Jangan Tunggu Parah, Ini Dia Penyebab Vagina Lecet

vagina lecet

Tak hanya kulit luar saja yang perlu dijaga kesehatannya, tetapi area intim kewanitaan pun penting. Meski selalu tertutupi dari faktor luar, tak selalu terjamin sehat dan bersih. Justru karena ‘tertutupi’ kita juga harus menjaga kesehatan dan kebersihan organ intim kewanitaan ini. Sebab organ sensitive ini rentan sekali terhadap banyak gangguan vagina. Selain gatal, gangguan kelamin lainnya yang sering dijumpai adalah vagina lecet.

Gangguan vagina lecet bisa dipicu oleh berbagai hal. Seperti akibat mencukur rambut kemaluan, alergi bahan pakaian, berhubungan intim yang kasar, atau karena penyakit kelamin. Selain hal tersebut, gangguan vagina ini juga bisa menjadi pertanda ada yang tidak beres seperti gejala infeksi menular seksual.

Nah, untuk itu apabila sahabat pandawa merasakan vagina lecet diserta nyeri yang semakin parah, sebaiknya cepat dibawa ke dokter kulit dan kelamin untuk mendapatkan penanganan secepatnya.

 

Apa sih Penyebab Vagina Lecet?

Gangguan vagina ini tentu membuat aktivitas sehari-hari menjadi terasa kurang maksimal. Buang air kecil nyeri, duduk tak nyaman, hingga aktivitas seksual pun terhambat. Vagina lecet ini sebaiknya tidak kamu sepelekan atau diobati seadanya. Sebab untuk mengobatinya kamu harus tau penyebabnya terlebih dahulu agar tak salah atau malah makin parah.

Nah, kamu bisa simak beberapa penyebab yang paling umum terjadi di bawah ini, diantaranya meliputi:

1.Vagina Lecet Akibat Mencukur

Mencukur bulu kelamin menjadi faktor umum yang sering terjadi. Alat cukur yang tajam bisa saja melukai kulit Miss V yang tergolong tipis sehingga timbul vagina lecet. Tetapi peluang luka saat mencukur bulu kelamin semakin besar bila kamu memiliki kulit yang cenderung kering.

2.Akibat Melahirkan

Selain mencukur bulu kelamin, vagina lecet juga  bisa ditimbulkan oleh sebab melahirkan. Luka di vagina setelah melahirkan akan terasa sangat sakit dan bisa berdarah, bahkan sampai dapat membuat Anda kesulitan untuk duduk atau berjalan selama beberapa hari.

Tidak hanya vagina lecet, setelah melahirkan, kamu juga bisa mengalami rasa nyeri dan bengkak di daerah antara dubur dan vagina atau bagian perineum.

3.Akibat Berhubungan seksual

Penyebab vagina lecet selanjutnya yaitu aktivitas seksual. Aktivitas seksual atau berhubungan seksual menjadi kasus yang sering ditemukan. Organ intim wanita mempunyai kulit yang halus dan tipis, sebab itu sangat mudah mengalami luka akibat gesekan alat kelamin, jari, ataupun objek lainnya.

Kondisi kulit seperti psoriasis, eksim, herpes dan lichen planus berkontribusi dalam meningkatkan kemungkinan mengalami vagina lecet.

Mengonsumsi obat-obatan tertentu, berupa korticosteroid juga membuat organ intim kering dan memperbesar peluang lecet saat berhubungan seksual.

Baca juga: Terdapat Benjolan di Vagina? Beberapa Penyakit Ini Mungkin Jadi Faktor Pemicunya 

4.Menopause

Menurunnya hormon estrogen ketika masuk masa Menopause membuat kondisi vagina menjadi kering. Saat berhubungan intim dengan pasangan, risiko vagina terkena luka maupun lecet cukup besar.

Untuk mencegah lecet saat melakukan aktivitas seksual, kamu bisa menggunakan pelumas atau melakukan foreplay lebih lama.

5.Vagina Lecet akibat Infeksi Jamur

Rasa gatal ketika infeksi jamur menyerang bisa menjadi salah satu penyebab lecet vagina. Kebiasaan menggaruk untuk meredakan rasa gatal malah berdampak buruk pada vagina.

Karena kondisi sekitar area vagina sangat sensitif, gesekan sekecil apapun tetap bisa menyebabkan luka. Infeksi jamur ini pula harus segera ditangani agar penyebaran jamur dan bakteri jahat dicegah.

6.Infeksi menular seksual

Selain infeksi jamur, lecet di vagina juga bisa disebabkan oleh adanya virus, bakteri atau kuman kelamin. Nah, biasanya infeksi menular seksual ini ditularkan melalui hubungan seksual yang tak aman alias tak menggunakan pengaman.

Kemungkinan lainnya adalah kamu tertular dari pasangan yang memiliki riwayat IMS atau penyakit kelamin lainnya, sehingga mau tak mau kamu pun mengalami gangguan ini. Ada beberapa penyakit infeksi menular seksual yang bisa dialami wanita yaitu gonore, sifilis, kutil kelamin, trikomoniasis, herpes kelamin dan klamidia ataupun keputihan abnormal.

Berawal dari Miss V gatal, ruam-ruam, bengkak, keputihan abnormal hingga aroma tak sedap keluar dari miss V. Tanda-tanda tersebutlah yang wajib kamu waspadai dan segera konsultasikan pada ahlinya.

Baca juga: Penis Lecet Bikin Cemas, Cari Tahu Penyebabnya Sekarang!

Apakah vagina lecet berbahaya?

Tentunya ini merupakan pertanyaan pertama yang terlintas ketika terdapat luka di vagina. Pada umumnya, kamu harus tau terlebih dahulu apa yang mendasari gangguan vagina ini. Namun, bila luka lecet di vagina berlangsung lama dan menimbulkan rasa nyeri yang tak normal kamu wajib memeriksa luka tersebut.

Cobalah cek seberapa dalam luka di vagina dan apakah terdapat gejala lainnya, seperti keluar cairan, bengkak atau tidak, dan sebagainya. Kamu bisa mengeceknya dengan menggunakan cermin kecil sambil duduk di kursi atau dengan berbaring di tempat tidur.

Dan ada baiknya kamu tidak melakukan aktivitas seksual dulu selama kamu alami gangguan vagina ini. Karena bisa saja memicu infeksi dan menyebabkan infeksi kelamin. Sehingga pasangan seksualmu pun ikut terinfeksi.

Baca juga: Waspadai Berbagai Jenis Penyakit Vagina yang Sering Terjadi

Cara mengatasi lecet di vagina

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakan lecetnya vagina, diantaranya:

  • Jangan menggaruk bagian yang gatal
  • Gunakan pakaian yang terbuat dari katun dan hindari memakai pakaian dalam yang ketat
  • Bersihkan area intim dari depan ke belakang
  • Tunda berhubungan intim saat mengalami lecet vagina
  • Jangan menggunakan pembersih kewanitaan, pantyliner, dan pembalut yang memicu reaksi alergi.

Kapan harus cek ke dokter?

Bila kamu mengalami gangguan vagina ini diharapkan untuk segera ke dokter spesialis kulit kelamin. Apalagi bila disertai gatal, keluar nanah, cairan putih dan bau tak sedap.

Sebelum lanjut pengobatan, umumnya kamu wajib berkonsultasi dan berdiskusi dengan dokter. Dimana dokter akan meminta informasi kamu seputar riwayat seksual, riwayat penyakit, termasuk apa saja keluhanmu.

Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik maupun dibantu dengan cek laboratorium untuk mendeteksi dikhawatirkan ada kuman atau virus penyakit menular. Apabila membutuhkan informasi kesehatan atau pengobatan lebih lanjut, silakan berkonsultasi dengan layanan kami secara gratis di melalui 0821-1141-0672/ 021-62313337 atau klik link KONSULTASI GRATIS.

Share: