Search
Close this search box.

Kenali Apa Itu Erosi Serviks dan Cara Mengatasinya

Klinik Kelamin | Klinik Kulit | Info Kesehatan | Erosi Serviks

Gangguan pada sistem organ wanita jauh lebih banyak dibandingkan pria. Tak semua gangguan tersebut berdampak serius. Namun, pada kasus tertentu, gangguan itu bisa menimbulkan berbagai ketidaknyamanan. Salah satunya adalah gangguan yang disebut dengan nama erosi serviks atau mulut rahim.

Erosi Serviks Bukan Sebuah Penyakit

Fenomena berupa erosi pada organ mulut rahim bukan merupakan salah satu bentuk penyakit. Kondisi tersebut juga tak akan menimbulkan komplikasi berbahaya seperti kanker. Selain itu, keberadaannya juga tidak akan membuat Anda jadi lebih sulit hamil. Faktanya, banyak wanita yang mengalami gangguan erosi mulut rahim.

Kalau bukan penyakit, lalu apa itu erosi mulut rahim? Istilah ini merujuk pada situasi ketika sel kelenjar yang seharusnya berada di bagian dalam leher rahim, muncul di area luar. Akibat dari fenomena tersebut adalah munculnya daerah yang mengalami peradangan yang kemudian terlihat seperti tergerus dan infeksi.

Meski mempunyai istilah erosi mulut rahim, mereka yang mengalami gangguan ini tak akan mendapati adanya pengikisan pada bagian serviks. Gangguan tersebut hanya mengakibatkan adanya pertukaran lokasi sel yang kemudian membuat sel skuamosa dengan tekstur keras berganti tempat dengan sel kelenjar yang relatif lunak.

ektropion serviks

Faktor Risiko dan Penyebab

Pada berbagai kasus, erosi atau ektropian serviks merupakan kondisi yang telah ada sejak lahir. Selain itu, tak menutup kemungkinan gangguan tersebut bisa terjadi pada satu ketika semasa hidup. Pemicunya antara lain adalah perubahan hormon karena pubertas, hamil, atau konsumsi pil KB.

Selain itu, beberapa studi juga mengungkapkan kalau ektropian serviks mempunyai kaitan erat dengan penyakit menular seksual seperti klamidia. Hanya saja, penelitian tersebut masih belum terlalu detail dan memerlukan studi lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih dan bukti yang lebih akurat.

Gejala

Ada beberapa gejala yang bisa Anda dapati terkait kondisi erosi mulut rahim. Gejala yang utama adalah ketika menjumapi area di luar serviks kelihatan memerah. Anda hanya bisa mengetahui gejala ini saat menjalani skrining serviks atau pap smear. Selain itu, ada pula gejala lainnya seperti:

  • Keluar cairan lendir dari organ kewanitaan

  • Terdapat rasa sakit ketika melakukan hubungan intim

  • Risiko terjadi pendarahan sesudah aktivitas hubungan seksual

  • Terdapat bercak menstruasi

  • Keputihan yang terjadi dalam jumlah banyak tanpa ada bau

Gejala yang telah disebutkan tidak hanya bisa terjadi akibat dari erosi serviks. Kondisi tersebut bisa pula akibat dari gangguan kesehatan lain. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara langsung untuk memperoleh hasil diagnosis dokter yang akurat.

Baca Juga : https://klinikkulitkelamin.com/apa-itu-erosi-serviks-bahaya-gejala-dan-penyebabnya

Erosi Serviks Tak Berbahaya, Tetapi…

Ketika mengalami gangguan berupa erosi leher rahim, Anda tak perlu khawatir. Di waktu yang bersamaan, Anda juga tak dapat menganggapnya sebagai problem yang sepele. Sebagai tindakan preventif, tak ada salahnya Anda melakukan pemeriksaan ke dokter.

Pemeriksaan ketika mengalami erosi serviks sangat penting. Apalagi, tidak menutup kemungkinan kalau gangguan kesehatan organ kewanitaan tersebut adalah akibat dari kondisi lain, meliputi:

  • Adanya fibroid atau polip

  • Terjadi endometriosis

  • Permasalahan terkait penggunaan IUD

  • Infeksi organ kewanitaan

  • Kanker, sebagai contoh kanker serviks

Oleh karena itu, Anda dapat melakukan beberapa metode tes untuk mengetahui ada tidaknya erosi leher rahim. Jenis tes yang bisa Anda lakukan antara lain:

  1. Pap smear. Metode pap smear berlangsung dengan adanya pemeriksaan area panggul. Tujuan utama dari pemeriksaan pap smear adalah mengetahui ada tidaknya sel kanker atau prakanker terkait infeksi HPV.

  2. Biopsi. Dalam biopsi, dokter akan mengambil sampel jaringan dalam jumlah sangat kecil. Selanjutnya, pemeriksaan sampel jaringan sel tersebut dilakukan di laboratorium untuk menjumpai ada tidaknya sel kanker di dalamnya.

  3. Kolposkopi. Tes dengan metode kolposkopi berlangsung lewat pemanfaatan cahaya terang yang disertai dengan alat pembesar.

Cara Pengobatan Erosi Serviks

Sebagian besar wanita akan menjumpai kalau kondisi ektropian serviks yang dialaminya bisa hilang sendiri. Sebagai contoh, pada ibu hamil gejalanya bisa hilang setelah 3 atau 6 bulan setelah persalinan. Namun, pada beberapa kasus lain, Anda perlu menjalani pengobatan untuk menghilangkannya.

Ada beberapa upaya pengobatan erosi serviks yang dapat Anda manfaatkan, di antaranya:

  • Diathermy. Penerapan metode ini adalah menggunakan suhu panas dengan media alat khusus.

  • Cryotherapy. Berkebalikan dengan diathermy, metode cryotherapy berlangsung dengan penggunaan nitrogen untuk melakukan pembekuan.

  • Silver nitrat. Terakhir, dokter dapat pula menggunakan senyawa silver nitrat pada area serviks.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai ektropian serviks yang perlu Anda ketahui. Untuk memperoleh informasi lebih lanjut terkait gangguan ini, Anda bisa memanfaatkan konsultasi kesehatan secara online dari Klinik Pandawa.

Caranya gampang. Anda tinggal menghubungi nomor telepon 0821-1141-0672 atau klik konsultasi. Kami menjamin kerahasiaan setiap pasien.

Sumber referensi:

https://www.webmd.com/cancer/cervical-cancer/cervical-ectropion

https://hellosehat.com/wanita/penyakit-wanita/erosi-serviks-umum-terjadi-pada-wanita-muda/

Share: