Search
Close this search box.

Mengapa Sifilis Dapat Menyebabkan Kelumpuhan?

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi treponema pallidum. Gejala dan dampaknya dimulai dari hal kecil hingga kerusakan fatal pada organ tertentu hingga alami kelumpuhan. Berikut penjelasan mengenai mengapa sifilis dapat menyebabkan kelumpuhan.

Gejala Sifilis

Infeksi sifilis terbagi menjadi 4 tahapan berdasarkan gejala-gejala yang muncul. Gejala-gejala yang dikelompokkan pada tahap-tahap tertentu ini dikategorikan berdasarkan jangka waktu bakteri penyebab infeksi mulai masuk dalam tubuh penderitanya.

  • Gejala Awal

Tahap primer adalah tahap pertama terjadinya infeksi. Gejalanya muncul mulai 10 sampai 90 hari sejak bakteri treponema pallidum mulai masuk ke dalam tubuh. Tanda infeksi yang muncul adalah luka berbentuk bundar pada sekitar area awal terjadinya kontak dengan penderita sifilis.

Luka yang memiliki bentuk seperti jerawat ini bertekstur keras namun tidak menimbulkan rasa sakit maupun nyeri. Namun ada juga penderita sifilis yang tidak mengalami gejala apapun sehingga tidak segera menyadari adanya infeksi sifilis.

Fase selanjutnya yaitu tahap sekunder. Tanda-tandanya muncul setelah 3 sampai 12 minggu setelah awal masuknya bakteri pada tubuh. Gejala yang muncul pada tahap ini sangat bervariasi dan mulai memberikan dampak yang tidak baik pada tubuh penderitanya.

Gejala pertama pada tahap sekunder yaitu adanya ruam pada tubuh terutama pada area telapak kaki dan telapak tangan. Ruam-ruam yang muncul ini biasanya memiliki permukaan yang kasar namun tidak menimbulkan rasa gatal.

Setelah ruam, diikuti dengan demam dan pembengkakan kelenjar getah bening. Apabila ketiga gejala di atas sudah Anda alami. Sebaiknya segera memeriksakan diri dan melakukan tes infeksi sifilis untuk mengetahui adanya bakteri treponema pallidum pada tubuh.

Gejala-gejala lain yaitu rambut rontok, penurunan berat badan, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan kelelahan. Pada tahap sekunder, bakteri treponema pallidum sudah memengaruhi hampir pada seluruh tubuh sehingga gejala yang dirasakan makin menyebar.

  • Gejala di Tahap Lanjutan hingga Akhir

Tahapan yang selanjutnya yaitu tahap laten. Apabila gejala yang muncul pada tahap sekunder belum terdeteksi dan tidak mendapat pengobatan, maka gejalanya berlanjut ke tahap laten. Gejala ini mulai terasa mulai bulan ke 12 sejak infeksi pertama.

Tahap yang terakhir dan gejalanya sangat mengerikan yaitu tahap akhir atau tersier. Gejala ini muncul dalam waktu 10 sampai 20 tahun sejak pertama terinfeksi. Bakteri penyakit kelamin sifilis yang mencapai tahap akhir ini sudah mulai mempengaruhi otak.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

Baca Juga: Bakteri Treponema Pallidum Menyebabkan Penyakit Kelamin Disebut?

Tahapan Dimana Sifilis Bisa Sebabkan Kelumpuhan

Seluruh tubuh akan mulai menunjukkan gejala-gejala infeksi sifilis di tahap tersier. Mulai dari pembuluh darah, kerusakan tulang dan sendi, kesulitan berjalan, hingga kelumpuhan. Dalam istilah medis, gejala komplikasi ini disebut dengan neurosifilis.

Bakteri treponema pallidum sudah mulai menginvasi sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf pusat bekerja sama dengan sistem saraf tepi untuk mengatur segala aktivitas tubuh baik yang secara sadar maupun secara tidak sadar.

Lalu, sebenarnya mengapa sifilis dapat menyebabkan kelumpuhan? Jawabannya karena saat mengalami infeksi tidak segera melakukan pengobatan. Bakteri akan terus merusak tubuh penderitanya hingga ke sistem saraf pusat dimana akan berakibat fatal pada seluruh tubuh.

Salah satu kemungkinan terburuk yang dapat terjadi ketika mengalami infeksi sifilis adalah kelumpuhan. Saraf yang terganggu oleh bakteri treponema pallidum akan mengganggu sistem gerak pada penderitanya sehingga hal ini bisa terjadi.

Baca Juga: Penjelasan tentang Hepatitis dan Penyakit Menular Seksual

Kapan Harus Tanya Dokter Kelamin?

Penting untuk melakukan tes sifilis secara rutin terutama sebelum melaksanakan pernikahan dan merencanakan kehamilan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir penularan sifilis pada pasangan dan juga janin yang akan dikandung pada masa kehamilan.

Terutama apabila Anda merasakan gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas. Jadi, segeralah berkonsultasi dengan dokter dan melakukan tes sifilis. Anda bisa datang ke Klinik Pandawa Jakarta untuk melakukan pemeriksaan.

Tanya Dokter GRATIS di: Klinik Kelamin Jakarta

Itulah penjelasan mengenai mengapa sifilis dapat menyebabkan kelumpuhan. Pengobatan yang segera dilakukan ketika didiagnosa infeksi sifilis dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kelumpuhan apabila sifilis sudah memasuki tahap akhir.

Kunjungi Klinik Sifilis di Jakarta Pusat (Klinik Utama Pandawa). Klinik Kulit dan Kelamin Pandawa memiliki dokter spesialis kulit dan kelamin yang berpengalaman dan terbaik untuk pengobatan sifilis.

Referensi:

Share: