Rimming dalam Seksual: Pengertian, Risiko, dan Tips Aman
- June 16, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kelamin

Rimming adalah praktik seksual yang melibatkan kontak mulut dengan area anus pasangan. Meskipun dianggap sebagai salah satu cara untuk menambah keintiman dalam hubungan, penting untuk memahami bahwa rimming memiliki kaitan erat dengan risiko penularan penyakit menular seksual (PMS).
Karena area anus memiliki lingkungan yang kaya bakteri dan virus, praktik ini dapat menjadi jalur penularan berbagai infeksi jika tidak dilakukan dengan benar dan higienis.
Kaitannya dengan penyakit menular seksual menjadikan edukasi tentang rimming sangat penting bagi siapa saja yang ingin menjaga kesehatan seksualnya. Infeksi seperti hepatitis A, herpes, sifilis, hingga HIV, berpotensi menular melalui kontak ini.
Apa Itu Rimming
Rimming adalah praktik seksual yang dilakukan dengan cara merangsang area anus pasangan menggunakan mulut, lidah, atau bibir. Dalam dunia medis, praktik ini disebut sebagai anilingus.
Rimming bisa dilakukan pada pasangan heteroseksual maupun homoseksual, dan biasanya dianggap sebagai bagian dari hubungan seksual yang lebih intim.
Banyak pasangan yang mencoba rimming sebagai variasi dalam aktivitas seksual untuk meningkatkan keintiman dan kepuasan bersama.
Meskipun rimming tidak melibatkan penetrasi, kontak langsung mulut dengan area anus membuka potensi risiko kesehatan yang harus diwaspadai.
Mengapa Rimming Menjadi Populer?
Rimming menjadi populer karena beberapa alasan, antara lain:
- Variasi dan eksplorasi seksual: Pasangan ingin mencoba hal baru untuk menjaga gairah dan keintiman.
- Peningkatan keintiman: Rimming sering dianggap sebagai aktivitas yang sangat intim dan personal, sehingga memperkuat hubungan emosional.
- Kenikmatan seksual: Area anus memiliki banyak ujung saraf yang bisa memberikan sensasi berbeda ketika distimulasi.
Namun, penting untuk memahami bahwa praktik ini juga membawa risiko kesehatan, khususnya terkait dengan penularan penyakit menular seksual dan infeksi lainnya.
Baca Juga: Waspadai! Anal Seks Berisiko Terkena Penyakit Menular Seksual
Penyakit Menular Seksual yang Bisa Menular Melalui Rimming
Karena rimming melibatkan kontak mulut dengan area anus yang merupakan wilayah yang kaya akan bakteri dan virus, praktik ini bisa menjadi sarana penularan berbagai penyakit menular seksual (PMS). Beberapa PMS yang berpotensi menular melalui rimming adalah:
1. Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi virus yang menyerang hati dan biasanya menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, atau kontak dengan tinja yang mengandung virus tersebut. Rimming yang tidak higienis dapat menjadi salah satu jalur penularan hepatitis A, terutama jika tidak ada kebersihan yang baik sebelum dan setelah praktik.
2. Herpes Simpleks Virus (HSV)
Herpes simpleks dapat menular melalui kontak kulit-ke-kulit langsung, termasuk area mulut dan anus. Rimming pada seseorang yang memiliki luka herpes aktif di daerah mulut atau anus sangat berisiko menularkan virus ini.
3. Human Papillomavirus (HPV)
Human Papillomavirus (HPV) bisa menular melalui kontak kulit, termasuk selama rimming. HPV tertentu dapat menyebabkan kutil kelamin di area anus dan juga meningkatkan risiko kanker anus jika infeksi berlangsung lama tanpa pengobatan.
4. Sifilis
Sifilis adalah infeksi bakteri yang dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka atau bisul pada kulit yang terinfeksi. Rimming dapat menyebabkan penularan sifilis jika salah satu pasangan memiliki luka di area mulut atau anus.
5. Gonore
Gonore dapat menginfeksi area anus dan tenggorokan. Rimming dengan pasangan yang terinfeksi bisa menyebabkan gonore menular, yang seringkali tidak menunjukkan gejala sehingga sulit dideteksi.
6. Klamidia
Sama seperti gonore, Klamidia juga dapat menular melalui kontak dengan area anus yang terinfeksi. Infeksi chlamydia di anus dapat terjadi akibat rimming dengan pasangan yang membawa bakteri ini.
7. Infeksi Parasit dan Bakteri Lainnya
Selain penyakit menular seksual, rimming juga bisa menularkan bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan parasit seperti Giardia yang biasanya terdapat pada kotoran manusia.
Bagaimana Cara Mencegah Penularan Penyakit Saat Melakukan Rimming?
Kabar baiknya, risiko penularan penyakit menular seksual saat melakukan rimming bisa diminimalkan dengan langkah-langkah pencegahan berikut:
1. Menjaga Kebersihan Pribadi
Membersihkan area anus secara menyeluruh sebelum melakukan rimming sangat penting. Ini membantu mengurangi risiko kontak dengan bakteri dan virus yang berbahaya.
2. Gunakan Pengaman (Barrier Protection)
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko penularan penyakit adalah dengan menggunakan pengaman seperti dental dam (lapisan tipis lateks) yang diletakkan di atas anus selama rimming. Ini mencegah kontak langsung mulut dengan area anus.
3. Hindari Rimming Jika Ada Luka atau Infeksi
Jangan lakukan rimming jika kamu atau pasangan memiliki luka terbuka, sariawan, herpes, atau infeksi aktif di area mulut atau anus. Luka dapat mempermudah virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh.
4. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Seksual Rutin
Pemeriksaan rutin terhadap infeksi menular seksual penting bagi pasangan yang aktif secara seksual, terutama yang mencoba berbagai jenis praktik seksual termasuk rimming. Dengan pemeriksaan, infeksi bisa dideteksi lebih awal dan diobati.
5. Vaksinasi
Vaksinasi hepatitis A dan HPV sangat dianjurkan bagi individu yang aktif secara seksual dan berisiko tinggi melakukan kontak dengan virus tersebut. Vaksin ini sangat efektif dalam mencegah infeksi.
Cara Melakukan Rimming dengan Aman
Jika Anda dan pasangan memilih untuk melakukan rimming, berikut beberapa langkah aman yang bisa diikuti untuk meminimalkan risiko kesehatan:
1. Kebersihan Adalah Kunci
Pastikan area anus benar-benar bersih sebelum melakukan rimming. Mandi dan mencuci dengan sabun ringan sangat disarankan.
Beberapa orang juga memilih untuk menggunakan enema ringan untuk membersihkan bagian dalam rektal.
2. Gunakan Pelindung (Dental Dam)
Dental dam adalah lembaran tipis dari lateks atau poliuretan yang digunakan untuk melindungi mulut dan anus selama aktivitas oral seks. Ini sangat efektif untuk mengurangi risiko penularan IMS.
3. Hindari Rimming Saat Ada Luka atau Sariawan
Jika Anda memiliki luka terbuka, sariawan, atau iritasi di mulut atau sekitar anus, sebaiknya hindari rimming sampai semuanya sembuh untuk mencegah penularan infeksi.
4. Jangan Ganti Langsung ke Seks Penetratif
Jika Anda melakukan rimming sebelum penetrasi, pastikan Anda atau pasangan mencuci tangan dan alat kelamin terlebih dahulu untuk mencegah penyebaran bakteri dari anus ke vagina atau penis.
5. Lakukan Tes Kesehatan Secara Rutin
Bagi pasangan yang aktif secara seksual, melakukan tes IMS secara rutin sangat dianjurkan, termasuk tes untuk hepatitis dan HIV.
Cegah Lebih Awal, Sehat Lebih Lama Bersama Klinik Utama Pandawa.
Jangan tunggu sampai terlambat! Penyakit menular seksual (PMS) bisa menyerang siapa saja, bahkan tanpa gejala yang jelas.
Pemeriksaan rutin dan edukasi yang tepat adalah langkah awal untuk melindungi diri sendiri dan orang yang Anda sayangi.
Di Klinik Utama Pandawa, kami menyediakan layanan pemeriksaan PMS yang cepat, aman, dan rahasia, ditangani langsung oleh tenaga medis profesional dan berpengalaman.
Mari wujudkan kehidupan seksual yang sehat dan bertanggung jawab. Cegah penularan sejak dini dengan datang ke Klinik Utama Pandawa karena kesehatan Anda adalah prioritas kami. Konsultasi dokter online gratis tanpa stigma, pelayanan penuh empati.


Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- May 3, 2025
Waspadai! Ini Tanda-Tanda Gonore Parah yang.
Tanda gonore parah sering kali muncul ketika infeksi sudah berkembang dan tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat sejak dini. Penyakit.
Read More
- May 1, 2025
Penyakit Menular Seksual: Jenis, Gejala, dan.
Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah kelompok penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, maupun anal. Penyakit ini.
Read More