Kenali Gejala-Gejala Umum dari Penyakit Trikomoniasis

Faktanya, Trikomoniasis adalah salah satu penyakit kelamin yang berbahaya, jika Anda mengalami gejala trikomoniasis maka tentu saja jangan anggap remeh gangguan kesehatan tersebut.

Penyebab dari penyakit trikomoniasis adalah adalah parasit yang dikenal dengan nama Trichomonas vaginalis. Penyakit menular seksual ini memang tidak seberbahaya HIV/AIDS. Namun, komplikasi trikomoniasis bisa cukup serius, lho!

Apa itu Trikomoniasis? (Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa)

Faktor Risiko Trikomoniasis

Penyakit ini dapat menyebar melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral seks. Meskipun lebih sering menyerang wanita, pria juga dapat terkena trikomoniasis. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena trikomoniasis antara lain:

1. Aktivitas Seksual yang Tidak Aman

  • Tanpa Penggunaan Kondom: Berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom meningkatkan risiko tertular trikomoniasis, terutama dengan pasangan baru atau pasangan yang terinfeksi.
  • Multiple Partner Seksual: Memiliki lebih dari satu pasangan seksual meningkatkan risiko tertular infeksi menular seksual, termasuk trikomoniasis, karena adanya lebih banyak kemungkinan paparan terhadap infeksi.

2. Sistem Imun yang Lemah

  • Kondisi Kesehatan: Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat penyakit kronis seperti diabetes atau HIV, lebih rentan terhadap infeksi trikomoniasis.
  • Penggunaan Obat Imunosupresif: Penggunaan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh juga dapat meningkatkan risiko terkena trikomoniasis.

3. Sejarah Infeksi Menular Seksual

  • Riwayat IMS: Pernah terinfeksi IMS sebelumnya, seperti klamidia atau gonore, meningkatkan risiko terkena trikomoniasis. Hal ini karena adanya kerusakan pada jaringan alat kelamin yang mempermudah masuknya infeksi baru.
  • Tidak Menyelesaikan Pengobatan IMS Sebelumnya: Tidak menyelesaikan pengobatan untuk IMS sebelumnya atau berhubungan seksual sebelum pengobatan selesai meningkatkan risiko infeksi ulang.

4. Usia Muda

  • Risiko Pada Usia Reproduktif: Wanita muda, terutama di bawah usia 25 tahun, memiliki risiko lebih tinggi terkena trikomoniasis karena lebih aktif secara seksual dan mungkin memiliki lebih banyak pasangan seksual.

5. Lingkungan Sosial dan Ekonomi

  • Akses Terbatas ke Perawatan Kesehatan: Kurangnya akses ke perawatan kesehatan yang berkualitas dan pendidikan seksual yang memadai dapat meningkatkan risiko tertular trikomoniasis.
  • Stigma Sosial: Stigma terhadap IMS dapat membuat individu enggan mencari perawatan, sehingga meningkatkan risiko penyebaran infeksi.

Memahami faktor risiko yang terkait dengan trikomoniasis sangat penting untuk pencegahan dan pengelolaan infeksi ini.

Gejala Umum Penyakit Trikomoniasis

Meskipun beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala, berikut adalah gejala umum yang dapat muncul:

1. Keputihan Abnormal

  • Pada wanita, keputihan yang disebabkan oleh trikomoniasis sering berwarna kuning atau hijau, berbusa, dan memiliki bau tidak sedap.

2. Rasa Gatal atau Iritasi

  • Gatal atau iritasi di sekitar area genital adalah gejala umum, terutama pada wanita. Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman yang signifikan.

3. Nyeri Saat Buang Air Kecil

  • Infeksi ini bisa menyebabkan sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil, baik pada pria maupun wanita.

4. Nyeri Saat Berhubungan Seks

  • Wanita yang terinfeksi trikomoniasis sering mengalami nyeri saat berhubungan seksual, yang bisa disertai dengan rasa perih.

5. Kemerahan atau Pembengkakan

  • Pada wanita, vulva dan vagina bisa menjadi merah dan bengkak akibat iritasi yang disebabkan oleh parasit. Pada pria, kepala penis atau uretra bisa menjadi iritasi.

6. Keluar Cairan dari Penis

  • Pada pria, gejala mungkin termasuk keluarnya cairan dari penis yang biasanya berwarna bening, putih, atau sedikit kuning.

7. Gejala Lain yang Terkait

  • Meski lebih jarang, beberapa orang bisa mengalami gejala lain seperti sakit perut bagian bawah atau demam ringan.

Gejala trikomoniasis bervariasi antara pria dan wanita dan bisa berkisar dari ringan hingga parah. Meskipun banyak orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala, penting untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan jika ada gejala yang mencurigakan, terutama jika aktif secara seksual.

Trikomoniasis Apa Bisa Sembuh Sendiri?

Trikomoniasis tidak bisa sembuh sendiri dan memerlukan pengobatan medis untuk benar-benar menghilangkan infeksi. Meskipun beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala, penyakit ini tetap harus Anda obati untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan menghindari penularan kepada pasangan seksual.

Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat, biasanya dengan pemberian antibiotik yang efektif.

Konsultasi Dokter Online

Berapa Lama Penyakit Trikomoniasis Bisa Sembuh?

Trikomoniasis umumnya dapat sembuh dalam waktu 7 hingga 10 hari setelah menjalani pengobatan dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter, seperti metronidazol atau tinidazol.

Penting untuk mengikuti petunjuk pengobatan dengan benar dan menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diberikan, meskipun gejala mungkin sudah mereda lebih awal.

Selama masa pengobatan, disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual hingga infeksi benar-benar sembuh untuk mencegah penularan kepada pasangan.

Selain itu, penting untuk pasangan seksual juga menjalani pengobatan, meskipun tidak menunjukkan gejala, untuk menghindari terjadinya reinfeksi. Jika pengobatan dilakukan dengan benar, infeksi trikomoniasis dapat sepenuhnya hilang tanpa menimbulkan komplikasi jangka panjang.

Namun, jika pengobatan tidak dilakukan atau tidak diikuti dengan benar, infeksi bisa bertahan dan menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Muncul Gejala Trikomoniasis? Segera Diagnosis ke Klinik Utama Pandawa

Spesialis Kulit dan Kelamin

Konsultasi Dokter Online
Referensi
Share: