11 Penyebab Menorrhagia yang Wajib Diketahui & Pengobatan

Menorrhagia merupakan sebuah istilah medis soal menstruasi dengan perdarahan yang sangat banyak atau berkepanjangan. Apa saja penyebab Menorrhagia yang perlu diketahui? Ketahui di KlinikKulitKelamin.com ya.

Meskipun perdarahan menstruasi tergolong merupakan masalah umum, kebanyakan wanita bisa mengalami kehilangan darah yang sangat banyak hingga diklasifikasikan sebagai menorrhagia.

Ketika menorrhagia terjadi, Anda tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa karena menorrhagia bisa menyebabkan Anda kehilangan darah dan kram. Lantas apa penyebab menorrhagia dan seperti apa ciri-cirinya?

Gejala Menorrhagia

Ada beberapa tanda dan gejala menorrhagia yang mungkin wajib Anda ketahui. Beberapa gejalanya antara lain sebagai berikut:

  • Berganti pembalut setiap jam selama beberapa jam beruntun
  • Harus menggunakan perlindungan sanitasi ganda untuk mengontrol aliran menstruasi Anda
  • Perdarahan terjadi lebih dari satu minggu
  • Membatasi aktivitas sehari-hari karena aliran menstruasi yang deras
  • Gejala anemia, seperti mudah lelah, letih, atau sesak napas

Faktor Risiko Menorrhagia

Faktor risiko dari menorrhagia bervariasi tergantung pada usia serta apakah Anda memiliki kondisi medis lain atau tidak.

Dalam siklus normal, pelepasan sel telur dari ovarium merangsang produksi progesteron dalam tubuh, hormon wanita yang paling bertanggung jawab untuk menjaga menstruasi tetap teratur.

Namun saat tidak ada sel telur yang dilepaskan, progesteron yang tidak mencukupi dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat.

Menorrhagia pada remaja putri biasanya disebabkan oleh anovulasi. Gadis remaja sangat rentan terhadap siklus anovulasi pada tahun pertama setelah periode menstruasi pertama mereka

Sedangkan menorrhagia pada wanita yang lebih dewasa biasanya disebabkan oleh berbagai hal seperti patologi rahim, termasuk fibroid, polip, dan adenomiosis.

Namun, masalah lain, seperti kanker rahim, gangguan perdarahan, efek samping pengobatan, dan penyakit hati atau ginjal dapat menjadi faktor penyebabnya.

Source: Youtube / DoctorOnCall Malaysia

11 Penyebab Menorrhagia

Dalam beberapa kasus, penyebab perdarahan menstruasi yang berat tidak diketahui. Namun ada sejumlah penyebab menorrhagia yang umumnya terjadi antara lain sebagai berikut:

1. Ketidakseimbangan Hormon

Dalam sikluas menstruasi normal, keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron mengatur penumpukan lapisan rahim (endometrium), yang luruh saat menstruasi. Jika kemudian ada hormone yang tidak seimbang, maka perdarahan yang berat bisa terjadi.

Sejumlah kondisi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, termasuk sindrom ovarium polikistik (PCOS), obesitas, resistensi insulin, dan masalah tiroid.

2. Disfungsi Ovarium

Jika ovarium Anda tidak melepaskan sel telur (ovulasi), selama siklus menstruasi (anovulasi), tubuh Anda tidak memproduksi hormon progesteron, seperti pada siklus menstruasi normal.

Hal ini akan menyebabkan hormone tidak seimbang dan kemudian bisa membuat menorrhagia terjadi pada akhirnya.

3. Febroid Rahim

Tumor rahim non-kanker (jinak) ini muncul selama masa subur Anda. Fibroid rahim dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang lebih banyak dari normal dan bisa berkepanjangan.

4. Polip

Pertumbuhan kecil dan jinak pada lapisan rahim atau polip rahim juga bisa menjadi penyebab perdarahan menstruasi yang berat dan berkepanjangan.

5. Adenomiosis

Kondisi yang satu ini terjadi ketika kelenjar dari endometrium tertanam di dalam otot rahim yang kemudian bisa menyebabkan nyeri haid dan perdarahan hebat.

6. Intrauterine device (IUD)

Menorrhagia juga bisa terjadi karena adanya efek samping dari penggunakan IUD atau alat kontrasepsi nonhormonal untuk mengendalikan kelahiran.

7. Komplikasi Kehamilan

Menstruasi tunggal yang berat dan terlembat juga mungkin disebabkan oleh komplikasi kehamilan salah satunya adalah keguguran. Penyebab lainnya dari komplikasi kehamilan adalah okasi plasenta yang tidak biasa, seperti plasenta letak rendah atau plasenta previa.

8. Kanker

Kanker rahim dan kanker serviks dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berlebihan, terutama jika Anda pascamenopause atau pernah menjalani tes Pap abnormal di masa lalu.

9. Gangguan Perdarahan Turunan

Beberapa gangguan perdarahan seperti penyakit von Willebrand, suatu kondisi di mana faktor pembekuan darah yang penting kurang atau terganggu juga bisa menjadi penyebab menstruasi tidak normal.

10. Obat-obatan

Obat-obatan tertentu, termasuk obat antiinflamasi, obat hormonal seperti estrogen dan progestin, dan antikoagulan seperti warfarin (Coumadin, Jantoven) atau enoxaparin (Lovenox), dapat menjadi penyebab perdarahan menstruasi berat atau berkepanjangan.

11. Faktor Medis Lainnya

Sejumlah kondisi medis lainnya, termasuk penyakit hati atau ginjal, mungkin berhubungan dengan menorrhagia yang Anda alami.

Baca Juga: Gejala Radang Panggul Wanita Nyeri di Perut Bawah

Pengobatan Menorrhagia

Ada sejumlah perawatan khusus terkait menorrhagia yang didasari pada sejumlah faktor seperti:

  • Riwayat kesehatan dan medis Anda secara keseluruhan
  • Penyebab dan tingkat keparahan kondisi
  • Toleransi Anda terhadap pengobatan, prosedur, atau terapi tertentu
  • Kemungkinan menstruasi Anda akan segera berkurang
  • Rencana melahirkan anak Anda di masa depan
  • Efek kondisi pada gaya hidup Anda
  • Pendapat atau preferensi pribadi Anda

Beberapa pengobatan yang bisa Anda tempuh terkait menorrhagia antara lain sebagai berikut:

1. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)

NSAID, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya) atau naproxen sodium (Aleve), membantu mengurangi kehilangan darah menstruasi. NSAID memiliki manfaat tambahan untuk meredakan kram menstruasi yang menyakitkan (dismenore).

2. Asam traneksamat

Asam traneksamat (Lysteda) membantu mengurangi kehilangan darah menstruasi dan hanya perlu diminum pada saat terjadi perdarahan.

3. Kontrasepsi oral

Selain memberikan kontrasepsi, kontrasepsi oral dapat membantu mengatur siklus menstruasi dan mengurangi episode perdarahan menstruasi yang berlebihan atau berkepanjangan.

4. Progesteron oral

Hormon progesteron dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan hormon dan mengurangi menorrhagia.

5. IUD hormonal (Liletta, Mirena)

Alat kontrasepsi ini melepaskan sejenis progestin yang disebut levonorgestrel, yang membuat lapisan rahim menipis dan mengurangi aliran darah menstruasi dan kram.

Jika Anda menderita menorrhagia karena minum obat hormon, Anda mungkin bisa melakukan konsultasi ke dokter untuk menemukan pengobatan yang tepat.

Anda bisa melakukan konsultasi terkait masalah menorrhagia ke Klinik Pandawa yang sudah berpengalaman terkait hal tersebut. Klinik Pandawa merupakan klinik kelamin jakarta yang memiliki dokter berpengalaman dan terpercaya.

Selain itu, klinik juga memiliki staf medis yang ramah serta cekatan, teknologi canggih, dan fasilitas lengkap. Yuk, konsultasi dokter sekarang (Rahasia Terjamin).

Anda juga bisa melakukan konsultasi secara online untuk mendapatkan penanganan sesegera mungkin terkait penyebab menorrhagia yang Anda alami.

Referensi:

Share: