Search
Close this search box.

Kenali Kemunculan Daging Tumbuh (Skin Tag) dan Cara Ampuh Mengatasinya!

Sahabat pandawa, pernah menemukan bintil kecil seperti daging tumbuh di kulitmu? Bisa saja itu adalah skin tag. Skin tag atau daging tumbuh menyerupai kutil ini bisa tumbuh di mana saja pada tubuhmu. Tenang saja, rata-rata skin tag ini bersifat jinak, non kanker dan tidak terasa sakit. Tapi meski begitu, tentu saja bisa mengganggu penampilan dong. Lantas, seperti apa penyebab skin tag dan bagaimana cara menghilangkan skin tag (daging tumbuh) ini? Simak sampai selesai penjelasannya di bawah ini, ya.

cara menghilang skin tag daging tumbuh

Mengenal Skin Tag atau Daging Tumbuh

Skin tag atau daging tumbuh bisa dialami oleh siapa saja dan di usia berapa pun. Tetapi, sih, lebih banyak ditemukan dan dialami pada usia lanjut seperti 50 tahun ke atas. Daging tumbuh atau skin tag ini memang tidak berbahaya, jinak dan tidak menimbulkan nyeri.

Jangan sampai kamu kepikiran untuk menghilangkan daging tumbuh ini dengan cara sendiri ya. Sebab terlalu riskan dan berbahaya apabila kamu memaksa menghilangkannya dengan cara sendiri. Cara menghilangkan daging tumbuh yang salah bisa picu infeksi, luka atau masalah kesehatan lainnya.

Soal bentuk, hampir terlihat seperti kutil dan bila dibandingkan dengan tahi lalat maka jauh berbeda. Daging tumbuh ini masih punya “pegangan” atau ekor berupa kulit. Ukurannya bisa 2mm atau beberapa centimeter. Sementara tahi lalat, kaku dan tidak bisa digoyang-goyangkan seperti daging tumbuh atau kutil.

Untuk warnanya, daging tumbuh ini rata-rata hampir sama dengan warna kulit sekitarnya, tetapi adapula yang berbeda. Umumnya, daging tumbuh ini ditemukan di leher, dada, punggung, bahu, ketiak, lipatan payudara, di daerah selangkangan, atau di daerah genital sekalipun.

Jika keadaan bintil tersebut membesar, disertai nyeri, gatal, atau mengganggu aktivitas sebaiknya segera konsultasikan pada dokter ahli.

Penyebab skin tag

Sebenarnya kemunculan daging tumbuh belum diketahui pasti. Namun, ada beberapa faktor pemicu munculnya, diantaranya seperti:

Infeksi HPV

Gangguan pertama bisa diakibatkan karena adanya virus HPV atau Human Pappilomavirus. Pada penelitan tahun 2008 silam ditemukan dalam studi itu, dianalisis 37 skin tag dari berbagai bagian tubuh. Hasilnya, ada DNA virus ini pada 50% sampel yang diteliti. Kemunculannya bisa dimana saja di area tubuh termasuk genital. Apabila di area vital kamu ditemukan kutil atau sejenis, segeralah untuk konsultasikan pada ahlinya agar segera mendapatkan penanganan tepat.

Faktor kehamilan

Ibu hamil juga bisa memiliki daging tumbuh sebab pengaruh bertambahnya berat badan. Selain itu, faktor hormon yang tak seimbang (naik-turun) juga turut berperan. Pada kasus yang lebih langka, munculnya daging ini bisa menjadi tanda ketidakseimbangan hormon atau gangguan kelenjar endokrin.

BACA JUGA: Skin Rejuvenation, Solusi Peremajaan Kulit Agar Lebih Fresh

Obesitas & Diabetes

Beberapa orang yang menderita berat badan berlebih atau obesitas juga berpotensi mengalami pertumbuhan daging tumbuh lebih banyak. Hal ini terjadi karena gesekan antar kulit yang terlalu sering, biasanya daging tumbuh ini muncul di area lipatan.

Begitu juga penderita diabetes atau memiliki resistansi insulin. Pasalnya penderita ini tidak bisa menyerap glukosa secara efektif dari aliran darah.

Cahaya Matahari

Paparan sinar matahari yang terlalu lama dan sering juga bisa memicu pertumbuhan kutil maupun daging tumbuh. Selain itu pula, juga bisa memicu dark spot, flek hitam, hingga melanoma. Jika sudah demikian mengganggu penampilan, dianjurkan untuk konsultasi agar mendapatkan perawatan medis maupun pengobatan yang sesuai.

Bagian tubuh favorit daging tumbuh

Ada beberapa bagian favorit yang disinggahi daging tumbuh ini, yaitu leher dan ketiak. Selain itu, juga tidak kemungkinan untuk singgah di tempat lain, seperti

  • Perut atau tangan
  • Kelopak mata, telinga
  • Bagian dada atau payudara
  • Lipatan bokong, selangkangan dan area vital

Apabila di area vital tumbuh seperti kutil atau daging tumbuh disertai rasa nyeri, gatal, atau bahkan kutil membesar menyerupai jengger ayam dan menganggu aktivitas sebaiknya dapatkan pengobatan.

Kutil yang tumbuh di area vital, kemungkinan besar adalah kutil kelamin yang dipicu oleh adanya infeksi HPV. Cara menghilangkan skin tag dan kutil kelamin harus sesuai prosedur dokter dan tidak boleh sembarangan, ya.

Cara Menghilangkan Skin Tag

Dalam dunia medis skin tag atau daging tumbuh ini memiliki istilah medis yaitu Acrochordon/ Akrokordon. Walaupun tidak berbahaya, kondisi ini tentu mengganggu penampilan. Tetapi, tak perlu cemas, ada beberapa cara menghilangkan skin tag yang aman kamu lakukan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Kauterisasi

Skin tag (daging tumbuh) atau kutil sekalipun bisa dihilangkan dengan dibakar menggunakan elektrolisis (laser). Arus listrik akan melewati kawat yang menjadi panas, dan digunakan untuk membakar lapisan atas kulit.

2. Cryosurgery

Dokter akan mengusap dan menyemprotkan nitrogen cair superdingin pada area yang dituju. Kemudian, ‘daging lebih’ tersebut akan melepuh, hilang, dan sembuh dengan sendirinya.

3. Ligasi

Ligasi merupakan cara menghilangkan skin tag dengan teknik mengikat benang bedah di sekitardaging untuk mengurangi aliran darah. Lama-kelamaan, daging tumbuh akan terlepas.

4. Eksisi

Eksisi merupakan cara menghilangkan skin tag dengan memotong menggunakan gunting operasi, cauter, maupun skalpel. Sebelumnya, tentu akan dilakukan bius lokal pada area yang dituju.

Apabila daging tumbuh yang kamu miliki tidak terlalu mengganggu sebaiknya dibiarkan saja, karena bisa luluh sendirinya. Tetapi, apabila dirasa mengganggu penampilan pilihan cara menghilangkan skin tag di atas bisa kamu coba. Perlu diingat, hindari cara sembarangan menghilangkan kutil atau daging tumbuh ini, ya. Sebab, apabila caranya salah bisa memicu luka, cidera, atau infeksi lainnya.

Punya masalah yang sama? Hubungi layanan konsultasi dokter online gratis Klinik Pandawa via CHAT/SMS/ TLP 0821-1141-0672 (Rahasia terjamin).

Share: