Search
Close this search box.

Penyakit Klamidia: Gejala, Penyebab, Bahaya Komplikasi, dan Pengobatan

penyakit klamidia
Penyakit klamidia

Penyakit Klamidia – Halo Sahabat Pandawa! Di tengah wabah pandemik ini, kita haruslah selalu menjaga kesehatan dan juga kebersihan agar terhindar dari segala macam virus, bakteri, dan penyakit lainnya. Hal yang tidak kalah penting pula adalah menjaga kesehatan organ intim karena cukup banyak bahaya yang mengintai kesehatan kelamin.

Penyakit menular seksual biasanya menjadi hal yang “memalukan” atau bisa disebut sebagai aib sehingga tak sedikit orang yang malu untuk mengobati penyakit kelamin tersebut. Padahal, jika dibiarkan terus-menerus maka dampaknya bisa fatal.

Salah satu penyakit kelamin yang tidak bisa dianggap remeh adalah klamidia. Pada kesempatan kali ini, Klinik Pandawa akan memberikan informasi seputar penyakit klamidia mulai dari pengertiannya, gejala, penyebab, bahaya, dan juga cara pengobatannya. Oleh karena itu, tetap simak artikel ini ya Sahabat Pandawa untuk mengetahui informasi lebih lanjut!

Apa itu klamidia?

Sebelum beranjak lebih jauh, Sahabat Pandawa harus mengetahui terlebih dahulu mengenai klamidia. Klamidia atau Chlamydia ialah penyakit menular seksual yang diakibatkan oleh adanya infeksi bakteri. Klamidia yang tidak langsung ditangani bisa meningkatkan risiko kemandulan, khususnya pada wanita.

Penyakit ini bisa menyerang berbagai kalangan, baik pria maupun wanita. Pada pria, klamidia bisa menginfeksi uretra (saluran dalam penis). Sedangkan pada wanita, klamidia dapat terjadi di organ panggul. Selain organ intim, klamidia bisa juga menyerang dubur, mata, dan tenggorokan. Penyebaran terjadi jika bagian tersebut terkena cairan yang dihasilkan oleh organ intim.

Tak sedikit orang yang tidak sadar bahwa dirinya telah terinfeksi bakteri klamidia karena penyakit ini seringkali tidak menimbulkan gejala.

Gejala penyakit klamidia

Pada pengertian klamidia tadi sudah disinggung bahwa klaimidia kerapkali tidak menunjukkan tanda-tanda dan gejala sehingga banyak yang “telat” melakukan penanganan. Meski seperti itu, pengidap klamidia tetap dapat menularkan bakteri penginfeksi ini kepada orang lain. Bila muncul gejala, biasanya gejala tersebut baru akan muncul satu sampai tiga minggu setelah penderita terinfeksi. Oleh karena itu, Sahabat Pandawa harus mengetahui ciri-ciri dari klamidia.

Karena organ yang terinfeksi berbeda, gejala klamidia juga tentunya berbeda antara pria dengan wanita. Berikut adalah tanda-tanda apabila Anda mengidap klamidia:

Gejala penyakit klamidia pada wanita

  • Keputihan yang amat bau.
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil.
  • Timbul rasa sakit ketika sedang berhubungan seks. Selain itu juga dapat mengalami perdarahan pada vagina setelah berhubungan seks.
  • Jika infeksi telah menyebar maka penderita akan merasa mual, demam, ataupun merasa sakit pada area perut bagian bawah.

Gejala penyakit klamidia pada pria

  • Keluarnya cairan dari penis.
  • Luka di penis yang terasa gatal atau terbakar.
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Muncul rasa sakit atau bengkak pada salah satu atau kedua buah zakar.
  • Pada pria ataupun wanita, jika klamidia telah menginfeksi dubur maka akan muncul rasa sakit yang dapat diikuti dengan keluarnya cairan atau darah dari dubur.

Penyebab penyakit klamidia

Klamidia disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis yang menyebar lewat cairan pada organ intimSeseorang bisa tertular penyakit ini apabila berhubungan seksual dengan penderita, terutama bila tidak memakai kondom.

Selain berhubungan seksual melalui vagina, klamidia juga bisa menular melalui hubungan seks secara oral ataupun anal. Hal ini yang bisa menyebabkan infeksi klamidia pada dubur ataupun tenggorokan.

Bakteri klamidia juga bisa menginfeksi organ mata. Infeksi bakteri klamidiapada mata disebut dengan trakhoma. Trakhoma cukup berbahaya karena bisa menimbulkan kebutaan.

Trakhoma bisa terjadi pada bayi yang baru lahir dari ibu penderita klamidia yang tidak segera diobati. Selain pada bayi yang baru lahir, trakhoma juga kerapkali ditemukan pada orang yang tinggal di lingkungan yang tidak sehat dan juga sanitasi yang buruk.

Berikut adalah penyebab yang faktor risiko seseorang bisa dengan mudah terinfeksi klamidia:

  • Melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang tidak  diketahui sejarah seksualnya
  • Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual
  • Sering bergonta-ganti pasangan seksual
  • Tidak menjaga kebersihan area intim dengan rutin
  • Sistem imun tubuh yang lemah

Bahaya penyakit klamidia

Pada wanita, infeksi klamidia yang taak ditangani bisa menyebar ke rahim serta saluran telur (tuba falopi). Hal ini bisa menyebabkan radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID). Efek jauh dari radang panggul bisa menyebabkan pengidapnya mengalami kemandulan, nyeri di dareah panggul, dan kehamilan di luar rahim

Pada pria, klamidia biasanya tidak menimbulkan komplikasi. Meski demikian, klamidia bisa menginfeksi saluran sperma (epididimis). Hal tersebut bisa menimbulkan rasa nyeri pada testis dan perut bagian bawah, demam, hingga kemandulan.

Pengobatan penyakit klamidia di Klinik Pandawa Jakarta

Jangan anggap remeh klamidia karena bahaya komplikasinya bisa mengerikan. Oleh karena itu, apabila sudah mengetahui ada gejala yang muncul maka segeralah melakukan tindakan penanganan yang efektif. Anda bisa mengunjungi Klinik Pandawa untuk mengatasi masalah ini karena kami memiliki dokter spesialis penyakit kelamin yang sudah berpengalaman. Sudah banyak pasien klamidia dan juga penyakit menular seksual lainnya yang berhasil sembuh dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.

Apabila Anda memerlukan info lebih lanjut tentang pengobatan klamidia maka bisa melakukan konsultasi online secara GRATIS dengan dokter kami di sini. Anda juga dapat menghubungi nomor kami di 0821-1141-0672/ 021-62313337 Whatsapp / SMS/ telp. Kami dengan senang hati melayani Anda. Segala rahasia medis terjamin.

Share:

2 pemikiran pada “Penyakit Klamidia: Gejala, Penyebab, Bahaya Komplikasi, dan Pengobatan”

Komentar ditutup.