Konsultasi Dokter Online Konsultasi Dokter Online
Gedung Baja Tower B, Lt. GF2, Jl. Pangeran Jayakarta No.55, Jakarta Pusat. 10730.
klinikpandawa@gmail.com
0811-742-777
Blog Details Image

Bercak Mirip Koin di Kulit? Waspadai Dermatitis Numularis!

Pernahkah Anda memperhatikan munculnya bercak-bercak bulat atau oval di kulit yang bentuknya mirip koin? Jika ya, Anda perlu waspada karena bisa jadi itu adalah gejala dermatitis numularis. 

Dermatitis numularis, juga dikenal sebagai eksim numular atau eksim diskoid, adalah kondisi peradangan kulit kronis yang ditandai dengan munculnya lesi atau bercak berbentuk koin.

Penyebab Munculnya Dermatitis Numularis

Penyebab pasti dermatitis numularis hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Para ahli masih terus meneliti faktor-faktor yang berperan dalam perkembangan kondisi kulit ini. 

Namun, ada beberapa faktor risiko dan pemicu yang sering dikaitkan dengan munculnya dermatitis numularis:

1. Kulit Kering

Kulit yang sangat kering lebih rentan terhadap iritasi dan peradangan, yang bisa memicu dermatitis numularis. Kondisi ini sering terjadi pada musim dingin atau pada individu yang sering terpapar lingkungan dengan kelembapan rendah.

2. Paparan Iritan

Paparan terhadap bahan-bahan iritan seperti deterjen, sabun berbahan keras, atau bahan kimia tertentu dapat menyebabkan dermatitis numularis. Produk-produk ini dapat merusak lapisan pelindung kulit, sehingga memicu peradangan.

3. Alergi

Individu yang memiliki riwayat alergi, seperti alergi terhadap logam tertentu (nikel), kain wol, atau pewangi, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami dermatitis numularis. Reaksi alergi dapat memperburuk kondisi kulit.

4. Infeksi Kulit

Infeksi bakteri, seperti infeksi oleh bakteri Staphylococcus aureus, dapat memicu atau memperburuk dermatitis numularis. Kondisi ini dapat terjadi akibat luka terbuka atau goresan pada kulit.

5. Faktor Genetik

Riwayat keluarga dengan kondisi kulit seperti eksim, dermatitis atopik, atau psoriasis dapat meningkatkan risiko seseorang terkena dermatitis numularis.

6. Stres

Stres emosional atau fisik juga dapat memicu kekambuhan dermatitis numularis. Kondisi stres dapat melemahkan sistem imun dan memengaruhi kemampuan kulit untuk mempertahankan kesehatannya.

7. Iklim atau Cuaca Ekstrem

Perubahan suhu atau cuaca yang ekstrem, seperti udara yang sangat dingin atau kelembapan yang sangat rendah, dapat memicu munculnya gejala dermatitis numularis.

8. Kondisi Medis Tertentu

Penderita diabetes, penyakit hati, atau gangguan sistem imun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami dermatitis numularis. Kondisi medis ini dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan peradangan.

Gejala Umum

Gejala utama dermatitis numularis adalah munculnya bercak-bercak pada kulit yang bentuknya menyerupai koin. Berikut adalah gejala umum dari dermatitis numularis yang perlu Anda ketahui:

1. Ruam Berbentuk Bulat atau Oval

Ciri khas dermatitis numularis adalah munculnya bercak kulit berbentuk bulat atau oval yang menyerupai koin. Ruam ini bisa berwarna kemerahan, kecokelatan, atau keunguan, tergantung pada warna kulit penderita.

2. Gatal dan Rasa Perih

Sebagian besar penderita dermatitis numularis mengeluhkan rasa gatal yang intens, terutama di malam hari. Selain itu, ruam juga dapat terasa perih, terutama jika digaruk atau terpapar iritasi.

3. Kulit Kering dan Bersisik

Ruam sering kali disertai kulit yang sangat kering, bersisik, atau mengelupas seperti dermatitis seboroik. Dalam beberapa kasus, kulit di sekitar ruam terlihat pecah-pecah.

4. Lepuhan Berisi Cairan

Pada tahap awal, beberapa ruam dapat disertai lepuhan kecil berisi cairan. Lepuhan ini bisa pecah, meninggalkan kerak atau luka.

5. Penebalan Kulit (Likenifikasi)

Jika ruam sering digaruk, kulit dapat mengalami likenifikasi, yaitu kondisi di mana kulit menjadi lebih tebal, kasar, dan terlihat seperti memiliki garis-garis yang lebih jelas.

6. Lokasi yang Terkena

Dermatitis numularis biasanya muncul di:

  • Lengan
  • Kaki
  • Punggung tangan
  • Punggung tubuh
    Ruam ini jarang muncul di wajah atau kulit kepala.

7. Kemunculan Berulang

Gejala dermatitis numularis sering kali kambuh, terutama jika penderita terpapar pemicu seperti udara dingin, iritan, atau stres.

8. Nyeri atau Infeksi Sekunder

Jika ruam terinfeksi, area tersebut dapat terasa nyeri, hangat saat disentuh, dan disertai nanah. Infeksi sekunder ini memerlukan penanganan medis segera.

Dengan mengetahui gejala ini, Anda dapat lebih waspada terhadap dermatitis numularis dan mendapatkan pengobatan yang tepat. 

Diagnosis dan Pengobatan Dermatitis Numularis

Diagnosis dan pengobatan dermatitis numularis bertujuan untuk meredakan gejala, mengurangi peradangan, dan mencegah kekambuhan. Berikut penjelasan lengkapnya:

Diagnosis Dermatitis Numularis

Untuk memastikan seseorang menderita dermatitis numularis, dokter di klinik spesialis kulit dan kelamin terdekat biasanya melakukan langkah berikut:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa ruam pada kulit untuk memastikan bentuknya yang khas (bulat atau oval) dan mengevaluasi tingkat keparahannya, seperti adanya lepuhan, kerak, atau kulit bersisik.

2. Riwayat Medis

Dokter akan bertanya tentang:

  • Kapan gejala mulai muncul.
  • Faktor-faktor pemicu seperti penggunaan produk tertentu, alergi, atau riwayat keluarga dengan penyakit kulit.
  • Kebiasaan sehari-hari, seperti paparan bahan kimia atau udara dingin.

3. Tes Alergi (Patch Test)

Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah dermatitis numularis dipicu oleh alergi terhadap bahan tertentu, seperti logam, parfum, atau bahan kimia lainnya.

4. Biopsi Kulit

Jika diperlukan, dokter mungkin mengambil sampel kecil dari kulit yang terkena untuk dianalisis di laboratorium. Tes ini membantu memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan penyakit kulit lain, seperti psoriasis atau infeksi jamur.

CTA Konsultasi Dokter Online

Pengobatan Dermatitis Numularis

Pengobatan dermatitis numularis bertujuan untuk meredakan gejala, mencegah kekambuhan, dan menjaga kesehatan kulit. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan:

1. Pelembap Kulit

Penggunaan pelembap kulit secara rutin sangat penting untuk mengatasi kekeringan. Pilih pelembap bebas pewangi yang cocok untuk kulit sensitif, seperti krim berbahan dasar petroleum atau emolien.

2. Kortikosteroid Topikal

Krim atau salep kortikosteroid sering diresepkan untuk meredakan peradangan dan mengurangi rasa gatal. Penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dokter untuk mencegah efek samping.

3. Antihistamin

Jika rasa gatal sangat mengganggu, dokter mungkin meresepkan antihistamin oral untuk mengurangi gatal, terutama saat tidur.

4. Antibiotik

Jika terdapat tanda infeksi pada ruam (seperti nanah atau bengkak), dokter mungkin memberikan antibiotik topikal atau oral untuk mengatasi infeksi bakteri.

5. Fototerapi

Dalam kasus dermatitis numularis yang kronis atau parah, fototerapi (terapi cahaya UV) dapat digunakan untuk mengurangi peradangan dan membantu memperbaiki kulit.

6. Obat Imunosupresan

Jika pengobatan standar tidak efektif, dokter mungkin meresepkan obat imunosupresan seperti cyclosporine atau methotrexate. Obat ini bekerja dengan menekan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

7. Menghindari Pemicu

Pencegahan sangat penting dalam mengelola dermatitis numularis. Hindari:

  • Sabun atau deterjen berbahan keras.
  • Bahan pakaian yang kasar seperti wol.
  • Lingkungan yang terlalu kering atau dingin.

Pengobatan Terbaik Beragam Jenis Dermatitis Terbaik di Klinik Utama Pandawa

konsultasi dokter online gratis klinik pandawa

Dapatkan pengobatan terbaik untuk beragam jenis dermatitis hanya di Klinik Utama Pandawa! Dengan dukungan dokter spesialis kulit yang berpengalaman dan teknologi medis terkini, kami menawarkan perawatan efektif untuk mengatasi iritasi, gatal, atau peradangan pada kulit Anda. 

Jangan biarkan dermatitis mengganggu aktivitas dan rasa percaya diri Anda. Segera jadwalkan konsultasi bersama kami dan rasakan perawatan profesional yang nyaman serta hasil yang memuaskan!

CTA Konsultasi Dokter Online
Referensi
  • NIH (2024), Nummular Dermatitis.
  • MSD Manual (2023), Nummular Dermatitis (Discoid Dermatitis).
Mulai Chat
Halo!
Dokter spesialis Klinik Utama Pandawa siap menjawab keluhan Anda.