Ini Dia 7 Penyebab Infeksi Jamur pada Vagina Paling Umum

Selain bakteri, jamur juga sering menyerang organ vital wanita. Faktor kurang menjaga kebersihan serta aktivitas seks yang tak sehat bisa memicu infeksi jamur pada vagina. Setidaknya kondisi ini pernah dialami wanita sekali dalam semasa hidupnya. Walau gejala infeksi jamur tidak terlalu serius tetapi bisa membuat aktivitas kurang nyaman dan bisa membahayakan kesehatan kewanitaan. Tapi tak perlu khawatir, jika Anda mengetahui apa yang meningkatkan risiko penyebab infeksi jamur pada vagina ini, Anda bisa mencegah infeksi datang lagi di kemudian hari. Selengkapnya yuk kita cari tahu di bawah ini…

infeksi jamur pada vagina

Apa saja penyebab munculnya infeksi jamur pada vagina?

Pada area kewanitaan ada bakteri baik yaitu Lactobacillus Acidophilus. Bakteri baik ini menghasilkan asam untuk membantu keseimbangan populasi bakteri dan jamur lainnya di sekitar kewanitaan. Populasi ini tentunya bisa terganggu dari banyak hal sehingga memunculkan terjadinya gangguan ataupun infeksi.

Infeksi jamur pada vagina biasanya disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida albicans yang melampaui batas dan menganggu bakteri baik. Berkembangnya jamur ini lantas sebabkan vagina gatal, sakit saat buang air kecil atau berhubungan seks, vagina bengkak, dan mengeluarkan keputihan bau amis menyengat.

BACA JUGA: Hati-hati Bisa Menular, Inilah Infeksi Jamur Mr.P yang Wajib Pria Ketahui

Hal-Hal yang meningkatkan Anda risiko terkena infeksi jamur pada vagina

Ada beberapa penyebab yang dapat meningkatkan risiko perempuan terkena infeksi jamur pada vagina:

1. Menggunakan pakaian dalam yang ketat

Pakaian dalam yang ketat terbuat dari kain sintetis tidak menyerap keringat justru dapat meningkatkan suhu dan kelembapan di vagina. Keadaan vagina yang lembap dan basah merupakan tempat yang ideal bagi jamur untuk berkembang biak.

Dianjurkan memakai pakaian dalam yang berbahan katun dan lebih menyerap keringat. Upayakan jangan berlama-lama memakai dalaman dalam keadaan basah dan rutin mengganti celana dalam. Ganti pakaian lembap Anda sesegera mungkin usai beraktivitas dengan pakaian bersih.

2. Minum antibiotik

Pada dasarnya pH vagina yang alami biasanya sedikit asam. Dengan minum antibiotic dapat mengganggu pertumbuhan bakteri alami vagina sebab pertumbuhan ragi menjadi lebih meningkat dan bisa menyebabkan infeksi jamur pada vagina.

3. Keadaan hamil

Kadar estrogen pada ibu hamil bisa lebih tinggi selama kehamilan sehingga membuat vagina menghasilkan lebih banyak glikogen. Dimana kondisi ini juga ikut mempengaruhi perkembangan jamur lebih subur dan berkembang biak. Ibu menyusui juga rentan terkena infeksi jamur Candida dengan alasan yang sama yaitu hormon yang lebih tinggi.

4. Infeksi jamur pada vagina bisa disebabkan oleh alat kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi baik pil KB maupun IUD sebagai pencegah kehamilan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur. Kedua metode alat kontrasepsi ini berasal dari pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang memicu sekaligus menyuburkan populasi jamur dalam vagina.

Meskipun begitu, ada beberapa kontrasepsi hormon terbaru yang ada saat ini, tidak lagi memberikan efek yang sama. Penggunaan kontrasepsi bisa di berkonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan untuk menentukan kontrasepsi hormonal apa yang paling cocok untuk Anda.

BACA JUGA: Waspadai Berbagai Jenis Penyakit Vagina yang Sering Terjadi

5. Diabetes yang tidak terkontrol juga bisa picu infeksi jamur pada vagina

Bila mempunyai diabetes yang tidak terkontrol tentu saja kadar gula darah tubuh bisa melonjak tinggi. Kenaikan kadar gula ini pun mempengaruhi pertumbuhan jamur berlebih di daerah kewanitaan, sebab jaringan lunak di dalam vagina beserta cairan vagina Anda akan mengandung banyak glukosa.

Kelebihan kandungan gula pada tubuh ini tentu memicu mereka tumbuh semakin subur dan menjadi infeksi. Maka dari itu, penting sekali untuk menjaga kadar gula darah tetap dalam batas normal. Ini juga bisa terjadi pada wanita yang tidak memiliki diabetes sekalipun.

6. Sistem imun lemah

Fungsi imun atau kekebalan tubuh yang melemah atau terganggu akibat suatu kondisi tertentu dapat membuat tubuh berat untuk melawan infeksi.Beberapa kondisi yang dapat mengakibatkan sitem imun menurun misal diabetes, HIV/AIDS,dalam masa menjalani kemoterapi, atau sedang rawat inap di rumah sakit atas alasan tertentu.

7. Hubungan seks tak aman berisiko infeksi jamur pada vagina

aktivitas seksual yang tak aman dan berisiko tentu bisa mengundang banyak gangguan walaupun terlihat sepele. Seperti gatal-gatal dikelamin, bengkak, nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil bisa pertanda ada masalah pada organ vital Anda. Begitu juga bila Anda melakukan seks oral dengan pria yang punya sariawan di mulut atau seks vaginal dengan pria yang memiliki infeksi jamur di penisnya. Maupun berhubungan seks dengan pria yang belum/ tidak di sunat juga berisiko gangguan ini.

BACA JUGA: PRP Treatment Untuk Kewanitaan Metode Ampuh Meremajakan Miss V

Apakah bahaya infeksi jamur ini?

Sebenarnya apabila cepat melakukan pemeriksaan ketika menemukan keanehan pada area kewanitaan, risiko bahaya pun bisa kemungkinan menjauh. Tetapi apabila infeksi terus dibiarkan atau salah menjalani pengobatan bisa banyak kemungkinan bahaya atau komplikasi yang bisa timbul.

Bahaya atau komplikasi dari infeksi jamur pada vagina ini seperti infeksi menular seksual. Baik bakteri maupun jamur kelamin bisa rentan menular melalui aktivitas seks vaginal, anal maupun oral. Jika Anda terlambat pengobatan dan menyepelekan kondisi ini bisa berimbas pada kesehatan Anda dan juga pasangan Anda.

Cara mengobati infeksi jamur pada vagina?

Jika infeksi jamur vagina tidak pada waktu terjadi kehamilan, Anda bisa merawatnya sendiri di rumah dengan obat-obatan yang bisa Anda beli tanpa resep dokter, seperti dengan mengoleskan salep antijamur.Jika pada saat hamil,pengobatan tidak boleh sembarangan memakai obat untuk menangani infeksi Candida apapun tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter

Cara mencegah terjadinya infeksi jamur kelamin?

Selama ini belum ada cara pasti untuk mencegah infeksi Candida. Tetapi tindakan tertentu dapat mengurangi risiko terkena infeksi jamur vagina. Hal yang paling mendasar dan wajib dilakukan ialah dengan menjaga kebersihan kewanitaan dengan baik dan benar. Jika keadaan vagina lembab, terlalu basah dan dalam suhu yang hangat Jamur mudah tumbuh subur di area vagina, sebaiknya sebisa mungkin jaga vagina agar tetap bersih dan kering.

Kemudian, hindari membersihkan vagina dengan sabun pembersih kewanitaan yang mengandung parfume karena dapat mengganggu keseimbangan pH vagina. Pada dasarnya vagina itu sudah mempunyai cara sendiri untuk membersihkan diri dengan menjaga kadar pH serta koloni bakteri tetap seimbang. Sebab itu, caranya cukup membasuh vagina dengan air hangat suam-suam kuku satu sampai dua kali sehari dengan cari dari arah vagina ke arah anus dan jangan lakukan sebaliknya, karena bisa sebabkan bakteri yang di anus bisa masuk kedalam vagina.

Cara megurangi gejala bau tak sedap, keputihan gatal, atau pencegahan infeksi pada area vagina, Anda bisa menggunakan pembersih antiseptik kewanitaan yang baik yang  sama sekali tidak mengandung pewangi, parfum, atau zat alergen. Terutama pada saat menstruasi, dimana vagina sangat rentan terkena infeksi.

Punya masalah yang sama? Jangan tunggu parah. Segera hubungi layanan konsultasi dokter online gratis Klinik Pandawa via CHAT/SMS/ TLP 0821-1141-0672 (Rahasia terjamin).

Share: