4 Jenis Bisul yang Membahayakan dan Cara Mengobatinya

Bisul adalah salah satu penyakit kulit yang cukup umum terjadi. Gejala yang ditunjukkan oleh penyakit ini cukup mudah Anda kenali, namun seringkali berhubungan dengan infeksi kulit lainnya.

Ada beberapa jenis bisul yang dapat berkembang dengan perawatan yang tepat, namun ada juga jenis-jenis bisul yang membahayakan bila tidak segera Anda atasi.

Artikel ini akan membahas tentang jenis-jenis bisul yang membahayakan, penyebabnya, gejalanya, komplikasi yang mungkin terjadi, cara mengobatinya, dan cara mencegahnya.

Apa itu Bisul?

Bisul adalah lesi kulit berisi nanah yang terjadi akibat infeksi pada folikel rambut atau kelenjar minyak. Penyakit kulit ini biasanya tumbuh pada daerah yang sering terkena gesekan atau lembab seperti ketiak, selangkangan, dan bokong.

Bisul dapat berkembang secara perlahan-lahan atau tumbuh secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat.

Jenis-jenis Bisul

Jenis Jenis Bisul Yang Membahayakan
Jenis-jenis Bisul yang Membahayakan

Ada beberapa jenis bisul yang wajib Anda ketahui. Jenis bisul yang biasanya umum ada di tubuh manusia antara lain sebagai berikut:

1. Furunkel atau karbunkel

Furunkel atau karbunkel adalah jenis infeksi pada kulit yang umumnya terjadi karena bakteri Staphylococcus aureus.

Karbunkel terjadi ketika folikel rambut dan jaringan sekitarnya terinfeksi, sementara karbunkel merupakan beberapa furunkel yang saling terhubung dan terletak pada lapisan kulit yang lebih dalam.

Gejala umum dari kondisi ini adalah munculnya benjolan atau tonjolan kecil yang terasa sakit ketika Anda sentuh, kulit merah atau meradang di sekitarnya, dan terkadang terbentuk nanah.

Furunkel dan karbunkel terutama muncul pada daerah yang pekat dengan kelenjar minyak, seperti wajah, leher, bahu, dan punggung.

Untuk mengobati kondisi ini, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau merangsang nanah untuk keluar dengan membuat irisan kecil pada kulit.

Penting untuk menjaga kebersihan kulit dan menghindari menggaruk atau meremas furunkel atau karbunkel karena dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut. 

2. Jerawat Kistik

Jerawat kistik adalah jerawat yang terbentuk di dalam kulit. Penyakit kulit ini lebih besar dari jerawat biasa dan lebih berat untuk diatasi.

Jenis jerawat ini terjadi ketika pori-pori kulit terisi oleh minyak dan sel-sel kulit mati, sehingga menyebabkan peradangan yang dalam di bawah kulit. Jerawat kistik seringkali juga terjadi dengan rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Selain itu, jerawat kistik juga dapat meninggalkan bekas yang sulit Anda hilangkan.

Pengobatan yang Anda perlukan untuk jerawat kistik biasanya meliputi obat-obatan penghilang jerawat yang Anda gunakan secara topikal atau oral, dan beberapa kasus mungkin memerlukan tindakan lebih invasif seperti penggunaan laser atau injeksi kortikosteroid.

Namun, perlu Anda ingat bahwa pengobatan untuk jerawat kistik membutuhkan waktu dan konsistensi untuk mendapatkan hasil yang efektif.

Maka, jika Anda mengalami jerawat kistik, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

3, Hidradenitis suppurativa

Hidradenitis suppurativa adalah sebuah kondisi kulit yang dapat membuat timbulnya benjolan meradang dan terinfeksi di area ketiak, pangkal paha dan sela paha.

Hidradenitis suppurativa akibat penyumbatan dan peradangan kelenjar keringat di bawah permukaan kulit. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dan orang yang kelebihan berat badan.

Hidradenitis suppurativa dapat disertai rasa sakit, bau yang menyengat, dan kekuningan di sekitar benjolan. Kondisi ini sulit untuk diobati dan dokter akan meresepkan antibiotik dan steroid untuk mengurangi peradangan dan infeksi pada area yang terkena.

Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan hidradenitis suppurativa, antara lain usia, jenis kelamin, hormon, dan kondisi medis tertentu. Selain itu, kondisi ini juga dapat memengaruhi kualitas hidup dan kepercayaan diri penderitanya. 

4. Kista Pilonidal

 Kista Pilonidal adalah kondisi medis yang terjadi ketika rambut tumbuh di dalam kulit, biasanya di area antara panggul dan tulang ekor. Hal ini dapat menyebabkan infeksi dan pembengkakan, serta rasa sakit saat duduk atau bergerak.

Kista Pilonidal lebih umum terjadi pada pria daripada wanita dan biasanya muncul pada usia 16-30 tahun. Penyebab pasti Kista Pilonidal belum diketahui, tetapi diyakini terkait dengan rambut yang masuk ke dalam kulit karena gesekan pada area panggul.

Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat diobati dengan antibiotik atau dengan mengeluarkan isi kista. Namun, pada kasus yang lebih parah, pengobatan yang lebih intensif seperti operasi mungkin diperlukan.

Kista Pilonidal dapat dicegah dengan menjaga kebersihan area panggul dan menghindari tekanan berlebih pada area itu, seperti duduk dalam waktu yang lama atau berkendara dalam jarak jauh.

Baca Juga: Jadi Ini Toh Penyebab Sering Muncul Bisul, Pantesan Aja!

Apa Penyebab Bisul dan Gejalanya?

Salah satu hal menarik mengenai bisul yang bisa kita bahas adalah gejalanya. Ada beberapa gejala umum bisul yang umum terjadi antara lain sebagai berikut:

1. Infeksi Bakteri pada Folikel Rambut

Bisul terjadi ketika bakteri Staphylococcus aureus memasuki folikel rambut atau pori-pori kulit. Bakteri ini dapat masuk ke kulit melalui goresan atau luka kecil pada kulit. Infeksi bakteri ini menyebabkan benjolan meradang dengan nanah di dalamnya.

2. Munculnya Benjolan Meradang dengan Nanah

Gejala utama bisul adalah munculnya benjolan meradang dengan nanah di dalamnya. Benjolan ini biasanya terasa sangat sakit dan akan semakin membesar seiring dengan perkembangan infeksi.

3. Demam dan Kondisi Lainnya

Selain benjolan meradang, bisul juga dapat menyebabkan demam, sakit kepala, sakit tubuh, dan rasa lelah.

Gejala lainnya termasuk pembengkakan pada area sekitar bisul, kulit di sekitar bisul terasa hangat dan kemerahan, dan pembesaran kelenjar getah bening di dekat bisul.

Bisul Bisa Membahayakan Kesehatan, Apa Komplikasi yang Mungkin Terjadi?

Konon, ketika tidak terobati dengan benar, bisul bisa menyebabkan bahaya. Lantas apa saja komplikasi dan bahaya yang terjadi jika bisul tidak Anda tangani dengan baik.

  • Penyebaran Infeksi pada Jaringan Kulit dan Lipatan

Jika bisul tidak diobati dengan tepat, infeksi dapat menyebar ke jaringan kulit yang lebih dalam atau ke lipatan kulit seperti selangkangan atau ketiak. Hal ini dapat menyebabkan salah satu jenis bisul yang membahayakan, yaitu hidradenitis suppurativa.

  • Kista Pilonidal dan Hidradenitis Suppurativa

Jika infeksi menyebar ke area kulit yang lebih dalam, bisul dapat membentuk kista pilonidal atau hidradenitis suppurativa.

Kista pilonidal adalah kumpulan nanah atau cairan lainnya yang berkembang di daerah belakang seperti antara tulang ekor dan anus, dan dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.

Hidradenitis suppurativa adalah infeksi penyebab bisul yang ternyata lebih serius, di mana bisul dapat terbentuk di banyak area di bawah ketiak, selangkangan atau bawah payudara.

Infeksi ini cukup sulit diobati dan dapat menyebabkan jaringan kulit rusak dan parut.

  • Kelenjar Terinfeksi Membuat Komplikasi Lebih Parah

Jika infeksi menyebar ke kelenjar getah bening atau kelenjar sekitar bisul, maka bisa terjadi pembengkakan dan meradang di daerah tersebut.

Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang makin parah, pembengkakan yang memburuk, dan bisul yang sulit diobati atau bahkan tidak bisa sembuh.

Baca Juga: Kenali Penyakit Furunkel (Bisul), Si Benjolan yang Menyakitkan

Bagaimana Cara Mengobati Bisul?

Ada sejumlah cara mengobati bisul yang bisa Anda ketahui. Beberapa cara mengobati bisul yang umum dilakukan antara lain sebagai berikut:

1. Mengobatinya dengan Antibiotik dan Perawatan Khusus

Jika bisul disebabkan oleh infeksi bakteri, maka antibiotik akan diresepkan sebagai pengobatan utama.

Selain itu, dokter akan memberikan perawatan khusus seperti mencuci area yang terinfeksi dengan sabun dan air hangat, mengompres area dengan kain kasa steril yang direndam dalam air hangat, dan merawat area yang terinfeksi dengan perban steril.

2. Mengeluarkan Nanah dan Kulit Mati pada Bisul

Jika bisul sudah matang atau sudah tumbuh besar, maka dokter akan memecahnya dan mengeluarkan nanah dan kulit mati pada bisul.

Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat medis khusus, dan perlu dilakukan dengan hati-hati agar benjolan tersebut tidak pecah dan menyebar ke daerah kulit yang lain.

Setelah itu, area yang terinfeksi akan dibersihkan dengan antiseptik dan diberikan perban steril untuk melindungi daerah bisul dari infeksi.

Bagaimana Cara Mencegah Bisul agar Tidak Berkembang?

Buat Anda yang ingin mengetahui seluk beluk bisul, ada beberapa cara untuk mencegah bisul supaya tidak berkembang. Cara yang umum bisa Anda lakukan antara lain sebagai berikut:

1. Menjaga Kebersihan Kulit dan Hindari Kontak Langsung dengan Bisul

Menjaga kebersihan kulit sangat penting dalam mencegah bisul, terutama pada area kulit yang rentan seperti ketiak, selangkangan atau bokong.

Hindari kontak langsung dengan bisul, tidak menggunakan handuk, sabun atau baju orang yang terinfeksi, dan jangan berbagi gunting kuku atau gunting rambut.

2. Memiliki Sistem Kekebalan Tubuh yang Baik

Memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik dapat membantu mencegah infeksi dan penyakit kulit seperti bisul.

Ada beberapa cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh seperti mengonsumsi makanan bergizi, melakukan olahraga teratur, tidur yang cukup, dan menghindari stres.

3. Menjaga Kesehatan dan Memperhatikan Lapisan Kulit yang Rentan

Menjaga kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam hidup kita. Selain menjaga kesehatan secara fisik, kita juga harus memperhatikan kondisi kulit kita, terutama bagi mereka yang memiliki kulit yang rentan.

Kulit yang rentan bisa menyebabkan berbagai macam masalah kulit seperti bisul, ruam, gatal-gatal, atau bahkan infeksi kulit.

Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian lebih pada lapisan kulit yang rentan denga berbagai cara.

Yang bisa Anda lakukan adalah mencuci tangan secara teratur, menghindari penggunaan sabun atau produk perawatan kulit yang mengandung bahan kimia parah, serta mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman agar kulit dapat bernapas dengan baik.

Dengan melakukan hal-hal sederhana ini, kita dapat menjaga kesehatan dan merawat kulit kita dengan baik. 

Kapan Harus ke Dokter?

Ketika Anda mengalami sejumlah gejala bisul dan sudah mengalami bisul namun kondisinya tak kunjung membaik, Anda wajib ke dokter.

Anda bisa ke Klinik Kulit Jakarta milik Klinik Utama Pandawa. Buat yang belum tahu, Klinik Utama Pandawa merupakan Klinik Kulit dan Kelamin terpercaya yang memiliki tenaga medis terpercaya dan berpengalaman mengobati masalah ini.

Referensi:

Anus terasa bengkak dan berdarah?Kenali Penyakit Fistula Ani! (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)
Share: