Daftar Isi Artikel
Herpes zoster merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus. Biasanya penyakit yang satu ini bisa hilang dengan sendirinya.
Namun biasanya dokter tetap menyarankan Anda karena biasanya herpes zoster akan mengganggu banyak aktivitas Anda.
Sebagai salah satu penyakit yang tidak banyak orang-orang ketahui, berikut ini adalah pembahasan lengkap mengenai penyakit tersebut.
Penasaran apa saja hal menarik yang wajib Anda ketahui dari penyakit ini? Berikut ini pembahasan lengkapnya.
Apa itu Herpes Zoster?
Penyakit ini disebabkan oleh virus bernama varicella-zoster. Ini merupakan virus yang serupa dengan virus yang menjadi penyebab cacar air. Penyakit ini tidak memiliki obat khusus.
Di sisi lain, ada vaksin yang bisa menanggulangi penyakit ini atau treatment yang bisa mengurangi gejalanya.
Penyakit tersebut di sisi lain merupakan sebuah infeksi virus yang bisa membuat terjadinya ruam atau lepuh di kulit yang menyakitkan. Biasanya ruam atau lepuh muncul di salah satu area tubuh Anda.
Artikel Lainnya: Perbedaan Herpes Simplex dan Zoster
Gejala Herpes Zoster
Anda bisa mengetahui gejala awal dari penyakit tersebut. Mengetahui gejalanya sejak awal bisa membantu Anda menanggulanginya. Beberapa gejalanya antara lain:
- Demam.
- Panas dingin.
- Sakit kepala.
- Merasa lelah.
- Kepekaan terhadap cahaya.
- Tidak enak perut
Gejala di atas merupakan gejala awal karena setelahnya bakal ada gejala lain yang muncul seperti:
- Rasa gatal, kesemutan atau rasa terbakar di area kulit.
- Muncul ruam pada area kecil kulit.
- Kemerahan pada kulit di area yang terkena.
- Nyeri ringan hingga berat di kulit yang terkena.
- Mengalami lepuh berisi cairan yang pecah kemudian berkeropeng.
Faktor Risiko Herpes Zoster
Siapapun yang pernah merasakan atau menderita cacar air bisa terkena penyakit tersebut. Orang dewasa di Amerika Serikat biasanya menderita cacar air saat masih anak-anak.
Ketika dewasa, mereka bisa terkena penyakit ini karena di masa lalu belum adanya vaksin anak rutin yang melindungi dari cacar air.
Faktor yang biasa meningkatkan risiko bisa terkena penyakit tersebut antara lain sebagai berikut:
- Orang yang lanjut usia
- Terkena sejumlah penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh
- Melakukan perawatan kanker
- Mengonsumsi obat
- Penggunaan steroid jangka panjang
Baca Juga: Apa Itu Herpes Dan Apa Saja Gejala Nya ? – Klinik Pandawa
Penyebab Herpes Zoster
Virus varicella-zoster merupakan virus yang menyebabkan virus ini terjadi. Adapun ini merupakan virus yang sama yang menyebabkan cacar air.
Saat Anda menderita cacar air ketika masih kecil, tubuh Anda melawan virus varicella-zoster dan meski tanda-tanda fisik cacar air menghilang, virus ini nyatanya masih ada di tubuh Anda
Di masa dewasa, terkadang virus bisa aktif kembali. Kali ini, virus varicella-zoster muncul untuk kedua kalinya dengan bentuk herpes zoster.
Diagnosis Herpes Zoster
Dokter biasanya melakukan diagnosis dengan melihat persebaran ruam di tubuh Anda. Lepuh dan ruam yang ada di penyakit ini biasanya muncul di salah satu sisi pada tubuh.
Selain itu, herpes zoster juga bisa dokter diagnosis lewat laboratorium menggunakan sampel dari herpes tersebut. Lewat pemeriksaan detail, nantinya dokter bisa mendiagnosis secara akurat terkait penyakit kulit ini.
Pengobatan Herpes Zoster
Walaupun tidak ada obat untuk pengobatan herpes zoster. Namun, ada beberapa cara untuk mengatasi atau mengurangi gejalanya yang bisa Anda lakukan. Beberapa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gejalanya antara lain:
1. Lewat Obat Antivirus
Obat-obatan ini bisa menjadi pereda rasa tidak nyaman dan membuat gejala berhenti lebih cepat dari biasanya, terutama jika Anda mengonsumsinya dalam waktu 72 jam sejak tanda pertama herpes zoster.
Obat-obatan ini bisa membantu Anda mencegah rasa sakit yang dapat terjadi berbulan-bulan dan bertahun-tahun kemudian, yang disebut postherpetic neuralgia.
Namun sebelum mengonsumsi obat ini, Anda harus bertanya dengan dokter kulit atau Klinik Kulit terpercaya agar dosisinya sesuai dan obat bisa bekerja dengan baik.
2. Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri
Anda bisa mengonsumsi obat seperti ibuprofen atau asetaminofen yang dijual bebas di pasaran. Namun untuk mengonsumsi obat ini, Anda juga butuh anjuran dari dokter. Beberapa obat tersebut merupakan obat yang bisa efektif untuk menghilangkan rasa sakit.
3. Obat-obatan
Dokter spesialis kulit dan kelamin biasanya akan memberikan Anda obat antibakteri ketika Anda mengalami gejala infeksi bakteri akibat ruam herpes kulit.
Obat antiinflamasi seperti prednison biasanya juga diresepkan jika herpes kulit memengaruhi mata atau bagian lain dari wajah Anda.
Baca Juga: Ruam pada Kulit Dewasa, Ketahui Gejala & Perlukah Waspada?
Komplikasi Herpes Zoster
Komplikasi dari penyakit yang satu ini bisa beragam. Beberapa komplikasinya antara lain sebagai berikut ini:
1. Neuralgia Postherpetik
Bagi sebagian orang, sakit herpes zoster bisa berlanjut dan lama sembuhnya. Kondisi tersebut dinamakan neuralgia postherpetik. Hal ini disebabkan karena serabut saraf yang rusak mengirimkan pesan rasa sakit yang membuat otak Anda bingung.
2. Infeksi Mata
Ketika herpes kulit terjadi di dalam atau di sekitar mata, ini bisa menyebabkan infeksi mata yang menyakitkan yang bisa membuat pengelihatan terganggu
3. Masalah Neurologis
Herpes zoster dapat menyebabkan radang otak (ensefalitis), kelumpuhan wajah, atau masalah pendengaran atau keseimbangan.
4. Infeksi Kulit
Jika lepuh herpes tidak diobati dengan benar, infeksi kulit akibat bakteri dapat berkembang.
Pencegahan Herpes Zoster
Vaksin herpes zoster dapat membantu mencegah herpes zoster. Orang yang memenuhi syarat harus mendapatkan vaksin Shingrix, yang telah tersedia di Amerika Serikat sejak 2017. Shingrix disetujui dan direkomendasikan untuk orang berusia 50 tahun ke atas.
Orang yang pernah mendapatkan vaksin Zostavax di masa lalu atau tidak tahu apakah mereka pernah menderita cacar air juga dapat menggunakan Shingrix.
Shingrix juga direkomendasikan untuk orang yang berusia 19 tahun ke atas yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena penyakit atau pengobatan.
Shingrix adalah vaksin mati yang terbuat dari komponen virus. Itu diberikan dalam dua dosis, dengan 2 sampai 6 bulan antara dosis. Efek samping yang paling umum dari vaksin herpes adalah kemerahan, nyeri dan bengkak di tempat suntikan.
Namun jika Anda memiliki sejumlah gejala di bawah ini, Anda bisa konsultasi dengan dokter mengenai vaksin tersebut.
- Memiliki sistem kekebalan yang lemah karena suatu kondisi atau pengobatan
- Pernah menjalani transplantasi sel punca
- Sedang hamil atau mencoba untuk hamil
Vaksin herpes zoster hanya digunakan sebagai cara untuk pencegahan. Ini tidak dimaksudkan untuk mengobati orang yang saat ini menderita penyakit tersebut.
Pantangan Herpes Zoster
Buat penderita herpes zoster, jangan coba-coba untuk menggaruk atau menyentuh berlebihan di area yang mengalami lepuh atau ruam karena bisa membuat Anda merasa sakit dan terganggu secara aktivitas atau menyebabkan luka.
Hal ini bisa memperparah penyakit tersebut yang akhirnya akan merugikan Anda nantinya.
Baca Juga: 5 Jenis Ruam pada Kulit yang Wajib Diwaspadai
Kapan Harus ke Dokter?
Ketika Anda mengalami beberapa ciri-ciri di atas soal herpes zoster, ada baiknya supaya Anda untuk pergi ke dokter.
Pasalnya, jika tidak segera ditangani, maka penyakit ini akan menjadi masalah serius yang bisa membuat segala aktivitas Anda terganggu.
Mengetahui pengobatan dan kondisi herpes zoster sejak awal akan sangat membantu. Anda bisa melakukan konsultasi dokter online secara gratis ke Klinik Herpes Zoster atau Klinik Kulit Jakarta di Klinik Utama Pandawa untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Klinik Pandawa memiliki layanan mengobati herpes zoster dan merupakan Klinik Kulit dan Kelamin yang terbaik dan terpercaya di Indonesia. Silahkan konsultasi dokter online secara gratis di Klinik Pandawa Jakarta (Rahasia Terjamin).
Referensi:
- Shingles, Mayo Clinic diakes 2023: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/shingles/diagnosis-treatment/drc-20353060
- Shingles (Herpes Zoster), CDC diakses 2023: https://www.cdc.gov/shingles/index.html
- Hasil Blepharoplasty Before and After – Klinik Pandawa - 4 Oktober 2023
- Apakah Rhinoplasty Permanen? – Klinik Utama Pandawa - 4 Oktober 2023
- 5 Pantangan Makanan untuk Penderita Gonore - 4 Oktober 2023