Disfungsi Seksual pada Wanita – Gejala dan Pengobatan

Hubungan seksual merupakan aktivitas yang penting bagi kehidupan manusia. Namun, tidak semua hubungan seksual berjalan lancar, bahkan ada yang mengalami penyakit ini, termasuk pada wanita.

Disfungsi seksual pada wanita merupakan kondisi ketika wanita mengalami kesulitan dalam merespon gairah seksual dan berhubungan seksual juga merupakan jenis dari penyakit tersebut.

Apa Gejala Disfungsi Seksual pada Wanita?

Gejala dari disfungsi seksual pada wanita, salah satunya adalah ketidakmampuan untuk terangsang. Wanita dengan disfungsi seksual dapat merasa sulit untuk mengalami gairah seksual dan merespon rangsangan seksual.

Namun ada gejala lainnya yang bisa Anda ketahui mengenai disfungsi seksual. Beberapa gejala disfungsi seksual pada wanita yang umum terjadi antara lain:

1. Minat Seksual Wanita/Gangguan Gairah

  • Kurangnya hasrat seksual atau minat dalam aktivitas seksual
  • Kesulitan untuk terangsang secara seksual atau mempertahankan gairah selama aktivitas seksual
  • Pikiran atau fantasi seksual berkurang atau tidak ada

2. Gangguan Orgasme Wanita

  • Kesulitan atau ketidakmampuan mencapai orgasme, bahkan dengan rangsangan seksual yang memadai
  • Intensitas orgasme yang tertunda atau berkurang
  • Tidak adanya orgasme (anorgasmia)

3. Nyeri Genito-Panggul/Gangguan Penetrasi (Vaginismus dan Dispareunia)

  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan selama penetrasi vagina, termasuk hubungan seksual
  • Kontraksi otot dasar panggul yang tidak disengaja yang membuat penetrasi menyakitkan atau tidak mungkin (vaginismus)
  • Nyeri terus-menerus atau berulang sebelum, selama, atau setelah hubungan seksual

4. Gangguan Gairah Seksual Hipoaktif

  • Pikiran, fantasi, atau keinginan seksual berkurang atau tidak ada
  • Kurangnya minat atau motivasi untuk aktivitas seksual
  • Tidak tertarik untuk memulai atau berpartisipasi dalam hubungan seksual

5. Gangguan Penghindaran Seksual

  • Ketakutan, kecemasan, atau penolakan yang kuat dan terus-menerus terhadap aktivitas seksual apa pun
  • Menghindari situasi seksual atau ketidaknyamanan ekstrim ketika menghadapi rangsangan seksual
  • Serangan panik atau kecemasan yang berhubungan dengan pertemuan atau pikiran seksual

Penting untuk Anda catat bahwa gejala-gejala ini harus Anda evaluasi dalam konteks pengalaman pribadi individu dan dapat bervariasi dalam intensitas atau frekuensi.

Apa yang Menjadi Penyebab Disfungsi Seksual pada Wanita?

Ada banyak faktor yang menyebabkan disfungsi seksual pada wanita mulai dari faktor psikologis sampai fisik. Beberapa yang umum terjadi antara lain:

1. Faktor Psikologis

Faktor psikologis seperti kecemasan, stres, dan depresi dapat menyebabkan penyakit ini pada wanita. Trauma seksual atau pengalaman buruk dalam kegiatan seksual juga dapat mempengaruhi respons seksual pada wanita.

2. Gangguan Fisik pada Organ Kelamin Wanita

Gangguan fisik pada organ kelamin wanita, seperti infeksi atau nyeri pada vagina, juga dapat menyebabkan disfungsi seksual.

3. Menopause

Menopause dapat mempengaruhi hormon pada wanita, sehingga menimbulkan gejala disfungsi seksual seperti penurunan gairah seksual.

Tanda-tanda Disfungsi Seksual untuk para Wanita yang wajib kalian ketahui (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Artikel Lainnya: Klimaks Wanita dan Tips untuk Mencapainya

Jenis-jenis Disfungsi Seksual pada Wanita

Terdapat beberapa jenis disfungsi seksual pada perempuan, seperti ketidakmampuan untuk mempertahankan rangsangan, ketidakmampuan untuk terangsang, dan ketidakmampuan untuk meraih orgasme.

Gangguan pada fase orgasme, seperti sulit mencapai orgasme atau orgasme tertunda, juga termasuk jenis disfungsi seksual. Nyeri saat berhubungan seksual juga bisa menjadi gejala dari disfungsi seksual.

Beberapa jenis disfungsi seksual lainnya yang umum terjadi antara lain sebagai berikut:

1. Ketertarikan Seksual Wanita/Gangguan Gairah

Ini mengacu pada kurangnya minat atau kesulitan untuk terangsang secara seksual. Ini mungkin melibatkan penurunan hasrat seksual, penurunan fantasi seksual, atau kesulitan mempertahankan gairah selama aktivitas seksual.

2. Gangguan Orgasme Wanita

Ini mengacu pada kesulitan atau ketidakmampuan untuk mencapai orgasme, bahkan dengan rangsangan seksual yang memadai. Ini mungkin melibatkan orgasme yang tertunda, intensitas orgasme yang berkurang, atau tidak adanya orgasme.

3. Genito-Pelvic Pain/Gangguan Penetrasi (Vaginismus dan Dyspareunia)

Ini adalah kondisi yang ditandai dengan rasa sakit saat berhubungan seksual.

Vaginismus mengacu pada kontraksi otot dasar panggul yang tidak disengaja yang membuat penetrasi menyakitkan atau tidak mungkin, sedangkan dispareunia mengacu pada nyeri yang terus-menerus atau berulang selama hubungan seksual.

4. Gangguan Gairah Seksual Hipoaktif

ni mengacu pada kurangnya fantasi seksual atau keinginan untuk aktivitas seksual yang terus-menerus atau berulang, yang menyebabkan kesusahan atau kesulitan interpersonal.

5. Sexual Aversion Disorder

Ini adalah ketakutan, kecemasan, atau penolakan yang kuat dan terus-menerus terhadap aktivitas seksual apa pun, yang dapat menyebabkan penghindaran semua atau sebagian besar situasi seksual.

Penting untuk Anda perhatikan bahwa disfungsi seksual dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk fisik, psikologis, atau kombinasi keduanya.

Faktor-faktor seperti ketidakseimbangan hormon, obat-obatan tertentu, penyakit kronis, masalah hubungan, stres, dan pengalaman traumatis di masa lalu dapat menyebabkan disfungsi seksual.

Pengobatan Disfungsi Seksual pada Wanita

Disfungsi Seksual Pada Wanita 2
Disfungsi Seksual pada Wanita

Ada beberapa cara untuk pengobatan disfungsi seksual pada wanita. Beberapa cara ini bisa Anda tempuh dengan berbagai cara mulai dari memperbaiki gaya hidup sampai berkonsultasi dengan tenaga medis:

1. Mengubah Gaya Hidup

Beberapa cara untuk mengatasi penyakit tersebut pada perempuan adalah dengan mengubah gaya hidup, seperti meningkatkan aktivitas fisik dan mengurangi stres. Hal ini dapat membantu meningkatkan hasrat seksual dan memperbaiki hubungan dengan pasangan.

2. Terapi Obat

Terapi obat juga dapat membantu mengatasi disfungsi seksual, seperti dengan penggunaan estrogen atau testosteron. Namun, penggunaan obat-obatan tersebut harus berdasarkan konsultasi dengan dokter.

3. Terapi Seksual

Terapi seksual dapat membantu meningkatkan kepuasan seksual pada wanita dengan disfungsi seksual. Hal ini dapat meliputi teknik relaksasi, terapi perilaku, dan terapi pasangan untuk memperbaiki hubungan seksual dengan pasangan.

Apakah Disfungsi Seksual Hanya Terjadi pada Wanita?

Disfungsi seksual tidak hanya terjadi pada wanita, namun juga pada pria. Salah satu jenis disfungsi seksual pada pria adalah disfungsi ereksi, ketidakmampuan untuk mempertahankan atau mencapai ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual.

Kedua jenis kelamin, pria dan wanita, memiliki respons seksual yang berbeda namun seringkali saling berkaitan. Gairah seksual pada pria dan wanita biasanya muncul sebagai respon terhadap rangsangan seksual.

Perbedaan Disfungsi Seksual pada Pria dan Wanita

Disfungsi Seksual Pada Pria Dan Wanita
Disfungsi Seksual pada Pria dan Wanita

Perbedaan utama antara disfungsi seksual pada pria dan wanita adalah jenis gejalanya.

Pada pria, penyakit tersebut sering kali terjadi dalam bentuk disfungsi ereksi, sedangkan pada wanita, disfungsi seksual dapat berupa ketidakmampuan untuk terangsang, meraih orgasme, atau nyeri saat berhubungan seksual.

Jadi, disfungsi seksual pada wanita dapat mempengaruhi kehidupan seksual dan kualitas hidup secara keseluruhan. Namun, dengan mengenali gejalanya dan mencari bantuan dari dokter atau ahli seksual, disfungsi seksual dapat Anda atasi.

Namun hal ini tidak sesederhana itu, karena ada sejumlah perbedaan lain yang harus Anda ketahui mengenai disfungsi seksual pada pria dan wanita:

1. Jenis Disfungsi Seksual

Sementara pria dan wanita dapat mengalami jenis disfungsi seksual yang serupa (misalnya, penurunan hasrat, kesulitan dengan gairah atau orgasme), ada beberapa kondisi yang spesifik untuk setiap jenis kelamin. Misalnya:

Pria: Disfungsi ereksi (kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi) adalah disfungsi seksual yang umum terjadi pada pria.

Wanita: Genito-Pelvic Pain/Gangguan Penetrasi, termasuk vaginismus, lebih spesifik untuk wanita dan melibatkan rasa sakit saat berhubungan seksual.

2. Faktor Fisiologis

Disfungsi seksual pada pria seringkali melibatkan faktor fisiologis yang memengaruhi kemampuan mencapai atau mempertahankan ereksi, seperti ketidakseimbangan hormon, diabetes, penyakit kardiovaskular, atau kondisi neurologis.

Pada wanita, penyakit tersebut dapat terpengaruh oleh faktor-faktor seperti ketidakseimbangan hormon, menopause, kondisi ginekologi, penyakit kronis, atau gangguan otot dasar panggul.

3. Faktor Emosional dan Psikologis

Faktor emosional dan psikologis dapat menyebabkan terjadinya penyakit tersebut pada pria dan wanita, tetapi masalah spesifiknya dapat bervariasi. Contohnya:

Pria: Kecemasan kinerja, stres, depresi, dan masalah hubungan mungkin berdampak signifikan pada fungsi seksual pria.

Wanita: Faktor emosional, seperti masalah citra tubuh, trauma masa lalu, konflik hubungan, atau stres, dapat memengaruhi hasrat, gairah, dan kepuasan seksual pada wanita.

4. Pendekatan Perawatan

Perawatan untuk disfungsi seksual mungkin berbeda antara pria dan wanita berdasarkan penyebab yang mendasari dan disfungsi spesifik.

Pada pria, perawatan seperti obat-obatan (mis., Viagra), alat vakum ereksi, atau implan penis dapat Anda gunakan. Wanita dapat menerima terapi seperti latihan dasar panggul, terapi hormonal, konseling, atau terapi perilaku kognitif.

Namun, penting untuk Anda perhatikan bahwa pendekatan pengobatan dapat sangat bervariasi dan harus Anda sesuaikan dengan kebutuhan individu.

Penting untuk Anda ingat bahwa disfungsi seksual adalah masalah kompleks yang terpengaruh oleh berbagai faktor, termasuk aspek fisik, psikologis, dan relasional.

Kapan Harus ke Dokter?

Ketika Anda mengalami masalah disfungsi seksual, maka Anda wajib ke dokter untuk melakukan sejumlah pengobatan agar bisa kembali melakukan kegiatan seksual secara maksimal.

Anda bisa datang ke Klinik Disfungsi Seksual atau Klinik Spesialis Andrologi milik Klinik Utama Pandawa.

Selain itu, Klinik Utama Pandawa juga memiliki Klinik Kulit dan Kelamin yang terpercaya serta memiliki pengalaman dalam mengobati berbagai macam penyakit.

Pertanyaan Terkait Disfungsi Seksual pada Wanita

Ada beberapa pertanyaan yang biasanya sering orang tanyakan mengenai disfungsi seksual pada wanita. Apa saja? Berikut pertanyaannya.

Apa itu disfungsi seksual pada wanita?


Penyakit ini adalah gangguan seksual yang mengakibatkan ketidakmampuan atau kesulitan untuk menikmati aktivitas seksual seperti berhubungan intim dan ejakulasi pada wanita.

Gangguan ini dapat terjadi pada pria maupun wanita dan dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun psikologis.

Apa saja jenis-jenis disfungsi seksual yang dapat dialami wanita?


Ada beberapa jenis disfungsi seksual seperti gangguan arousal seksual, orgasmic disorder atau gangguan orgasme, dan nyeri saat berhubungan intim.

Apa saja faktor risiko yang dapat memicu disfungsi seksual pada wanita?


Beberapa faktor risiko yang dapat memicu disfungsi seksual adalah usia, kondisi kesehatan seperti diabetes dan penyakit jantung, kebiasaan merokok, dan stress atau tekanan mental.

Apakah disfungsi seksual pada wanita dapat menyebabkan depresi?


Ya, disfungsi seksual sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Oleh karena itu, penting untuk segera mengatasi masalah tersebut untuk mencegah dampak buruk pada kesehatan mental.

Bagaimana cara mencegah terjadinya disfungsi seksual pada wanita?


Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya disfungsi seksual adalah menjaga kesehatan tubuh dan gaya hidup yang sehat, menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan, serta menghindari kebiasaan buruk seperti konsumsi alkohol dan merokok secara berlebihan.

Referensi:

Share: