Hormon “Kejantanan” pada Pria Rendah? Ini Tandanya

Testosteron adalah hormon yang penting untuk laki-laki. Produksi hormon pada pria ini meningkat ketika laki-laki beranjak remaja. Setelah menjadi laki-laki dewasa, sekitar umur 30-an, terjadi penurunan produksi pada hormon ini. Kebanyakan laki-laki memiliki lebih dari cukup hormon testosteron, tetapi ada yang mengalami kondisi ketika testosteron diproduksi lebih sedikit dibanding biasanya.

hormon testosteron

Hormon testosteron pada pria, berpengaruh terhadap libido atau gairah seksual, pembentukan massa otot, serta perubahan karakteristik seks sekunder pada pria saat puber, misalnya suara berubah menjadi lebih berat. Tetapi, kadar hormon testosteron ini dapat pula berubah-ubah, bisa menjadi rendah ataupun tinggi. Maka dari itu perlu diperhatikan bagaimana tanda testosteron rendah pada seorang pria. Mengutip dari University of Rochester Medical Center, hormon testosteron rendah dalam medis disebut hipogonadisme, dimana kondisi tubuh pria tidak menghasilkan hormon testosteron yang cukup. Lantas apa yang akan terjadi bila seorang pria alami kekurangan hormon testosteron?

 

Walau lebih rentan dialami pria berusia lanjut, defisiensi testosteron juga dapat dialami oleh pria dari berbagai usia juga, lho. Lalu, apa saja gejala yang dialami pria ketika kadar hormon testosteronnya rendah? Berikut tanda-tanda yang harus Anda perhatikan:

Tanda-tanda Hormon Testosteron Rendah

Produksi testosteron dapat menurun sejalan dengan bertambahnya usia. Disebutkan sekitar 2 dari 10 pria yang sudah berusia lebih dari 60 tahun cenderung memiliki testosteron yang rendah. Angka tersebut meningkat menjadi 3 dari 10 pria ketika usianya telah mencapai 70 hingga 80 tahun.

Untuk kisaran yang normal, testosteron seorang pria umumnya sekitar 300 hingga 1.000 nanogram per desiliter (ng/dL). Jika hasil pemeriksaan yang dilakukan di bawah angka tersebut, dapat dipastikan Anda mengalami kekurangan testosteron pada tubuh. Pemeriksaan yang umum dilakukan adalah tes serum untuk melihat tingkat peredaran hormon tersebut.

Pertama, Sulit Ereksi

Salah satu satu fungsi penting dari hormon ini adalah untuk merangsang gairah bercinta seorang pria, termasuk membantu terjadinya ereksi. Sehingga, tanda yang cukup mudah diidentifikasi ketika seorang pria memiliki kadar testosteron yang rendah adalah sulitnya ereksi. Termasuk ereksi spontan yang umum terjadi pada pria saat tidur. Tanda testosteron rendah ini juga membuat pria rentan mengalami disfungsi ereksi.

Kedua, Jumlah Sperma Rendah

Air mani atau sperma adalah sel yang diproduksi oleh pria, yang berfungsi untuk membuahi sel telur. Setelah diproduksi, sel ini biasanya akan keluar bersamaan dengan ejakulasi. Banyaknya volume sperma yang diproduksi bisa dibilang merupakan tolok ukur dari kadar testosteron yang dimiliki sang pria. Semakin rendah kadar testosteron pria, semakin sedikit pula sperma yang dihasilkan. Begitu pula sebaliknya.

Ketiga, Menurunnya Gairah Bercinta

Berkaitan erat dengan libido pria, ketika kadar testosteron menurun, gairah untuk bercinta pun akan berkurang. Jadi, waspadai jika Anda mengalami penurunan minat seksual secara drastis.

Segera tanyakan pada dokter sebagai langkah awal. jika dokter penyarankan pemeriksaan lebih lanjut, Anda bisa datang ke dokter spesialis Andrologi.

Keempat, Berat  Badan

Kurang imbangnya hormon pada tubuh dapat memicu kenaikan lemak dalam tubuh. Ketika seorang pria mengalami penurunan kadar testosteron dalam tubuhnya, kenaikan lemak dalam tubuh juga dapat terjadi. Begitupun pada pria yang memiliki perut buncit. Salah satu tanda testosteron rendah juga dapat dilihat dari perut buncit seorang pria. Rendahnya hormon ini membuat massa otot berkurang akibat penumpukkan lemak.

Kelima, Perubahan Mood yang sering

Perubahan mood secara drastis itu juga merupakan salah satu tanda rendahnya testosteron pada pria, lho. Jika tidak ditangani, hal ini dapat berkembang menjadi gejala yang lebih serius, seperti depresi dan sulit konsentrasi.

Keenam, Mudah Lelah

Berkaitan dengan gairah dan stamina pria secara seksual, testosteron juga berperan dalam stamina tubuh secara keseluruhan. Itulah sebabnya ketika seorang pria mengalami kekurangan testosteron, tubuhnya akan jadi lebih mudah lelah.

Ketujuh, Kerontokan Rambut

Testosteron juga memainkan peran penting pada beberapa fungsi tubuh, termasuk juga produksi rambut. Botak adalah hal yang alami dari penuaan bagi banyak pria. Namun, jika seseorang mengalami kekurangan kadar testosteron, risiko untuk mengalami kehilangan rambut tubuh dan wajah dapat terjadi.

Penyebab Testosteron Rendah pada Pria

Kadar testosteron rendah pada seorang pria disebabkan oleh banyak hal. Penyebab Testosteron rendah dapat terjadi karena kondisi bawaan lahir yang dimiliki, seperti:

  • Sindrom Klinefelter.
  • Sindrom Noonan.
  • Genitalia ambigu (ketika organ seks berkembang dengan cara yang tidak terlihat khas).

Pada beberapa kasus lainnya, pria dapat mengalami testosteron rendah karena berbagai kondisi seperti:

  • Kerusakan pada testis karena kecelakaan.
  • Pengangkatan testis karena kanker.
  • Kemoterapi atau radiasi.
  • Penyakit kelenjar hipofisis menyebabkan defisiensi hormon.
  • Infeksi.
  • Penyakit autoimun.
  • HIV/AIDS.

Selain di atas, testosteron rendah juga dapat dialami pria karena faktor-faktor lain seperti penuaan, obesitas, sindrom metabolik (seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi), serta penggunaan narkotika. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjalani gaya hidup sehat, berolahraga teratur, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Apabila Anda butuh informasi dan pengobatan lebih lanjut silakan konsultasikan dengan dokter kami secara online di 0821-1141-0672/ 021-62313337 SMS / WA/ telpon atau klik layanan kami disini. Segala rahasia medis terjamin. Klinik Pandawa.

Share:

2 pemikiran pada “Hormon “Kejantanan” pada Pria Rendah? Ini Tandanya”

Tinggalkan komentar

eighteen − nine =