Moluskum kontagiosum merupakan salah satu infeksi kulit yang cukup umum terjadi namun terkadang tidak orang-orang ketahui.
Mengetahui penyakit ini secara detail akan membantu Anda mengetahui gejala, penyebab, dan cara mengobatinya.
Lantas apa itu penyakit moluskum kontagiosum? Berikut pembahasan lengkapnya mengenai infeksi kulit yang satu ini.
Apa itu Moluskum Kontagiosum?
Moluskum kontagiosum adalah penyakit infeksi kulit yang umumnya terjadi karena virus.
Biasanya penyakit ini akan menciptakan benjolan bulat, keras, tidak nyeri, dengan ukuran yang berbeda-beda.
Ketika benjolan tersebut terluka, maka infeksi bisa terjadi dan membuat kulit yang sehat menjadi terkena penyakit ini.
Adapun penyebaran dari penyakit kulit ini lewat kontak orang ke orang. Meski penyakit ini paling umum terjadi pada anak-anak, namun orang dewasa juga bisa terkena penyakit ini.
Adapun ketika tidak Anda obati, maka benjolan bisa hilang dalam jangka waktu enam bulan sampai dua tahun.
Artikel Lainnya: 13 Jenis Penyakit Kulit: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Gejala Moluskum Kontagiosum
Ada beberapa tanda atau gejala dari moluskum kontagiosum. Beberapa gejala atau tanda-tandanya meliputi:
- Benjolan bulan berwarna kulit
- Benjolan dengan penyok kecil
- Benjolan di area seperti lengan, badan, wajah, atau kaki anak
- Benjolan pada alat kelamin, paha bagian dalam atau perut bagian bawah orang dewasa jika mengalami Infeksi Menular Seksual (ISK)
Penyebab Moluskum Kontagiosum
Ada beberapa penyebab moluskum kontagiosum. Perlu Anda ketahui bahwa penyebab utama dari penyakit ini adalah karena virus. Nantinya virus tersebut akan menyebar melalui:
- Kontak kulit ke kulit
- Kontak dengan benda-benda yang terinfeksi, seperti papan seluncur, matras gulat, dan handuk.
- Berenang di bak air panas atau kolam renang yang sudah terkontaminasi virus
- Kontak seksual dengan pasangan yang sudah terkena virus.
- Menggosok atau menggaruk benjolan, hal ini bisa menyebarkan virus ke kulit terdekat
Faktor Risiko Moluskum Kontagiosum (Molluscum Contagiosum)
Moluskum kontagiosum memiliki beberapa faktor risiko. Adapun orang yang berisiko tinggi terkena penyakit tersebut antara lain:
- Orang dengan sistem kekebalan yang lemah (yaitu, orang yang terinfeksi HIV atau orang yang dirawat karena kanker) berisiko lebih tinggi terkena moluskum kontagiosum.
- Dermatitis atopik juga bisa menjadi faktor risiko terkena moluskum kontagiosum karena sering pecahnya kulit. Orang dengan kondisi ini juga lebih mungkin menyebarkan penularan moluskum ke bagian lain dari tubuh mereka karena alasan yang sama.
- Orang yang tinggal di iklim yang hangat dan lembap dengan kondisi kehidupan yang padat.
Selain itu, terdapat bukti bahwa infeksi moluskum telah meningkat di Amerika Serikat sejak tahun 1966, namun infeksi ini tidak dipantau secara rutin.
Diagnosis Moluskum Kontagiosum (Molluscum Contagiosum)
Dokter biasanya dapat mendiagnosis molluscum contagiosum hanya dengan melihatnya. Jika ada keraguan, mereka mungkin mengambil kerokan kulit dari area yang terinfeksi dan melihatnya di bawah mikroskop.
Artikel Lainnya: Mudah Menular, Perhatikan Gejala Molluscum Contagiosum di Kulit Anda!
Kapan Harus ke Dokter?
Ketika Anda mengalami beberapa gejala moluskum kontagiosum di atas, maka Anda harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan awal dari penyakit tersebut.
Pasalnya, jika tidak segera Anda tangani, maka penyakit moluskum kontagiosum akan menjadi masalah serius yang bisa membuat segala aktivitas Anda terganggu.
Mengetahui pengobatan moluskum kontagiosum dan kondisi penyakit tersebut sejak awal akan sangat membantu. Anda bisa melakukan konsultasi ke Klinik kulit Jakarta di Klinik Utama Pandawa untuk mendapatkan pengobatan moluskum kontagiosum yang tepat.
Klinik Pandawa memiliki layanan untuk mengobati moluskum kontagiosum. Selain itu, Klinik Pandawa merupakan Klinik Kulit dan Kelamin yang terbaik di Indonesia. Silahkan konsultasi dokter kulit secara gratis di Klinik Pandawa (Rahasia Terjamin).
Komplikasi Moluskum Kontagiosum
Komplikasi moluskum kontagiosum ada cukup banyak. Beberapa komplikasi dari penyakit ini antara lain sebagai berikut:
1. Peradangan Berlebihan
Pada beberapa orang, tubuh dapat bereaksi secara berlebihan terhadap virus molluscipoxvirus, menyebabkan peradangan yang signifikan. Dampaknya adalah dapat menyebabkan kemerahan, pembengkakan, nyeri, dan pembentukan jaringan parut.
2. Infeksi Sekunder
Kadang-kadang, lesi penyakit ini dapat menjadi situs infeksi sekunder oleh bakteri, seperti staphylococcus atau streptococcus. Hal ini kemudian bisa menciptakan peradangan, kemerahan, pembengkakan, dan nyeri pada area yang terinfeksi.
3. Menyerang Area Sensitif
Penyakit ini di satu fase mungkin bisa menyebar ke area sensitif tubuh, seperti kelopak mata, bibir, atau area genital. Infeksi pada area ini dapat lebih menyakitkan sehingga biasanya memerlukan perawatan khusus.
4. Membuat Rasa Tidak Percaya Diri
Penyakit ini bisa menyebar ke beberapa bagian tubuh sehingga membuat rasa tidak nyaman dan menciptakan hilangnya rasa percaya diri.
Pengobatan Moluskum Kontagiosum
Di kondisi yang tidak terlalu parah dan tanpa pengobatan, penyakit ini bisa hilang dari enam bulan sampai dua tahun. Namun di kondisi yang parah, Anda membutuhkan penanganan ekstra. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan antara lain:
1. Pembuangan Secara Fisik
Pengobatan ini dilakukan untuk membuang benjolan biasanya dengan berbagai cara. Ini adalah prosedur yang menyakitkan. Hal ini membuat dokter akan melakukan anestesi agar membuat kulit Anda mati rasa terlebih dahulu sebelum tindakan.
2. Terapi Oral
Terapi oral bisa menjadi salah satu teknik pengobatan dari penyakit ini. Beberapa contoh obat oral yang mungkin bisa dikonsumsi sesuai anjuran dokter antara lain cimetidine dan lmiquimod.
Penting untuk dicatat bahwa terapi oral untuk moluskum kontagiosum direkomendasikan ketika situasi khusus terjadi dan harus dilakukan di bawah pengawasan medis yang tepat.
3. Terapi Topikal
Terapi topikal merupakan salah satu hal yang bisa Anda tempuh untuk mengobati penyakit moluskum kontagiosum. Beberapa cara yang ditempuh antara lain kuret atau krioterapi. Ketika menempuh cara ini, Anda akan dianestesi terlebih dahulu.
Kunjungi Klinik Molluscum Contagiosum untuk pengobatan Molluscum Contagiosum hingga sembuh. Silahkan konsultasi dokter kulit secara gratis di sini:
Pencegahan Moluskum Kontagiosum
Untuk membantu pencegahan virus, Anda bisa melakukan beberapa lengkah pencegahan seperti:
- Mencuci tangan Anda
- Hindari menyentuh benjolan
- Jangan berbagi atau meminjam barang pribadi
- Hindari kontak seksual
- Tutupi benjolan
Pencegahan tersebut bisa Anda lakukan. Semakin Anda disiplin, semakin besar kesempatan mencegah penyakit ini. Namun ketika penyakit ini menjangkiti Anda, pergi ke dokter terpercaya akan menjadi solusi.
Referensi:
- Risk Factors, CDC diakses 2023: https://www.cdc.gov/poxvirus/molluscum-contagiosum/risk.html
- Molluscum contagiosum, Mayo Clinic diakses 2023: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/molluscum-contagiosum/symptoms-causes/syc-20375226