Tinea Capitis – Halo Sahabat Pandawa semua! Gimana kabar kamu hari ini nih? Semoga kalian sehat selalu dan tidak lupa untuk menerapkan protokol kesehatan yang berlaku di mana pun yaa! Sahabat Pandawa, kamu pernah khawatir mengalami kebotakan nggak?
Kebotakan adalah masalah yang bisa menurunkan tingkat kepercayaan diri seseorang. Masalah ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor loh. Selain karena faktor genetik dan usia, kebotakan dapat disebabkan oleh penyakit seperti infeksi jamur tinea capitis.
Klinik Pandawa selalu meng-update informasi dan juga artikel kesehatan untuk seluruh Sahabat Pandawa. Informasi kesehatan yang kami fokuskan terutama seputar kesehatan kulit, kesehatan kelamin, sex education, dan juga tips trik seputar estetika / kecantikan.
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mengulas tentang penyakit tinea capitis mulai dari pengertian, gejala, penyebab, dan juga cara mengatasinya. Oleh karena itu, kalian simak artikel ini sampai selesai supaya mendapat informasi yang bermanfaat. Yuk langsung aja disimak!
Apa itu tinea capitis?
Tinea capitis adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi jamur dermatofit pada kulit kepala dan juga helai batang rambut. Gejala yang muncul seperti kulit kepala berisik, kepitakan, hingga peradangan ekstensif dan kebotakan yang meluas ke area kepala lainnya.
Penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak, terutama anak laki-laki berusia 3-7 tahun. Tinea capitis mudah menyebar melalui kontak dengan jamur kulit atau kontak langsung dengan hewan atau benda yang terinfeksi.
Gejala tinea capitis
Penyakit ini bisa menimbulkan berbagai gejala yang dapat dilihat dan dirasakan. Gejala tinea capitis dapat bervariasi dari orang ke orang, seperti berikut ini:
- Ada bentuk seboroik di kulit kepala yang ditandai dengan kulit bersisik dan rontoknya rambut yang tidak terlalu mencolok.
- Ada pola kerak pustula (nanah) di satu lokasi atau menyebar ke area lainnya.
- Bintik hitam menandakan tanda-tanda rambut rontok di kulit kepala.
Selain itu, penyakit ini juga bisa disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di belakang leher dan demam ringan. Sementara itu, gejala yang muncul pada kasus yang lebih parah adalah adanya kulit bersisik, koreng, dan kulit eksentrik atau kuning berkarat dengan rambut pendek atau rambut kusut.
Penyebab tinea capitis
Tinea capitis adalah infeksi yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita yang tumbuh di jaringan kulit. Infeksi ini lebih sering terjadi pada kulit yang berkeringat dan lembap serta memengaruhi lapisan luar kulit kepala dan rambut kering. Jenis jamur dermatofita yang bisa menginfeksi rambut ialah jenis Trichophyton (T) dan Microsporum (M).
Penyakit ini sangat menular dan menyebar dengan mudah. Berikut metode penyebarannya:
- Ini menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit langsung. Jenis jamur kulit yang biasanya menyebar dengan cara ini adalah violaceum, M. ferrugineum, T. rubrum, M. audouinii, T. schoenleinii, T. soudanense, T. yaoundei, dan megninii.
- Penularan dari benda ke manusia melalui benda yang terkontaminasi jamur. Contoh jamur adalah gypsum dan Mycoplasma fulvum.
- Penyebaran dari hewan ke manusia. Contoh jamur adalah Verruciform (dari hewan ternak), Mycoplasma teratoides (dari kucing), Helicoverpa armigera (dari kuda), dan Mycobacterium namomum (dari babi).
Komplikasi tinea capitis
Komplikasi yang mungkin terjadi setelah menderita penyakit ini adalah rambut rontok atau kebotakan dan munculnya koreng (bekas luka) di kepala. Ini terjadi ketika penyakit ini di kulit kepala berubah menjadi favus atau kerion. Akibatnya, saat rambut dicabut, rambut mudah rontok, yang bisa menyebabkan kebotakan permanen.
Diagnosis tinea capitis
Dokter dapat menduga bahwa pasien terkena tinea capitis berdasarkan gejala yang mereka rasakan dan pemeriksaan fisik pada kulit kepala. Untuk mendeteksi keberadaan jamur di kulit kepala atau batang rambut, dokter akan membutuhkan alat yang disebut dengan Wood Lamp.
Untuk memastikan diagnosisnya, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut, yaitu berupa biopsi dan kultur kulit. Tes ini dirancang untuk menentukan jenis jamur yang menyerang kulit kepala. Keseluruhan proses biasanya memakan waktu 3 minggu.
Pencegahan tinea capitis
Berikut beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko penularan tinea capitis:
- Selalu jaga kebersihan tangan kamu.
- Cuci rambut dan kulit kepala kamu secara teratur dengan sampo.
- Jangan berbagi barang seperti sisir, handuk, dan pakaian dengan orang lain.
- Hindari menyentuh hewan.
Pengobatan tinea capitis
Setelah kamu membaca artikel kesehatan ini, maka sebaiknya kamu mengonsultasikan dengan dokter kulit apabila mengalami masalah ini. Dikhawatirkan jika dibiarkan maka dapat menyebabkan kebotakan.
Kamu bisa mengunjungi KLINIK PANDAWA JAKARTA untuk melakukan konsultasi dengan dokter ahli kami mengenai keluhan kamu. Kami memiliki dokter ahli penyakit kulit dan kelamin yang profesional dan tepercaya. Sudah banyak pasien yang berhasil sembuh dari masalahnya dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Kalian bisa melakukan konsultasi gratis untuk permasalahan yang kalian hadapi dengan dokter online kami di 0821-1141-0672 / 021-6231-3337 (telepon / SMS / WA) atau dengan menggunakan link konsultasi. Dapatkan promo menarik untuk berbagai layanan dan pengobatan di Klinik Pandawa setiap bulannya.