8 Cara Pengobatan Keloid: Metode yang Efektif

Saat kita terluka terkadang bekas luka tersebut menjadi keloid, ini bisa mengurangi estetika pada kulit kita, lalu bagaimana pengobatan untuk keloid?

Keloid muncul setelah proses penyembuhan luka dan dapat mengganggu penampilan. Keloid dapat muncul setelah luka akibat operasi, cedera, atau bahkan luka kecil seperti jerawat.

Apa Itu Keloid?

Keloid adalah suatu jenis bekas luka yang tumbuh lebih besar dari luka aslinya dan umumnya bersifat jaringan parut yang menonjol di atas permukaan kulit. 

Jaringan ini dapat berwarna merah muda, merah tua, atau bahkan coklat, dan sering kali memiliki tekstur yang keras dan kaku. 

Penyebab pasti terbentuknya keloid masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik, jenis kulit, dan ketidakseimbangan produksi kolagen kabarnya dapat berperan dalam perkembangannya. 

Banyak yang menganggap keloid tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan masalah estetika yang signifikan.

Pengobatan keloid mencakup berbagai pendekatan, termasuk terapi laser, injeksi steroid, pembedahan, dan perawatan topikal. 

Pilihan pengobatan tergantung pada ukuran dan lokasi keloid, serta respons individu terhadap terapi. 

Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rencana pengobatan keloid yang sesuai.

Cara Pengobatan Keloid

Pengobatan keloid dapat melibatkan berbagai metode, berikut adalah beberapa opsi pengobatan yang meliputi:

1. Injeksi Steroid

Injeksi kortikosteroid, seperti triamcinolone, yang langsung ke dalam keloid bisa berguna mengurangi pembengkakan, meratakan warna kulit, dan mengurangi gatal atau nyeri. Beberapa sesi mungkin diperlukan.

2. Terapi Laser

Laser dapat digunakan untuk mengurangi warna keloid dan memperbaiki tekstur kulit. Terapi laser kadang-kadang juga dapat membantu mengurangi gatal.

3. Penghilangan Bedah

Pilihan ini melibatkan pengangkatan keloid melalui pembedahan. Namun, perlu diingat bahwa prosedur ini dapat menyebabkan keloid baru terbentuk.

4. Penggunaan Silicone Sheet atau Gel

Silicone sheet atau gel dapat digunakan untuk membantu meratakan keloid dan mengurangi gatal. Produk ini biasanya diterapkan secara teratur di atas keloid.

5. Krioterapi

Krioterapi melibatkan pembekuan keloid menggunakan nitrogen cair. Proses ini dapat membantu mengurangi ukuran keloid.

6. Radioterapi

Faktanya, radioterapi dapat digunakan setelah pengangkatan keloid untuk mencegah kembalinya atau pertumbuhan keloid baru.

7. Pengobatan Topikal

Krim atau salep yang mengandung beberapa bahan, seperti imiquimod, dapat diresepkan untuk mengurangi ukuran dan gatal keloid.

8. Perawatan Mandiri

Penggunaan taping (penyemat) atau pembalutan tekanan dapat membantu mencegah keloid berkembang. Penggunaan krim atau salep yang direkomendasikan oleh dokter juga dapat membantu.

Penting untuk mencatat bahwa pengobatan keloid harus menyesuaikan dengan keadaan kesehatan individu dan karakteristik keloidnya.

Silahkan konsultasi dokter secara gratis tentang pengobatan keloid hingga sembuh di sini (Rahasia Terjamin):

Penyebab Utama Munculnya Keloid

Beberapa faktor dapat menyebabkan munculnya keloid, termasuk:

1. Keturunan

Faktor genetik dapat berperan dalam kecenderungan seseorang untuk mengembangkan keloid. Jika ada riwayat keloid dalam keluarga, seseorang mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.

2. Jenis Kulit

Orang dengan jenis kulit tertentu, terutama kulit yang lebih gelap, cenderung lebih rentan terhadap pembentukan keloid.

3. Keparahan Luka

Luka yang lebih dalam atau parah, seperti luka bakar atau luka bedah, memiliki risiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi keloid.

4. Lokasi Luka

Beberapa bagian tubuh, seperti dada, bahu, dan lengan bagian atas, cenderung lebih rentan terhadap pembentukan keloid.

5. Usia

Keloid lebih umum terjadi pada orang muda, dan risiko pembentukan keloid dapat menurun seiring bertambahnya usia.

6. Jenis Luka

Beberapa jenis luka, seperti luka akibat tindikan, vaksinasi, atau luka gigitan serangga, dapat lebih mungkin berkembang menjadi keloid.

7. Peradangan dan Infeksi

Luka yang mengalami peradangan atau infeksi memiliki risiko lebih tinggi untuk menghasilkan keloid.

8. Faktor Hormonal

Hormon dalam tubuh, terutama hormon pertumbuhan, dapat memengaruhi pembentukan keloid.

9. Aktivitas Sel Fibroblas

Keloid terkait dengan aktivitas berlebih dari sel fibroblas, yang berperan dalam penyembuhan luka.

Artikel Lainnya: Suntik Keloid, Solusi Atasi Bekas Luka Membandel

Bagaimana Keloid Terbentuk?

Keloid terbentuk sebagai hasil dari proses penyembuhan luka yang tidak normal, di mana produksi jaringan parut (kolagen) berlebihan. 

Proses ini melibatkan beberapa tahap, dan keloid dapat terbentuk ketika terjadi ketidakseimbangan dalam regulasi normal pembentukan jaringan parut. Berikut adalah tahapan dalam pembentukan keloid:

1. Cedera atau Luka

Keloid umumnya terbentuk setelah adanya cedera pada kulit, seperti luka bakar, bekas operasi, atau luka akibat trauma.

2. Peradangan Awal

Setelah cedera, tubuh mulai merespons dengan memicu peradangan. Sel-sel darah putih dan zat kimia khusus, seperti faktor pertumbuhan, terlibat dalam proses ini.

3. Proliferasi Kolagen

Faktor pertumbuhan merangsang produksi kolagen, protein utama dalam pembentukan jaringan parut. Pada kasus keloid, produksi kolagen ini berlangsung secara berlebihan dan tidak terkendali.

4. Akumulasi Kolagen Berlebihan

Sel-sel fibroblas, yang bertanggung jawab untuk produksi kolagen, dapat mengalami proliferasi berlebihan dan menghasilkan kolagen lebih banyak daripada yang diperlukan untuk penyembuhan normal. Ini mengakibatkan akumulasi jaringan parut yang menonjol terjadi di atas permukaan kulit.

5. Siklus Pemulihan yang Tidak Normal

Proses pembentukan keloid dapat menjadi suatu siklus yang tidak normal, di mana keloid yang terbentuk kembali merangsang produksi kolagen lebih lanjut, membentuk keloid yang lebih besar dan lebih tebal.

Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam kecenderungan seseorang untuk mengembangkan keloid.

Tanda dan Gejala Keloid

Meskipun tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius, keloid dapat menimbulkan kekhawatiran estetika dan terkadang menyebabkan rasa gatal atau nyeri. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala keloid:

1. Pembengkakan di Sekitar Luka

Keloid dapat terlihat lebih tebal dan membengkak dibandingkan dengan luka aslinya.

2. Warna yang Berbeda

Keloid mungkin memiliki warna yang berbeda dari kulit sekitarnya, seringkali menjadi lebih gelap atau lebih terang.

3. Gatal atau Nyeri

Beberapa orang dengan keloid mengalami gatal pada area keloid. Kadang-kadang, keloid juga dapat menyebabkan rasa nyeri atau sensasi terbakar.

4. Batas yang Tidak Teratur

Keloid biasanya memiliki batas yang tidak teratur dan tidak rata, membedakannya dari jaringan parut biasa.

5. Pertumbuhan yang Berkelanjutan

Keloid dapat terus tumbuh seiring waktu dan tidak menunjukkan kecenderungan untuk mereda sendiri.

6. Sensitivitas Terhadap Sentuhan atau Tekanan

Beberapa orang melaporkan bahwa keloid mereka lebih sensitif terhadap sentuhan atau tekanan daripada area kulit lainnya.

7. Perubahan dalam Tekstur Kulit

Permukaan keloid mungkin terlihat kasar atau bersisik.

8. Muncul Kembali Setelah Pengangkatan

Jika keloid terangkat, ada risiko bahwa keloid baru akan muncul pada lokasi tersebut.

Penting untuk kita ingat bahwa tidak semua jaringan parut yang berlebihan disebut sebagai keloid.

Keloid memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari jaringan parut lainnya.

Apakah Keloid Berbahaya?

Keloid pada dasarnya tidak berbahaya secara medis, dan kondisi ini bukan merupakan suatu bentuk kanker. 

Namun, keloid dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan dan estetika yang signifikan bagi penderitanya. Beberapa potensi masalah yang dapat muncul akibat keloid meliputi:

1. Ketidaknyamanan Fisik

Keloid dapat menjadi keras dan kaku, menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit pada area yang terkena.

2. Gangguan Estetika

Keloid sering kali menonjol di atas permukaan kulit dan memiliki warna yang berbeda, menyebabkan ketidakpuasan estetika bagi penderitanya.

3. Pembatasan Gerak

Keloid yang besar atau terletak di area yang bergerak secara teratur, seperti sendi, dapat menyebabkan pembatasan gerak atau fungsionalitas tubuh.

4. Gangguan Psikologis

Beberapa orang mengalami dampak psikologis akibat penampilan keloid, seperti rasa malu atau depresi.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika keloid mengganggu kehidupan sehari-hari atau berkembang dengan cepat, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk mengetahui penyebab dan cara menghilangkan keloid secara efektif.

Untuk mengatasi keloid, solusi terbaiknya adalah dengan mengunjungi klinik kulit Jakarta milik Klinik Utama Pandawa.

Mengapa Klinik Utama Pandawa? Karena klinik juga merupakan klinik kulit dan kelamin Jakarta yang terbaik, mengombinasikan keahlian medis yang tinggi dan pendekatan holistik terhadap perawatan pasien.

Dokter-dokter terampil di Klinik Utama Pandawa memiliki pengalaman luas dalam menangani berbagai jenis keloid dan menggunakan berbagai metode pengobatan terkini.

Mereka dapat memberikan diagnosis yang akurat dan merancang rencana perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap pasien.

Selain keahlian medis yang tinggi, Klinik Utama Pandawa juga menawarkan fasilitas modern dan teknologi canggih yang mendukung proses pengobatan keloid.

Ruang perawatan yang steril, peralatan medis terkini, dan tim perawat yang berdedikasi menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien.

Dengan pendekatan yang komprehensif dan pelayanan yang berkualitas, Klinik Utama Pandawa menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari perawatan terbaik untuk keloid, memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perhatian medis terbaik untuk mencapai hasil yang optimal.

Referensi:
Share: