Bisul atau Furunkel: Gejala, Penyebab, & Cara Mengatasi

Bisul, atau yang memiliki nama lain furunkel adalah salah satu masalah kulit yang cukup sering menyerang dari mulai anak-anak hingga orang dewasa.

Di artikel ini kita akan membahas segala hal terkait dengan bisul seperti penyebab, gejala, komplikasi, diagnosis, dan cara mengatasinya.

Apa Itu Bisul?

Bisul atau yang memiliki nama lain furunkel, adalah infeksi kulit yang penyebab umumnya adalah bakteri. Penanda dari kondisi ini adalah adanya benjolan meradang yang berisi nanah di bawah kulit. 

Bisul biasanya muncul sebagai tonjolan merah, bengkak, dan sangat nyeri, dan dalam beberapa kasus, bisa disertai dengan rasa panas. Ketika bisul pecah, nanah dapat keluar, dan daerah tersebut kemudian dapat sembuh.

Furunkel atau bisul sering terjadi di area tubuh yang rentan terhadap gesekan atau iritasi, seperti leher, wajah, ketiak, paha, atau bokong. 

Meskipun bisul umumnya bukan kondisi serius, ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan. 

Jika bisul sering muncul atau berukuran besar, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk perawatan dan pencegahan lebih lanjut.

Penyebab Bisul

Bisul disebabkan oleh infeksi bakteri, dengan penyebab utama adalah bakteri Staphylococcus aureus. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bisul meliputi:

1. Ketidaksempurnaan Kulit

Luka kecil, goresan, atau lecet pada kulit dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri Staphylococcus aureus untuk masuk dan menyebabkan infeksi.

2. Higiene yang Kurang

Kurangnya kebersihan dan perawatan kulit dapat memungkinkan bakteri untuk berkembang biak dan menyebabkan infeksi.

3. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah

Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, seperti mereka yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang menjalani pengobatan tertentu, memiliki risiko lebih tinggi terkena bisul.

4. Kontak Kulit dengan Bakteri

Kontak dengan bakteri Staphylococcus aureus, misalnya melalui benda-benda yang terkontaminasi, juga dapat menjadi faktor penyebab bisul.

5. Kebersihan yang Buruk

Tidak menjaga kulit dengan baik atau menggunakan peralatan pribadi yang tidak bersih juga dapat meningkatkan risiko bisul.

Penting untuk menjaga kebersihan kulit, menghindari iritasi, dan meminimalkan risiko terpapar bakteri Staphylococcus aureus untuk mengurangi kemungkinan munculnya bisul.

Tanda & Gejala Bisul

Bisul 2 1
Seseorang Mempunyai Bisul

Tanda dan gejala furunkel biasanya meliputi:

1. Tonjolan Merah dan Bengkak

Bisul awalnya muncul sebagai benjolan merah dan bengkak di bawah kulit yang dapat terasa sangat nyeri.

2. Rasa Panas dan Nyeri

Daerah sekitar furunkel sering terasa panas, nyeri, dan sensitif jika disentuh.

3. Nanah

Benjolan furunkel dapat berkembang menjadi abses yang berisi nanah. Ketika bisul pecah, nanah dapat keluar.

4. Koreng

Setelah furunkel pecah, luka dapat membentuk koreng yang kemudian akan kering.

5. Demam

Pada beberapa kasus, demam ringan juga bisa terjadi, terutama jika infeksi menyebar.

6. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening di sekitar area furunkel dapat membengkak sebagai respons terhadap infeksi.

7. Rasa Lemas dan Malaise

Beberapa orang merasa lemah dan tidak bertenaga akibat infeksi bisul.

8. Ketidaknyamanan dan Kesulitan Bergerak

Bisul yang terletak di area yang sering bergerak, seperti leher atau paha, dapat mengganggu gerakan dan membuat aktivitas sehari-hari terasa tidak nyaman.

Artikel Lainnya: 4 Jenis Bisul yang Membahayakan dan Cara Mengobatinya

Apakah Furunkel dapat Menyebabkan Komplikasi?

Ya, furunkel dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik atau jika infeksi meluas. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat bisul meliputi:

Penyebaran Infeksi: Furunkel yang tidak mendapatkan pengobatan atau dipencet secara kasar dapat menyebabkan penyebaran infeksi ke area kulit di sekitarnya. Ini dapat mengakibatkan munculnya lebih banyak bisul atau abses.

1. Abses yang Lebih Besar

Furunkel yang tumbuh besar atau terlalu dalam di bawah kulit dapat berkembang menjadi abses yang lebih besar. Abses yang besar dapat menyebabkan rasa nyeri yang lebih hebat dan masalah lainnya.

2. Infeksi Darah (Bakteremia)

Infeksi furunkel yang parah atau yang terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat menyebabkan infeksi bakteremia, yaitu ketika bakteri mencapai aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Ini adalah kondisi serius yang memerlukan perawatan medis segera.

3. Infeksi Tulang (Osteomielitis)

Infeksi penyakit kulit ini yang terletak di dekat tulang dapat menyebar ke tulang, mengakibatkan osteomielitis, yang merupakan infeksi tulang yang serius.

4. Infeksi Jaringan Lunak (Cellulitis)

Furunkel yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi jaringan lunak yang lebih luas, yang disebut cellulitis. Ini adalah kondisi di mana kulit di sekitar bisul menjadi merah, bengkak, dan nyeri.

5. Timbulnya Bekas Luka atau Parut

Setelah bisul sembuh, kemungkinan akan meninggalkan bekas luka atau parut pada kulit.

Bintik Merah di Penis, Bahayakah? (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Cara Mendiagnosis Bisul

Sebelum melakukan pengobatan yang tepat, kita harus cara mendiagnosis bisul atau furunkel tersebut. 

Furunkel adalah infeksi kulit yang dapat menyebabkan benjolan merah dan nyeri. Untuk mendiagnosis furunkel, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Perhatikan Tanda-Tanda Awal

Furunkel biasanya dimulai sebagai benjolan merah yang nyeri. Jika Anda melihat tanda ini di kulit Anda, perhatikan dengan seksama.

2. Pemeriksaan Visual

Anda dapat memeriksa benjolan tersebut secara visual. Furunkel seringkali memiliki pus atau nanah di tengahnya, yang dapat membantu membedakannya dari benjolan lainnya.

3. Jangan Sentuh atau Peras

Meskipun mungkin sulit, hindari untuk menyentuh atau mencoba memeras furunkel. Hal ini dapat memperburuk infeksi dan menyebabkan penyebaran bakteri.

4. Bersihkan dengan Lembut

Anda dapat membersihkan daerah sekitar furunkel dengan sabun antibakteri dan air hangat. Kemudian, tutup dengan perban steril.

5. Kompres Hangat

Mengompres furunkel dengan kain hangat selama 15-20 menit beberapa kali sehari dapat membantu mempercepat proses kematangan dan drainase.

6. Pertimbangkan Konsultasi Medis

Jika furunkel Anda tidak sembuh dalam beberapa hari, sangat besar, atau sangat nyeri, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Dokter dapat memberikan perawatan medis yang diperlukan, seperti pemberian antibiotik atau drainase.

7. Ketahui Tanda Infeksi

Jika furunkel disertai dengan demam, pembengkakan yang signifikan, atau gejala lain yang mengkhawatirkan, segera cari perawatan medis. Ini bisa menjadi tanda bahwa infeksinya sedang menyebar.

Cara Mengobati dan Mengatasi Bisul

Cara mengobati bisul melibatkan perawatan untuk membantu bisul pecah dan proses penyembuhan.

Namun, penting untuk Anda ingat bahwa pengobatan bisul yang parah atau terletak di area yang sensitif sebaiknya dilakukan oleh profesional medis. Berikut adalah beberapa langkah umum dalam mengobati bisul:

1. Kompres Hangat

Gunakan kompres hangat pada bisul. Basahi kain bersih dengan air hangat dan tempelkan pada bisul selama sekitar 15-20 menit, beberapa kali sehari. Ini membantu mengurangi nyeri dan meredakan peradangan.

2. Hindari Memencet

Jangan mencoba memencet furunkel dengan tangan atau benda apa pun. Ini dapat menyebabkan penyebaran infeksi.

3. Antibiotik

Jika bisul parah atau terjadi di area yang rentan terhadap komplikasi, dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi.

4. Perawatan Kebersihan

Jaga area bisul tetap bersih dan kering. Ganti perban atau kain kompres secara teratur.

5. Pencucian Tangan

Selalu cuci tangan sebelum menyentuh furunkel atau area sekitarnya untuk mencegah infeksi tambahan.

6. Pantau Perkembangan

Amati perubahan pada furunkel, Jika ada tanda-tanda komplikasi atau jika bisul tidak membaik setelah beberapa hari, segera konsultasikan dengan dokter.

7. Penyuntikan (Bila Diperlukan)

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu melakukan prosedur medis seperti insisi dan drainase untuk membantu furunkel agar pecah dan mengeluarkan nanahnya.

8. Hindari Faktor Pemicu

Jika Anda cenderung mengalami bisul berulang, pertimbangkan untuk mengidentifikasi faktor pemicu, seperti gigitan serangga, dan berusaha untuk menghindarinya.

Kapan Harus ke Dokter?

Penting untuk Anda ingat bahwa bisul dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat, dan jika tidak mendapat pengobatan, dapat menyebabkan masalah lebih serius.

Jika Anda mengalami tanda dan gejala bisul atau infeksi kulit yang mirip, segera konsultasikan dengan dokter atau profesional medis untuk diagnosis dan perawatan yang sesuai. 

Jangan mencoba memencet furunkel sendiri, karena ini dapat menyebabkan penyebaran infeksi.

Untuk mengatasi furunkel yang kronis, untuk para warga ibukota, solusi terbaiknya adalah dengan mengunjungi klinik kulit Jakarta milik Klinik Utama Pandawa.

Mengapa Klinik Utama Pandawa? Karena klinik yang juga merupakan klinik kulit dan kelamin terbaik di Jakarta menawarkan layanan medis yang berkualitas dan dilakukan oleh tim profesional yang berpengalaman. 

Kami memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai masalah kulit, termasuk furunkel, dan mampu memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu pasien. 

Klinik kami juga dilengkapi dengan fasilitas medis terkini, menjadikan mereka tempat yang ideal untuk mendapatkan perawatan yang efektif dan aman. 

Selain itu, pelayanan di Klinik Utama Pandawa mencakup pemantauan terus-menerus dan tindak lanjut yang membantu memastikan pemulihan yang optimal bagi pasien yang mengalami furunkel, menjadikan mereka pilihan utama dalam menangani masalah kesehatan kulit ini.

Referensi:
Share: