Waspadai Gejala Hiperhidrosis Alias Keringat Berlebih – Klinik Pandawa

Hiperhidrosis merupakan kondisi keringat berlebih yang tidak selalu berhubungan dengan panas atau olahraga. Ini merupakan salah satu kondisi yang bisa mengganggu kegiatan Anda sehari-hari dan bisa menyebabkan rasa tidak percaya diri serta kecemasan sosial.

Gejala dari hiperhidrosis beragam dan cara menanganinya juga beragam. Selain itu hiperhidrosis juga dibagi menjadi dua yaitu hiperhidrosis primer dan sekunder.

Gejala Hiperhidrosis

Gejala hiperhirdrosis adalah keringat yang berlebih. Bahkan keringat berlebih ini melampaui keringat yang dihasilkan ketika Anda berada di lingkungan panas, berolahraga, atau ketika merasa stres, dan cemas.

Hiperhidrosis biasanya bisa ada di bagian tangan, ketiak, kaki, dan wajah. Tidak hanya itu, keringat biasanya terjadi di kedua sisi tubuh.

Artikel Lainnya: Kenali Hiperhidrosis atau Keringat Berlebih & Cara Mengatasinya

Penyebab Hiperhidrosis

Berkeringat adalah cara tubuh untuk mendinginkan diri. Kondisi berkeringat dipicu oleh sistem saraf yang secara otomatis memicu kelenjar keringat ketika suhu Anda naik. Ketika gugup, telapak tangan Anda bahkan bisa berkeringat.

Ketika keringat ini datang secara berlebihan, tubuh Anda bisa sangat basah sehingga itu mengganggu kegiatan Anda karena baju dan tubuh Anda akan memiliki keringat dalam jumlah besar. Terkadang kondisi ini akan mengganggu orang di sekeliling Anda.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

Jenis-jenis Hiperhidrosis

Selain mengetahui dan waspada gejala hipehidrosis, Anda sebaiknya mengetahu bahwa hiperhidrosis dibagi menjadi dua jenis yaitu hiperhidrosis primer dan hiperhidrosis sekunder. Lantas apa perbedaannya?

1. Hiperhidrosis Primer

Hiperhidrosis primer disebabkan oleh sinyal saraf yang rusak sehingga memicu kelenjar keringat ekrin menjadi terlalu aktif. Umumnya hiperhidrosis primer akan mempengaruhi cara kerja keringat di bagian telapak kaki, telapak tangan, ketiak, dan kadang-kadang wajah.

Konon hiperhidrosis primer tidak memiliki penyebab medis karena ini bisa diturunkan lewat keluarga. Umumnya hiperhidrosis primer dimulai sejak awal kehidupan sebelum usia 25 tahun. Adapun hiperhidrosis primer juga dikenal sebagai hiperhidrosis fokal.

Hal lainnya yang menarik dari hiperhidrosis primer adalah orang yang mengalaminya akan memiliki keringat berlebih ketika beraktifitas namun saat tidur, mereka tidak akan mengalami kondisi keringat berlebih.

2. Hiperhidrosis Sekunder

Tipe lainnya dari hiperhidrosis adalah hiperhidrosis sekunder. Berbeda dengan hiperhidrosis primer, jenis yang satu ini kerap terjadi di bagian tubuh yang lebih besar atau area lain selain hiperhidrosis primer.

Perbedaan utama lainnya antara kedua jenis hiperhidrosis adalah bahwa orang dengan hiperhidrosis sekunder mungkin sering mengalami gejala berkeringat saat tidur. Biasanya hiperhidrosis sekunder dimulai di usia dewasa, berbanding terbalik dengan hiperhidrosis primer.

Gejala Hiperhidrosis
Ilustrasi Gejala Hiperhidrosis

Selain itu biasanya hiperhidrosis sekunder disebabkan oleh kondisi medis. Kondisi yang memungkinkan terjadi gejala hidrosis sekunder antara lain:

  • Diabetes
  • Hot flash menopause
  • Masalah tiroid
  • Beberapa jenis kanker
  • Gangguan sistem saraf
  • Infeksi

Baca Juga: Penyebab Bau Kaki & Cara Mencegahnya

Jika Anda merasakan gejala-gejala hiperhidrosis atau merasa bahwa dalam kondisi yang normal namun memiliki keringat berlebih, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter. Klinik Kulit Jakarta yang direkomendasikan adalah Klinik Utama Pandawa.

Klinik Utama Pandawa memiliki dokter kulit yang ahli serta terpercaya, didukung oleh staf medis yang ramah, fasilitas lengkap, dan teknologi canggih, keluhan kesehatan Anda siap untuk diatasi termasuk hiperhidrosis. Klinik Pandawa merupakan Klinik Kulit dan Kelamin Terbaik di Indonesia.

Referensi:

Share: