Inilah Faktor Risiko Anda Terkena Infeksi Jamur Miss V

Wanita dituntut untuk memperhatikan area kewanitaannya sebab area ini termasuk organ vital yang kompleks. Selain sebagai organ seksual, organ ini juga berfungsi sebagai reproduksi dari mengandung janin hingga melahirkan bayi. Maka itu harus dijaga kebersihan serta kesehatan kewanitaan sejak dini. Kalau tidak maka ada saja gangguan kewanitaan yang dialami, salah satunya infeksi jamur vagina.

infeksi jamur vagina

Areanya yang di bawah dan sering tertutup memang terlindungi dari faktor luar, tapi nyatanya juga bisa mengalami gangguan kulit dan kelamin. Kondisinya yang mudah lembap bisa mengundang jamur-jamur berkembang. Hal ini bisa membuat kewanitaan gatal-gatal, nyeri, perih, hingga nyeri saat berhubungan intim.

Apa itu infeksi jamur vagina?

Infeksi jamur vagina merupakan kondisi dimana area kewanitaan mengalami infeksi oleh pertumbuhan jamur yang berlebih. Umumnya hampir semua wanita bisa mengalami kondisi ini, apalagi bila sudah lewat masa puber dan aktif secara seksual.

Kondisi ini juga disebut infeksi ragi atau kandidiasis. Seperti diketahui, area kewanitaan sudah ada yang menjaga kelembapannya yaitu dengan adanya bakteri atau sel ragi. Namun, ketika terjadi kelebihan atau jumlah bakteri dan jamur terlalu banyak bisa menimbulkan infeksi pada area kewanitaan.

Penyebab timbulnya jamur bisa disebabkan faktor kebersihan yang tidak dijaga dan juga bisa disebabkan oleh aktivitas seksual tak aman. Jamur ini bisa berpindah ke pasangan Anda melalui aktivitas seksual.

Infeksi jamur vagina bisa disembuhkan asal Anda melakukan pengobatan yang tepat sejak dini. Jika Anda mencoba mengobat infeksi jamur kewanitaan ini dengan obat sembarangan maka bisa memperparah keadaan dan tentunya bisa membahayakan kesehatan kewanitaan.

Apa saja tanda dan gejala infeksi jamur vagina?

Infeksi jamur kewanitaan memiliki berbagai tanda dan gejala yang cukup jelas terlihat. Berbagai tanda dan gejala yang umum terjadi biasanya, seperti:

  • Gatal-gatal pada miss v
  • Pembengkakan di sekitar miss v
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Nyeri saat berhubungan seks
  • Kemerahan atau ruam-ruam merah
  • Keputihan kental berwarna keabuan atau putih yang terlihat seperti keju

BACA JUGA: Perut Kram Sesaat Berhubungan Seks? Ini Dia Penyebabnya!

Penyebab jamur kelamin

Rata-rata penyebab infeksi jamur vagina atau penis adalah jamur candida albicans. Seperti yang sudah dibahas di atas, faktor kebersihan yang kurang dan faktor seksual tak aman bisa memperparah keadaan. Jika sudah parah dan masuk dalam area vagina bisa memicu keluhan yang mengganggu. Sehingga pengobatan infeksi jamur kelamin ini yang lebih intens perlu dilakukan.

BACA JUGA: Inilah Ciri-Ciri Erosi Serviks yang Tidak Boleh Disepelekan

Faktor risiko Anda terinfeksi jamur kelamin

Nah inilah yang perlu Anda perhatikan mengenai berbagai risiko wanita terinfeksi jamur kelamin:

Minuman antibiotik

Basanya terjadi pada orang yang memiliki penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan sejenisnya. Sehingga pada efek sampingnya, kandungan antibiotik yang dikonsumsi lama-lama mengganggu pH alami kewanitaan dan membunuh bakteri yang sehat. Maka timbullah pertumbuhan ragi berlebih dan muncul infeksi jamur kelamin.

Faktor kehamilan

Hormon estrogen yang lebih tinggi ketika masa kehamilan membuat area kewanitaan menghasilkan lebih banyak glikogen. Sehingga membuat jamur lebih betah dan bertumbuh subur di area tersebut. Selain ibu hamil, ibu menyusui juga rentan terkena infeksi Candida dengan alasan risiko yang sama.

Pemakaian alat kontrasepsi

Mengonsumsi pil KB atau memakai alat IUD untuk menunda kehamilan juga bisa menjadi faktor risiko Anda terinfeksi jamur vagina. Pasalnya, kedua metode tunda kehamilan ini mengandung unsur tambahan hormon estrogen dan progesteron yang mampu menyuburkan populasi jamur pada kewanitaan.

Meski begitu, versi terbaru dari beberapa kontrasepsi hormon yang ada saat ini tidak lagi memiliki efek yang sama. Anda juga sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter ahlinya untuk menentukan kontrasepsi hormonal apa yang paling cocok.

BACA JUGA: Bahaya Disfungsi Ereksi Ini Bisa Ganggu Kepuasan Seksual Anda

Penyakit diabetes

Jika Anda memiliki risiko diabetes, kadar gula darah tubuh pun ikut melonjak naik. Kenaikan gula inilah dapat memicu pertumbuhan jamur berlebih di area kewanitaan. Pasalnya, jaringan lunak di dalam miss v beserta cairan kewanitaan mengandung banyak glukosa.

Memakai pakaian ketat

Mengenakan pakaian dalam ketat serta terbuat dari kain sintetis tentu membuat keringat terhambat dan dapat meningkatkan suhu – kelembapan di area kewanitaan. Miss V yang lembap merupakan lingkungan yang menarik bagi jamur berkembang biak.

Seks yang tidak aman

Melakukan aktivitas seks yang tak aman alias tanpa pengaman bisa berisiko tularkan jamur kelamin, baik melalui vaginal, anal maupun oral. Apalagi bila sang pria juga terinfeksi jamur penis dan belum di sunat mempermudah penularan. Seks oral tanpa pengaman pun bisa membuat area mulut dan tenggorokan terkena sariawan dan infeksi ragi.

Jika Anda dan pasangan mempunyai risiko yang sama dan menemukan gejala seperti di atas. Jangan tunda pemeriksaan dan lakukan pengobatan hingga tuntas sesuai anjuran dokter.

BACA JUGA: INILAH CIRI-CIRI EROSI SERVIKS YANG TIDAK BOLEH DISEPELEKAN

Kapan harus ke dokter?

Bila sahabat pandawa menemukan keanehan dan merasakan gejala seperti di atas, jangan sepelekan. Segeralah lakukan pemeriksaan dan pengobatan sebelum makin parah. Hindari untuk pemakaian obat yang bukan anjuran dari dokter. Segera hubungi layanan konsultasi dokter online gratis Klinik Pandawa via CHAT/SMS/ TLP 0821-1141-0672 (Rahasia terjamin).

 

Share: