Kenapa Sebelum Operasi Harus Puasa? Ini Alasannya!

Umumnya saat orang melakukan prosedur operasi, dokter menyarankan harus melakukan puasa, lalu kenapa hal tersebut harus pasien lakukan?

Operasi adalah tindakan medis yang melibatkan intervensi fisik pada tubuh seseorang untuk merawat, mengobati, atau mengatasi masalah kesehatan tertentu. 

Prosedur ini umumnya dilakukan oleh seorang ahli bedah atau tim bedah yang terlatih dan berpengalaman. 

Operasi dapat mencakup berbagai tingkat kompleksitas, mulai dari tindakan minor hingga prosedur yang sangat kompleks dan melibatkan organ atau sistem tubuh yang lebih besar.

Sebelum menjalani operasi, pasien biasanya menjalani serangkaian persiapan yang melibatkan evaluasi medis, diagnosis kondisi kesehatan, dan penentuan kebutuhan prosedur bedah.

Dalam banyak kasus, operasi menjadi solusi efektif untuk menangani kondisi medis dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Namun, operasi tidak hanya untuk keperluan medis atau terkait dengan kesehatan, banyak yang melakukan operasi untuk memperbaiki aspek estetika tubuh contohnya, operasi atau bedah plastik, hymenoplasty, vaginoplasty, dan lain-lain.

Klinik Utama Pandawa juga merupakan klinik kulit dan kelamin Jakarta yang tebaik dan merupakan salah satu klinik terpercaya di Indonesia untuk melakukan operasi medis ataupun estetika.

Kenapa Anda Harus Puasa Sebelum Melakukan Operasi?

Puasa sebelum operasi menjadi prosedur umumnya dokter terapkan dalam persiapan medis untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pasien selama prosedur operasi.

Lalu kenapa kita harus puasa sebelum melakukan prosedur operasi? Ini beberapa alasannya antara lain?

1. Mengurangi Risiko Komplikasi Anestesi 

Puasa sebelum operasi membantu mengurangi risiko munculnya muntah atau regurgitasi selama prosedur anestesi. 

Makanan atau minuman dalam perut dapat menyebabkan aspirasi, yaitu masuknya materi dari saluran pencernaan ke saluran napas, yang dapat berpotensi berbahaya bagi pasien.

2. Memastikan Lambung Kosong

Puasa sebelum operasi memastikan bahwa lambung pasien kosong. Ini mempermudah pelaksanaan anestesi dan prosedur operasi tanpa gangguan dari isian lambung.

Lambung yang kosong juga mengurangi risiko terjadinya aspirasi yang dapat membahayakan saluran napas.

3. Mengurangi Risiko Gangguan Pencernaan

Makanan atau minuman yang pasien konsumsi sebelum operasi dapat memicu respons pencernaan seperti produksi asam lambung dan gerakan usus.

Dengan puasa sebelumnya, risiko gangguan pencernaan ini dapat terminimalisir, memberikan kondisi operasional yang lebih stabil.

4. Meningkatkan Hasil Operasi

Puasa sebelum operasi membantu menciptakan kondisi tubuh yang optimal untuk prosedur bedah.

Dengan menahan makanan dan minuman sebelumnya, risiko komplikasi selama dan setelah operasi dapat berkurang, sehingga meningkatkan hasil operasi dan pemulihan pasien.

5. Menjaga Kondisi Lambung

Makanan atau minuman yang masuk ke dalam lambung dapat merangsang produksi asam lambung. Dengan puasa sebelum operasi, tingkat asam lambung dapat tetap terkendali, mengurangi risiko iritasi pada saluran pencernaan.

6. Stabilisasi Gula Darah

Puasa sebelum operasi membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Hal ini penting, terutama untuk pasien dengan diabetes atau masalah kesehatan lain yang memengaruhi metabolisme gula darah.

Penting untuk kita catat bahwa aturan puasa sebelum operasi dapat bervariasi tergantung pada jenis operasi, jenis anestesi, dan kebijakan spesifik dari lembaga medis atau dokter yang merawat.

Oleh karena itu, pasien sebaiknya selalu mengikuti petunjuk tim medis yang merawat berikan untuk memastikan persiapan yang tepat sebelum menjalani operasi.

Baca Juga: 5 Cara Menghindari Operasi Plastik Gagal

Persiapan Sebelum Melakukan Operasi

Persiapan sebelum menjalani operasi memegang peranan penting dalam memastikan kelancaran prosedur medis dan pemulihan setelahnya. 

Berikut adalah beberapa langkah persiapan yang umumnya perlu pasien lakukan sebelum operasi.

1. Konsultasi dengan Dokter

Sebelum operasi, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendiskusikan rincian prosedur, risiko potensial, dan manfaat yang diharapkan.

Ini juga merupakan kesempatan untuk mengungkapkan kekhawatiran atau pertanyaan yang Anda miliki.

2. Tes Kesehatan

Dokter mungkin merencanakan serangkaian tes kesehatan seperti tes darah, elektrokardiogram (EKG), atau pemindaian pencitraan untuk mengevaluasi kondisi tubuh dan memastikan kesiapan Anda menjalani operasi.

3. Evaluasi Obat dan Alergi

Diskusikan dengan dokter mengenai obat-obatan yang Anda konsumsi secara rutin atau suplemen apa pun. Penting untuk menginformasikan dokter tentang alergi obat atau reaksi negatif terhadap bahan tertentu.

4. Puasa Sebelum Operasi

Dokter mungkin meminta Anda untuk berpuasa, baik dari makanan maupun minuman, beberapa jam sebelum operasi. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko muntah aspirasi selama prosedur.

5. Penghentian Aspirin atau Obat-obatan lain

Penggunaan beberapa obat, seperti aspirin atau antikoagulan lainnya, mungkin perlu dihentikan beberapa hari sebelum operasi untuk mengurangi risiko perdarahan selama prosedur.

6. Persiapan Mental dan Emosional

Persiapkan diri secara mental dan emosional untuk operasi. Pahami prosedur secara mendalam, setujui keputusan Anda, dan cari dukungan dari keluarga atau teman jika Anda memerlukannya. 

7. Pengaturan Dukungan Pascaoperasi

Pastikan Anda memiliki dukungan setelah operasi, baik dari keluarga, teman, atau tenaga medis. Persiapkan lingkungan di rumah untuk memfasilitasi pemulihan Anda.

8. Pakaian dan Perlengkapan Pemulihan

Tim medis akan mempersiapkan pakaian yang nyaman dan sesuai dengan jenis operasi yang akan Anda jalani.

Juga, pertimbangkan untuk memiliki perlengkapan pemulihan seperti bantal dukungan, alas duduk, atau peralatan lain yang mungkin diperlukan.

9. Ikuti Instruksi dengan Teliti

Terakhir, sangat penting untuk mengikuti semua instruksi yang tim medis berikan untuk Anda. Ini termasuk aturan puasa, waktu penghentian obat, dan petunjuk pascaoperasi.

Persiapan yang cermat sebelum operasi dapat membantu meminimalkan risiko dan meningkatkan kesuksesan pemulihan. 

Pastikan untuk berkomunikasi secara terbuka dengan tim medis Anda dan menjalani langkah-langkah persiapan dengan penuh perhatian.

Untuk melakukan tindakan operasi untuk medis atau estetika, tentu saja Anda bisa mengunjungi klinik bedah terdekat.

Referensi
Share: