Search
Close this search box.

Gejala Awal Sifilis Tahap Primer & Sekunder – Klinik Pandawa

Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual atau IMS yang penularannya melalui hubungan seksual.

Gejala infeksi sifilis memiliki empat tahap dan masing-masing tahap memiliki gejala yang bervariasi. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai gejala awal sifilis.

Gejala Awal Sifilis

Gejala awal sifilis dibedakan menjadi dua tahap yaitu tahap primer dan tahap sekunder.

Gejala-gejala yang muncul pada awal terinfeksi sifilis biasanya sangat mirip dengan infeksi lainnya sehingga memerlukan pemeriksaan yang akurat agar dapat segera mendapat pengobatan.

1. Tahap Primer

Gejala awal sifilis yang muncul pada tahap primer terjadi dalam kurun waktu 10 sampai 90 hari pasca tertular infeksi. Pada kebanyakan kasus, awal terjadinya infeksi jarang ditemukan munculnya gejala sehingga penderitanya tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi sifilis.

Semakin lama infeksi ada di dalam tubuh, gejala akan semakin bermunculan. Gejala yang umum timbul saat awal penularan sifilis adalah munculnya satu atau beberapa luka pada daerah yang pertama kali terkontaminasi bakteri sifilis. Luka-luka ini biasanya muncul di sekitar alat kelamin.

Tekstur dari luka-luka ini tergolong kasar dan kenyal namun tidak menimbulkan rasa nyeri saat disentuh. Luka tersebut biasanya berbentuk bundar dengan ukuran sekitar 0.5 sampai 2 sentimeter. Pada beberapa kasus, kelenjar getah bening di sekitar luka akan membengkak atau membesar.

2. Tahap Sekunder

Apabila gejala yang muncul pada tahap primer belum mendapat pengobatan, maka akan berlanjut pada tahap sekunder. Gejala yang paling umum muncul pada tahap sekunder adalah ruam yang menyebar pada telapak tangan dan kaki.

Gejala awal sifilis yang selanjutnya yaitu demam dan kelelahan. Demam yang muncul akibat infeksi sifilis biasanya bertahan hingga beberapa hari. Karena demam juga bisa muncul karena hal lain, perlu memperhatikan gejala yang menyertainya untuk mengindikasikan penularan sifilis.

Penurunan berat badan juga dialami penderita sifilis pada tahap sekunder. Beberapa orang mungkin menyadari bahwa mereka mengalami penurunan berat badan namun tidak secara drastis. Gejala ini juga sering kali tidak disadari bagi para pengidap sifilis.

Semakin lama infeksi terjadi, maka gejala yang dirasakan akan semakin menyebar ke seluruh tubuh. Rambut rontok bisa terjadi pada tahap sekunder infeksi sifilis. Kerontokan rambut ini disebabkan oleh munculnya bintik-bintik di kepala yang biasanya disebut dengan alopesia sifilis.

Saat infeksi sifilis sudah mulai mempengaruhi syaraf, maka gejala selanjutnya yang muncul yaitu neurosifilis. Gejala ini meliputi radang otak dan sumsum tulang belakang, pembekuan darah, gangguan pendengaran, dan penglihatan menjadi kabur.

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

Artikel Lainnya: Mengidentifikasi Gejala PMS | Sifilis

Diagnosis Sifilis

Tes sifilis dapat mendiagnosis terjadinya infeksi tahap awal, dimana ini adalah tahap yang paling mudah untuk disembuhkan. Dengan melakukan tes sifilis sesegera mungkin, dapat meminimalisir risiko penularan infeksi tersebut kepada orang lain, khususnya pasangan.

Sebagai langkah awal diagnosa sifilis, pihak penyedia layanan kesehatan akan memeriksa tanda-tanda infeksi yang dapat dilihat secara visual seperti munculnya ruam dan luka-luka pada tubuh. Setelah itu, mereka akan mengumpulkan riwayat kesehatan dan juga melakukan tes darah.

Pada saat tes darah, dokter atau perawat akan mengambil sampel darah dari lengan Anda. Darah yang diambil pada tes ini akan digunakan untuk mendeteksi adanya bakteri sifilis yang menginfeksi tubuh. Proses pengambilan darah biasanya hanya memerlukan waktu selama 5 menit saja.

Jika hasil tesnya negatif, berarti Anda tidak terinfeksi penyakit kelamin sifilis. Biasanya pihak penyedia layanan kesehatan akan menyarankan untuk melakukan tes lagi dalam beberapa hari atau beberapa minggu karena ada kemungkinan infeksi belum bisa terdeteksi.

Jika mendapat hasil yang positif, maka selanjutnya Anda akan menerima pengobatan. Pengobatan akan dilakukan dengan pemberian antibiotik yaitu penisilin. Pengobatan antibiotik ini dapat menyembuhkan infeksi sifilis pada tahap awal.

Setelah terdiagnosis sifilis, segerakan memberi tahu siapa pun yang pernah melakukan kontak seksual dengan Anda. Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar mereka segera memeriksakan diri dan mendapat pengobatan apabila positif terinfeksi sifilis juga.

Baca Juga:

Kapan Harus Tanya Dokter Kelamin?

Meskipun sifilis tergolong penyakit mengerikan, namun ini masih bisa disembuhkan. Semakin cepat memeriksakan diri saat menjumpai gejala-gejala di atas, maka semakin besar pula potensi kesembuhan setelah menjalani pengobatan.

Apabila Anda mengalami satu atau beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, sebaiknya segera menemui dokter kelamin untuk melakukan pemeriksaan atau tes sifilis. Anda bisa datang ke Klinik Pandawa Jakarta untuk berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan.

Melakukan tes sifilis secara teratur juga dianjurkan meskipun tidak mengalami gejala apapun. Apabila sedang hamil atau merencanakan kehamilan, tes sifilis juga dapat mencegah terjadinya penularan sifilis pada janin yang sedang dikandung.

Itulah informasi mengenai gejala awal sifilis. Apabila Anda sedang mengalami gejala-gejala di atas, pastikan untuk segera menemui dokter untuk memeriksakan diri. Karena infeksi sifilis pada tahap awal lebih mudah untuk disembuhkan daripada infeksi pada tahap akhir.

Anda dapat melakukan pengobatan sifilis dengan dokter spesialis kulit dan kelamin yang berpengalaman di Klinik Kelamin Terbaik dan Terpercaya.

Referensi:

Share: