Belum di Sunat? Inilah 9 Gejala Balanitis, Pria Wajib Waspada

Balanitis mungkin jarang sekali sebagai masyarakat awam, mendengarnya. Balanitis merupakan suatu kondisi dimana terjadi pembengkakan berwarna kemerahan pada Mr.P, terutama pada kulit kulup Mr.P dapat terasa nyeri sampai gatal. Kondisi ini dapat terjadi pada segala usia, dari anak-anak, sampai laki-laki dewasa yang belum sunat. Balanitis disebabkan oleh tingkat kebersihan diri yang tidak baik atau dapat juga merupakan komplikasi infeksi penyakit dan peradangan lainnya. Lalu, seperti apa itu penyakit balanitis, gejala balanitis dan bagaimana pengobatan balanitis? Simak selanjutnya di bawah ini.

gejala balanitis

Mengenal penyakit balanitis

Balanitis merupakan peradangan yang terjadi di kelenjar atau kepala Mr.P. Keadaan ini umum terjadi pada anak laki-laki di bawah 4 tahun atau pada pria yang belum disunat. Gangguan ini biasanya terjadi karena infeksi jamur, meski bisa juga dipicu oleh infeksi bakteri kelamin ataupun virus herpes, dll. Akan tetapi, balanitis bukan termasuk infeksi menular seksual, bahkan penyakit ini tidaklah menular.

Gejala balanitis:

Gejala balanitis terbagi dalam tiga tipe, diantaranya:

  • Zoon’s balanitis, ditandai dengan munculnya peradangan pada kepala Mr.P dan kulup. Kondisi ini biasanya menyerang pria paruh baya yang belum disunat.
  • Circinate balanitis, biasanya terjadi akibat artritis reaktif
  • Keratotik pseudoepitheliomatous dan micaceous balanitis, yang ditandai dengan munculnya lesi kulit bersisik seperti kutil di kepala Mr.P

Secara umum, gejala balanitis lainnya yang bisa ditimbulkan yakni:

  • Sakit pada saat buang air kecil
  • Mr.P yang terasa sakit, gatal, dan berbau
  • Penumpukan cairan kental pada Mr.P
  • kemerahan pada sekitar kepala Mr.P
  • bengkak di area Mr.P

Penderita balanitis biasanya datang ke dokter dengan keluhan sebagai berikut:

  • Kesulitan buang air kecil atau tidak dapat menahan buang air kecil
  • Ketidakmampuan untuk memasukkan kateter
  • Muncul bercak kemerahan (eritema) pada kelenjar Mr.P
  • Demam dan mual (jarang terjadi)

BACA JUGA: Ujung Kepala Mr. P Bengkak? Waspada Terkena Infeksi Balanitis!

Pemicu Penyakit balanitis

Balanitis umumnya disebabkan oleh tingkat kebersihan alat kelamin yang buruk, infeksi, alergi, penyakit kronis lainnya, seperti diabetes, penyakit kulit psoriasis dapat juga sebabkan balanitis. Selain itu ada beberapa pemicu lainnya seperti:

  • Penggunaan bahan-bahan kimia yang memicu alergi, seperti sabun atau desinfektan, pelumas kondom, deterjen, apabila pembilasan pakaian dalam yang tidak tuntas,
  • menggesek-gesekkan alat kelamin dengan berlebihan pada masturbasi,
  • infeksi menular seksual akibat hubungan seks menyimpang

Faktor Risiko Balanitis:

Beberapa faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko terjadinya balanitis:

  • Memilik kulup (belum disunat)
  • Kelebihan berat badan (obesitas morbid)
  • Diabetes (terutama pria dengan diabetes yang tidak terkontrol), kemungkinan karena glukosa yang terdapat di kulit penderita diabetes dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur
  • Lingkungan panti jompo
  • Penggunaan kateter kondom
  • Kepekaan terhadap iritan kimiawi seperti sabun atau pelumas
  • Kondisi edema seperti CHF atau nephrosis

Penyakit balanitis tentu bisa sembuh dan juga bisa kambuh kembali. Apalagi bila Anda tidak mengabaikan penyebabnya seperti tidak mau sunat, berhubungan seks menyimpang, atau tidak menjaga kebersihan alat kelamin. balanitis tidak akan kambuh kembali apabila Anda menjauhi risiko-risiko serta penyebabnya.

BACA JUGA: INILAH CIRI-CIRI EROSI SERVIKS YANG TIDAK BOLEH DISEPELEKAN

Bagaimana pencegahan yang bisa Anda lakukan?

Balanitis dapat dicegah, dengan cara menjaga kebersihan daerah alat kelamin, menghindari hubungan intim dengan bergonta-ganti pasangan, gunakan kondom saat melakukan hubungan intim yang beresiko, hubungan intim dengan lubrikasi yang cukup, hindari penggunaan bahan-bahan kimia yang berlebihan pada daerah sekitar selangkangan, mengobati penyakit kronis (seperti diabetes) yang menyertai, perbanyak minum air putih.

 

Pengobatan yang bisa dilakukan

Balanitis dapat diobati, tergantung dari penyebabnya. Membersihkan alat kelamin dengan baik dan benar adalah suatu keharusan, bila perlu ditambahkan antibiotic salep, atau anti jamur salep, atau antivirus salep (bila penyebabnya adalah infeksi virus, misalkan herpes simplex, atau moloskum contagiosum).

Bila penyebabnya adalah alergi, dapat diberikan obat anti alergi. Apabila kekambuhan balanitis cukup sering berulang, maka tindakan operatif seperti sunat dapat disarankan oleh dokter.

BACA JUGA: Bahaya Disfungsi Ereksi Ini Bisa Ganggu Kepuasan Seksual Anda

Kapan harus ke dokter?

Jika sahabat pandawa menemukan gejala balanitis seperti di atas, jangan tunggu parah. Segeralah kunjungi ke klinik kulit dan kelamin untuk lakukan pemeriksaan dan pengobatan. Apabila balanitis tersebut disebabkan oleh virus infeksi menular seksual, maka Anda perlu intensif melakukan pengobatan. Jangan ragu menjalani pengobatan tersebut. Semakin cepat pengobatan maka semakin jauh kemungkinan buruk terjadi.

Segera hubungi layanan konsultasi dokter online gratis Klinik Pandawa via CHAT/SMS/ TLP 0821-1141-0672 (Rahasia terjamin).

 

 

penulis: LN/berbagaisumber

Share: