Mycoplasma Genitalium, Penyakit Penyebab Kemandulan

Di dunia ini ada cukup banyak infeksi menular seksual. Beberapa yang paling terkenal antara lain adalah sifilis dan gonore. Namun sebenarnya, di dunia ini ada banyak sekali infeksi menular seksual yang jarang dibahas, salah satunya adalah Mycoplasma Genitalium.

Sama seperti sifilis dan gonore, penyakit ini merupakan infeksi menular seksual yang berbahaya apabila tidak diobati.

Untuk itu, kali ini kita akan membahas mengenai Mycoplasma Genitalium mulai dari gejala, penyebab, sampai cara pengobatannya. Berikut ulasan lengkapnya!

Pengertian Penyakit Mycoplasma Genitalium

penyakit mycoplasma genitalium
Ilustrasi Penyakit Mycoplasma Genitalium

Mycoplasma genitalium adalah infeksi menular seksual (IMS) bakteri. Ini dapat menginfeksi serviks (bagian atas vagina), uretra (tempat keluarnya urin), dan rektum (saluran anus).

Penyakit ini ditularkan selama kontak seksual tanpa kondom dengan seseorang yang memiliki penyakit tersebut.

Kontak seksual dapat berupa seks vaginal, anal atau oral. Selain itu, penyakit tersebut juga dapat ditularkan dengan menyentuh alat kelamin dengan jari.

Penyakit tersebut dapat menyerang siapa saja yang aktif secara seksual. Nantinya penyakit biasanya ditularkan langsung dari area yang terinfeksi atau melalui medium yang bersentuhan dengan area tersebut.

Artikel Lainnya: Apakah Luka Sifilis Menyakitkan?

Gejala Mycoplasma Genitalium

Source: Youtube / Klinik Utama Pandawa

Adapun sejumlah gejala Mycoplasma Genitalium antara lain sebagai berikut:

  • Bau dari cairan vagina, penis, atau anus
  • Pendarahan abnormal atau tidak teratur dari vagina (terutama setelah berhubungan seks)
  • Rasa sakit seperti terbakar, menyengat, dan tidak nyaman terutama ketika buang air kecil
  • Nyeri panggul
  • Nyeri testis
  • Nyeri dubur (saluran anus)
  • Rasa sakit saat berhubungan seks

Penyebab Mycoplasma Genitalium

Mycoplasma genitalium terutama ditularkan selama kontak seksual tanpa kondom dengan seseorang yang memiliki penyakit tersebut. Kontak seksual dapat berupa seks vaginal, anal atau oral.

Penyakit tersebut juga dapat ditularkan dengan menyentuh alat kelamin dengan jari (jika Anda memiliki cairan yang terinfeksi di tangan Anda) atau melalui sex toys.

Siapapun yang aktif secara seksual tanpa menggunakan pengaman memiliki kans besar terkena infeksi menular seksual ini. Hal ini dapat ditularkan apakah pasangan seksual Anda berjenis kelamin sama dengan Anda atau berbeda jenis kelamin.

Kemudian yang perlu diketahui selanjutnya adalah penyakit tersebut ternyata bisa menyebabkan kemandulan pada wanita jika tidak diobati. Adapun penyebab kemandulan ini terjadi karena infeksi ini memberikan komplikasi penyakit radang panggul dan jaringan parut tuba falopi.

Diagnosis Mycoplasma Genitalium

Diagnosis penyakit tersebut sulit karena tidak ada tes yang tersedia secara komersial. Anda mungkin menerima diagnosis Mycoplasma genitalium setelah gagal pengobatan untuk IMS yang lebih umum seperti gonore atau klamidia, atau jika Anda memiliki gejala tetapi tes IMS lain negatif.

Anda juga bisa menerima diagnosis jika anda mengalami gejala yang berhubungan dengan urethritis atau servisitis.

Untuk lebih membuat diagnosisnya akurat, dokter mungkin akan memesan tes amolifikasi asam nukleat (NAAT) yang bisa mendeteksi materi genetic spesifik yang menyusun virus seperti mycoplasma genitalium. Nantinya tes akan dilakukan lewat sampel urin, swab vagina, atau uretra.

Pencegahan Infeksi Mycoplasma Genitalium

Hal pertama yang bisa dilakukan untuk pencegahan infeksi adalah dengan melakukan skrining. Karena banyak infeksi menular seksual tanpa gejala dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika dibiarkan tidak terdiagnosis dan tidak diobati, maka skrining rutin wajib dilakukan khususnya yang punya kegiatan seks aktif.

Anda juga bisa melakukan vaksinasi seperti hepatitis B (HBV), hepatitis A (HAV), dan human papillomavirus (HPV) plus menerapkan perilaku sekual yang aman.

Beberapa Gangguan Kesehatan Lain

Gangguan kesehatan lain yang terkait dengan mycoplasma genitalium beragam. Salah satunya adalah jika mycoplasma genitalium terjadi pada ibu hamil, maka ada komplikasi serius yang harus Anda waspadai. Beberapa risiko di antaranya sebagai berikut:

  • Persainan prematur yang cukup berbahaya buat ibu dan janin
  • Ketuban pecah dini atau PROM yang bisa menyebabkan meningkatnya risiko infeksi ibu dan janin yang serius
  • Keguguran

Selain itu komplikasi lainnya yang bisa diketahui adalah epididymitis atau epididimo-orchitis untuk pria di mana ini bisa menyebabkan peradangan di testis dan epididymis atau saluran yang membawa sperma. Meski bisa diobati dengan antibiotik, hal ini cukup menyakitkan.

Bahkan ketika infeksi dibiarkan, risiko selanjutnya adalah kesuburan Anda akan terpengaruh.

Untuk wanita, ketika mycoplasma genitalium menyebar ke rahim, ovarium, atau tuba falopi, ada kemungkinan terkena pelvic inflammatory disease (PID). Kondisi ini bisa diobati dengan antibiotik jika dideteksi secara dini.

Selain itu komplikasi lainnya yaitu:

  • Susah hamil
  • Nyeri panggul terus menerus
  • Risiko kehamilan ektopik atau ketika sel telur yang dibuahi ditanamkan di luar rahim

Komplikasi yang Bisa Terjadi

Adapun komplikasi yang terjadi jika anda mengalami penyakit tersebut adalah mengalami rasa sakit seperti terbakar ketika buang air kecil dan keluar cairan aneh dari uretra. Selain itu wanita juga bisa mengalami penyakit radang panggul.

Kemudian beberapa komplikasi lainnya diantaranya sebagai berikut:

  • Pembentukan jaringan parut yang menyumbat saluran tuba
  • Kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim)
  • Infertilitas (tidak bisa hamil
  • Bagi orang yang sudah hamil bisa mengalamai persalinan premature atau keguguran

Apakah Mycoplasma Genitalium Bisa Disembuhkan?

penyakit mycoplasma genitalium

Penyakit ini biasanya diobati dengan dua jenis antibiotik. Ini biasanya 8 – 14 hari penggunaan tablet. Kadang-kadang penyakit ini tahan terhadap antibiotic tertentu dan seseorang mungkin memerlukan antibiotik yang berbeda atau lebih lama.

Seseorang juga disarankan untuk melakukan tes ulang 4 minggu setela memulai pengobatan, atau 2 minggu setelah menyelesaikan rangkaian meminum antibiotik tersebut. Untuk mencegah penyaklit ini, seseorang disarankan untuk menghindari kebiasaan seks bebas atau menggunakan kondom.

Dengan mengetahui penyakit ini, diharapkan kamu bisa lebih waspada dan tahu cara menanggulangi penyakit tersebut.

Baca Juga: Penyakit Menular Seksual Dan Gejalanya

Kapan Harus Periksa ke Dokter Kelamin?

Jika seseorang mengalami beberapa gejala penyakit kelamin ini, maka wajib sekali untuk memeriksakan diri ke klinik kulit dan kelamin yang sudah berpengalaman seperti Klinik Utama Pandawa. Setelah itu biasanya akan dilakukan tes sebelum akhirnya seseorang didiagnosis terkena penyakit ini.

Referensi:

Share: