keputihan tidak normal

Mengenal lebih dekat Keputihan

Keputihan sendiri merupakan hal yang wajar, normal, lumrah terjadi pada setiap wanita di dunia. Kondisi ini merupakan cara alamiah tubuh membersihkan area miss v, memastikan berfungsi baik dan menjaga area tetep sehat dan bersih. Selain itu, cairan ini juga merupakan pelumas alami miss v untuk melindungi dari berbagai infeksi maupun iritasi.

Nah, cairan ini sendiri juga ada yang tergolong tidak normal. Bagi kamu yang sudah aktif secara seksual perlu berhati-hati sebab keputihan tidak normal ini bisa pertanda adanya infeksi kelamin seperti gonore.

Jika disebabkan oleh infeksi kelamin gonore maka harus segera menjalani pengobatan dan pemeriksaan pada dokter ahli. Sebelum mengenal gonore, kamu cari tahu dahulu ciri-ciri keputihan tidak normal dan wajar di bawah ini.

Ciri-ciri

Keputihan yang bisa tergolong normal & wajar bakal terlihat dari cairan yang keluar dengan ciri sebagai berikut:

  • Tidak berwarna atau berwarna putih.
  • Tak memiliki bauatau tak mengeluarkan bau menyengat.
  • Meninggalkan bercak kekuningan di celana dalam.
  • Tesktur cairan bisa berubah, tergantung dari siklus menstruasi.

Untuk yang tidak normal bisa diketahui dengan ciri berikut:

  • Cairan akan berbeda warna, bau, ataupun tekstur dari biasanya.
  • Cairan akan keluar lebih banyak dari biasanya.
  • Keluar darah setelah berhubungan seksual atau di luar jadwal haid.

Keputihan yang tak normal ini pun dapat disertai dengan keluhan seperti berikut:

  • Gatal pada area kewanitaan.
  • Nyeri di daerah panggul.
  • Nyeri ketika buang air kecil.
  • Rasa terbakar di sekitar vagina.

Diagnosis 

Untuk memastikan apakah keputihan tidak normal atau wajar, dokter bakal menanyakan gejala gangguan ini, siklus mens, dan seputar hubungan seksual. Setelah itu, dokter pun melakukan pemeriksaan, di panggul untuk mengecek kondisi organ reproduksi wanita seperti vagina, leher rahim, dan rahim.

Selain itu, dokter pun akan melakukan pemeriksaan terhadap cairan dari gangguan tersebut. Perubahan warna yang ada pada cairan tersebut bisa menjadi petunjuk bagi dokter untuk menentukan penyebabnya.