Search
Close this search box.

Jangan Disepelekan Bila Luka Muncul Di Area Dubur, Waspada Infeksi Kelamin

Tiap orang pasti tidak menginginkan penyakit terjadi pada hidupnya. Apalagi penyakit infeksi kelamin yang terbilang kompleks dan bisa berimbas kemana-mana. Sebut saja seperti infeksi kelamin sifilis yang bisa memberikan keluhan bermacam-macam selain di area kelamin. Contohnya luka muncul di area dubur atau anus. Tentunya keluhan ini pasti membuat resah dan gelisah bagi pengidapnya.

luka muncul di area dubur

Sifilis atau raja singa memang terkenal dengan gejalanya yang berupa luka yang tak terasa sakit. Luka ini bisa dijumpai di mana saja. Selain di kelamin, luka muncul di area dubur, anus, bibir atau bahkan tangan. Bagaimana tidak? Sifilis ini dipicu oleh bakteri kelamin bernama Treponema pallidum. Aktivitas seks yang ekstrim, berbahaya, dan menyimpang bisa membuat bakteri ini berjalan-jalan di tubuh dan menginfeksi organ tubuh lainnya.

Apalagi bila seseorang menjalani aktivitas seks anal. Resiko ini sangat rentan terjadi bila seseorang melakukan aktivitas seks anal, disertai bergonta-ganti pasangan seksual.

Bisakah, sifilis sebabkan luka muncul di area dubur?

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa infeksi sifilis yang dipicu bakteri kelamin ini bisa menginfeksi organ tubuh lainnya. Selain adanya aktivitas seksual yang tidak aman, sifilis juga bisa menular melalui kontak fisik dengan luka ataupun pertukaran cairan tubuh seperti darah.

Pada saat seseorang melakukan kontak ataumenyentuh langsung luka orang lain yang mengidap sifilis, bakteri akan sangat rentan berpindah dari pengidap ke orang tersebut.

Selain itu, faktor seks anal juga bisa dengan mudah menjadi pemicu penularan sifilis. Seks anal yang sering dikaitkan dengan hubungan homoseks, nyatanya kerap dilakukan juga oleh pasangan heteroseks (pria-wanita).

Baca juga: Luka Muncul di Area Mulut Pertanda Sifilis?

Aktivitas seksual seperti anal sangat berisiko sebab selain menyebabkan alat kelamin luka, seks anal juga bisa meningkatkan risiko penularan bakteri maupun virus penyebab penyakit menular seksual lainnya.

Perlu diketahui bila anal atau dubur (anus) diciptakan tidak sebagai alat penetrasi atau reproduksi. Anus diciptakan dengan fungsinya sebagai alat pembuang kotoran tubuh yang hanya fokus ‘mengeluarkan’ tidak menerima ‘masuk’nya sesuatu terlebih alat kelamin atau bahkan mainan seks.

Sebab itu jika dilakukan seks anal, maka anus atau dubur ini akan melakukan perlawanan dengan cara otot anus mengencang, dan bila dibiarkan atau dipaksakan maka akan mengalami cedera ataupun luka. Luka inilah yang bisa menjadi pintu masuknya bakteri sifilis. Sehingga sangat mudah timbul luka muncul di area dubur atau anus.

Gejala sifilis berdasarkan tahapan

Perlu diketahui selain luka muncul di area dubur, gejala sifilis bisa muncul berbeda tiap orang baik pria maupun wanita meski dengan gejala umum yaitu luka yang tak terasa sakit. Gejala sifilis bisa ditentukan ringan atau berat berdasarkan dari jenis tahapannya. Ada empat tahapan gejala sifilis yang perlu diketahui bersama, diantaranya:

Sifilis primer. Biasanya pada tahap gejala awal ini akan muncul luka di area kelamin baik pria maupun wanita. Luka ini bisa muncul di area bibir, mulut, hingga dubur dan terjadi setelah 10 – 90 hari bakteri menginfeksi tubuh. Sehingga bila di rasa ada luka muncul di area dubur jangan dibiarkan, segera lakukan pemeriksaan dan dapatkan pengobatan yang tepat.

Baca juga: Berikut Adalah 5 Bahaya Seks Anal, Masih Mau Ngelakuin?

Sifilis sekunder. Setelah luka muncul di area dubur menghilang, jangan anggap enteng dulu. Selanjutnya masuk pada tahap sifilis sekunder. Dimana pada tahapan ini muncul gejala ruam-kemerahan di tubuh, seperti di telapak tangan, punggung, dan lainnya. Ruam kemerahan ini juga bisa ditemui di area miss v atau mr.p hingga area dubur.

Sifilis laten. Gejala luka ataupun demam, sudah tidak terasa lagi, tapi bakteri sifilis ini masih berdiam di dalam tubuh. Bakteri sifilis pada tahap ini tetap bisa ditularkan melalui aktivitas seksual atau cairan tubuh.

Sifilis tersier. Bila tak segera diobati dengan tepat, sifilis bisa berkembang dan memasuki tahap yang paling berbahaya, yaitu sifilis tersier. Di mana tahap ini, bakteri sifilis sangat mungkin memberi risiko berbahaya bagi organ tubuh lain. Semakin lama, komplikasi sifilis mulai muncul, seperti kelumpuhan, kebutaan, demensia, masalah pendengaran bahkan kematian.

Baca juga: Awas, Bengkak di Kelenjar Getah Bening Bisa Disebabkan Oleh Infeksi Gonore

Kapan Anda harus ke dokter?

Apabila diketahui mengalami luka muncul di area dubur indikasi dari sifilis, jangan tunda lagi. Segeralah lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dan pastikan ditangani oleh dokter kulit dan kelamin terpercaya.

Umumnya, saat pemeriksaan berlangsung, dokter akan melakukan sesi pertanyaan/ seputar keluhan dan riwayat seksual Anda. Kemudian untuk menunjang diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti pengambilan sample cairan kelamin atau luka di dubur, ataupun sampel darah.

Bila diketahui masih pada tahap awal, maka luka muncul di area dubur masih sangat mudah diobati. Biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik baik minum maupun suntik. Lakukan pengobatan sifilis atau raja singa hingga tuntas dan selama menjalani pengobatan hindari aktivitas seksual terlebih dulu dan ajak pasangan Anda lakukan pemeriksaan.

Ada pertanyaan seputar sifilis dan penyakit infeksi menular seksual lainnya? Hubungi layanan konsultasi dokter online gratis via CHAT/SMS/ TLP 0821-1141-0672 (Rahasia terjamin).

 

Share: