Apakah Bisa Hamil Tanpa Berhubungan Seksual?

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah mungkin untuk hamil tanpa adanya hubungan seksual?. Mari kita telaah lebih lanjut mengenai mitos dan fakta di sekitar topik ini.

Pengertian Kehamilan

Sebelum membahas lebih lanjut, penting untuk memahami apa arti sebenarnya dari kehamilan. Kehamilan terjadi ketika sperma membuahi sel telur, faktanya hal ini dapat terjadi meskipun Anda tidak melakukan hubungan seksual (penetrasi).

Selama hubungan seks penetratif melalui vagina (di mana penis masuk ke dalam vagina), air mani akan terejakulasi. Ejakulasi menghasilkan cairan yang disebut air yang mengandung jutaan sperma.

Pra-Ejakulasi terproduksi segera setelah penis ereksi (sebelum ejakulasi). Cairan ini dapat mengandung ribuan sperma.

Setelah itu, Indung telur melepaskan satu atau lebih sel telur (ovulasi) 12-16 hari sebelum menstruasi mulai.

Ini biasanya terjadi dalam saluran reproduksi wanita, yaitu tuba falopi. Hasil dari pembuahan ini akan berkembang menjadi embrio dan menempel pada dinding rahim untuk tumbuh menjadi janin.

Artikel Lainnya: 13 Cara Berhubungan Intim agar Tidak Hamil

Mitos: Kehamilan Tanpa Hubungan Seksual

Mitos Kehamilan Tanpa Hubungan Seksual
Mitos: Kehamilan Tanpa Hubungan Seksual

Beberapa mitos yang beredar mengklaim bahwa kehamilan bisa terjadi tanpa adanya hubungan seksual. Namun, ini adalah pernyataan yang tidak akurat. 

Kehamilan membutuhkan kontak langsung antara sperma dan sel telur, yang umumnya terjadi selama hubungan seksual, walaupun tidak selalu.

Fakta: Kemungkinan Kehamilan Tanpa Hubungan Seksual

Faktanya, Kehamilan dapat terjadi tanpa hubungan seksual (penetrasi). Dalam kasus ini, jika sperma memasuki saluran reproduksi wanita dan bertemu dengan sel telur. 

Ini dapat terjadi melalui hubungan seksual vaginal, baik dengan penetrasi penuh atau praktek-praktek seksual lainnya yang melibatkan kontak sperma dengan daerah genital wanita. Metode seperti inseminasi buatan juga melibatkan penyuntikan sperma ke dalam rahim.

Baca Juga: Benarkah Ejakulasi Dini Bisa Menghambat Kehamilan?

Apakah “Kehamilan Perawan” Benar-Benar bisa Terjadi?

Kehamilan Perawan
Kehamilan Perawan

Beberapa peneliti tepercaya telah mempelajari fenomena yang disebut “kehamilan perawan” untuk memahami mengapa beberapa orang melaporkan hal tersebut.

Healthline menyebutkan, dalam sebuah survei terhadap 7.870 wanita hamil, mereka menemukan bahwa 0,8 persen wanita (total 45 orang) hamil tanpa melakukan hubungan seks Vaginal

Penelitian seperti ini sebetulnya memiliki keterbatasan, karena melibatkan pelaporan diri-sendiri. Para peneliti mencatat berbagai definisi dari “seks” berbeda-beda tergantung agama dan budaya dari pelapor itu sendiri. 

Dengan demikian, angka-angka ini tidak mewakili gambaran yang sebenarnya dari frekuensi pembuahan tanpa penetrasi atau kehamilan perawan.

Jadi, jika para perawan dalam penelitian ini melakukan kontak seksual lainnya, ada kemungkinan bahwa sperma sudah masuk ke dalam saluran vagina dari tindakan lain.

Ibu Hamil Harus Tahu Gejala Toksoplasma Ini! (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Pentingnya Perlindungan dan Pendidikan Seksual

Untuk mencegah kehamilan tanpa persiapan, penting bagi setiap individu untuk memiliki pengetahuan yang akurat tentang bagaimana proses reproduksi terjadi. 

Jika seseorang tidak berencana untuk hamil, tenaga medis menganjurkan penggunaan metode kontrasepsi yang efektif. Metode ini termasuk pil KB, kondom, spiral, dan lain-lain.

Selain itu, dalam kasus terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan, risiko Infeksi Menular Seksual (IMS) juga perlu diperhatikan.

Baca Juga: Keputihan Tanda Hamil – Tekstur, Warna, Volume, & Waktu

Untuk menghindari infeksi menular seksual Anda bisa berkonsultasi dengan klinik kulit dan kelamin terbaik di Jakarta yaitu Klinik Utama Pandawa. Klinik Pandawa memiliki dokter-dokter profesional di bidang kulit dan kelamin untuk mengatasi semua permasalahan Anda.

Selain Klinik Kelamin, Klinik Pandawa juga memiliki Klinik Andrologi terbaik di Jakarta untuk berkonsultasi para pasangan mengenai proses, rencana, ataupun gangguan yang berkaitan fertilitas.

Mitos tentang kehamilan tanpa hubungan seksual dapat teratasi dengan pendidikan seksual yang akurat. Kehamilan memerlukan kontak langsung antara sperma dan sel telur yang umumnya terjadi selama hubungan seksual. 

Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk memahami proses reproduksi dengan baik, menggunakan metode kontrasepsi yang tepat, dan menjaga kesehatan reproduksi secara keseluruhan.

Referensi:

Share: