Wajah Muncul Bintik Putih Mengganggu? Bisa Jadi Milia!

penyakit miliaPenyakit Milia – Hallo Sahabat Pandawa semua! Gimana kabar kalian semua hari ini nih? Semoga kamu beserta seluruh Sahabat Pandawa di mana pun berada selalu menjaga kebersihan dan memerhatikan kesehatan yah! Terkadang, kita sudah menjaga kesehatan dan kebersihan saja masih dapat terkena berbagai masalah.

Salah satu daerah yang kerap kali terkena masalah adalah jaringan kulit. Memang, kulit merupakan jaringan yang sering terserang penyakit ataupun gangguan lainnya. Pasalnya, kulit adalah lapisan paling luar dari tubuh manusia sehingga ia mempunyai peranan untuk menjadi pelindung pertama tubuh manusia dari zat asing.

Terdapat berbagai jenis gangguan yang sering terjadi di kulit kita. Gangguan ini pun sering juga menganggu kecantikan kamu. Contohnya seperti jerawat (acne), freckles (bintik-bintik hitam di wajah), dan juga milia. Sepertinya gangguan yang terakhir kamu belum terlalu akrab mendengarnya, akan tetapi mungkin kamu pernah melihat gejala dari masalah ini.

Milia ialah benjolan atau bintik-bintik kecil berwarna putih yang muncul di kulit, terutama di kulit wajah, pipi, hidung, dan juga di sekitar mata. Penyakit ini bisa dialami oleh siapa pun, akan tetapi biasanya bayi yang baru lahir lebih sering mengalaminya. Sebenarnya penyakit milia tidak berbahaya bagi kesehatan, namun bintik-bintik yang muncul dapat menganggu kecantikan beberapa orang.

Seperti yang kamu tahu, kami Klinik Pandawa akan terus memberi artikel dan juga informasi kesehatan untuk kamu semua. Fokus kami terutama seputar kesehatan kulit, kesehatan kelamin, sex education, dan juga tips trik seputar estetika atau kecantikan.

Nah, pada kesempatan kali ini kita bakal membahas mengenai penyakit milia mulai dari pengertian, gejala, penyebab, dan juga cara menghilangkannya. Oleh karena itu sebaiknya kalian semua menyimak artikel ini sampai selesai ya!

Penyakit milia

Penyakit milia merupakan sebuah kondisi di mana muncul benjolan atau bintik-bintik kecil berwarna putih yang biasanya tumbuh pada bagian wajah, khususnya di sekitar hidung, pipi, dan juga di bawah mata. Gangguan ini bisa dialami oleh siapa pun, tetapi kerap kali milia dialami oleh bayi yang baru lahir.

Umumnya gangguan kulit ini tidak terlalu berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan karena bisa hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, penyakit milia bisa cukup mengganggu serta tidak dapat hilang dengan sendirinya sehingga memerlukan tindakan lebih lanjut untuk menghilangkannya.

Ciri-ciri penyakit milia

Masalah ini ditandai dengan timbulnya bintik benjolan yang berwarna keputihan mutiara ataupun putih kekuningan. Diameter dari benjolan yang muncul berukuran sekitar 1–2 milimeter. Walau tidak menyebabkan nyeri, bintik ini dapat terasa tidak nyaman bagi beberapa pengidapnya.

Penyakit milia juga bisa tampak kemerahan serta mengalami iritasi jika bergesekan dengan pakaian ataupun seprai yang berbahan cukup kasar.

Meskipun bintik milia dapat tumbuh di mana pun, namun mereka lebih sering muncul bergerombol di beberapa area seperti berikut ini:

  • Kulit kepala
  • Dahi
  • Kelopak mata
  • Hidung
  • Belakang telinga
  • Pipi
  • Rahang
  • Bagian dalam mulut
  • Dada
  • Kelamin

Jenis-jenis penyakit milia

Penyakit ini terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu seperti berikut ini:

  • Neonatal milia adalah istilah untuk bintik yang muncul pada bayi baru lahir. Jenis ini tergolong sangat umum terjadi pada bayi yang baru lahir.
  • Primary milia atau milia primer adalah jenis yang muncul pada anak-anak dan juga orang dewasa. Jenis ini biasanya dapat menghilang dalam beberapa minggu atau beberapa bulan kemudian.
  • Secondary milia atau milia sekunder adalah jenis yang muncul pada kulit yang mengalmai cedera, contohnya seperti akibat terkena luka lepuh, luka bakar, ataupun akibat pemakaian krim kulit yang mengandung zat kortikosteroid.
  • Milia en plaque adalah milia yang cukup parah dan belum bisa diketahui secara pasti penyebabnya. Jenis ini umumnya tumbuh cukup lebar serta menonjol dengan diameter yang mencapai beberapa sentimeter. Masalah ini biasanya menyerang wanita paruh baya.
  • Multiple eruptive milia adalah jenis yang sering muncul berkelompok dalam kurun waktu beberapa minggu sampai dengan beberapa bulan. Jenis ini juga jarang terjadi.

Penyebab penyakit milia

Milia atau milium akan terbentuk saat sel kulit mati ataupun protein keratin terjebak di bawah permukaan kulit. Belum bisa diketahui secara pasti mengapa masalah ini dapat tumbuh pada bayi yang baru lahir. Akan tetapi, pada orang dewasa, munculnya gangguan ini seringkali dihubungkan dengan kerusakan kulit seperti berikut ini:

  • Melepuhnya kulit beberapa penyakit dan kondisi tertentu, contohnya semisal epidermolirsis bulosa, porphyria cutanea tarda, atau cicatricial pemphigoid.
  • Melepuhnya kulit akibat terkena paparan tumbuhan beracun semisal pada kondisi poison ivy
  • Kerusakan kulit akibat seringkali terbakar sinar matahari atau pernah mengalami luka bakar
  • Pemakaian krim kortikosteroid dalam waktu yang cukup lama

Cara mengatasi penyakit milia agar hilang

Setelah membaca artikel ini, sekarang kamu telah mengetahui apa itu milia beserta gejala dan juga penyebabnya. Apabila kamu memiliki gangguan ini pada kulit kamu dan merasa tidak percaya diri dengan masalah ini maka kamu dapat menemui dokter spesialis kulit dan kelamin.

Kamu dapat mendatangi KLINIK PANDAWA JAKARTA untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kami untuk menghilangkan milia. Kami mempunyai dokter yang sudah berpengalaman dalam mengatasi milia dan juga gangguan kulit lain seperti freckles dan jerawat (acne).

Bila Sahabat Pandawa ingin berkonsultasi dengan dokter mengenai masalah yang kamu alami maka dapat melakukan konsultasi online secara gratis dengan dokter kami. Silakan klik tautan ini “KONSULTASI ONLINE GRATIS”. Kamu juga bisa mengontak kami secara langsung lewat Whatsapp atau nomor berikut 0821-1141-0672/ 021-62313337. Segala rahasia medis terjamin.

Share: