Apa Itu Ulkus Durum Sifilis? Cek Faktanya!
- May 18, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kelamin

Ulkus durum sifilis adalah salah satu gejala awal dari penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Luka ini muncul pada tahap primer sifilis dan biasanya berbentuk bulat, keras di tepi, serta tidak menimbulkan rasa sakit.
Meskipun tampaknya tidak berbahaya, ulkus durum merupakan tanda awal infeksi yang sangat menular dan memerlukan penanganan medis segera agar tidak berkembang ke tahap yang lebih serius.
Sayangnya, karena tidak disertai rasa nyeri, banyak penderita tidak menyadari keberadaan ulkus ini atau mengabaikannya, sehingga infeksi terus menyebar. Penting untuk memahami ciri-ciri ulkus durum dan bagaimana kaitannya dengan sifilis secara keseluruhan.
Apa Itu Ulkus Durum SIfilis
Ulkus durum sifilis, juga dikenal sebagai sifilis primer, adalah tahap awal dari penyakit sifilis. Infeksi bakteri Treponema pallidum menyebabkan terbentuknya suatu luka terbuka.
Umumnya ini muncul di area kelamin, anus, atau mulut. Luka ini seringkali tidak terasa atau tidak menyakitkan, yang membuat banyak penderitanya tidak menyadari adanya infeksi tersebut.
Ulkus durum sifilis muncul sekitar 3-90 hari setelah terjadi kontak langsung dengan bakteri penyebab. Luka yang muncul dapat berukuran kecil hingga besar, dan biasanya ditandai dengan dasar yang rata, bentuk bundar atau oval, serta tidak berbau.
Penyebab Ulkus Durum Sifilis
Ulkus Durum adalah salah satu gejala awal dari infeksi sifilis, yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Berikut adalah penyebab ulkus durum pada sifilis:
1. Infeksi Bakteri Treponema pallidum
Penyebab utama ulkus durum pada sifilis adalah infeksi bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi sifilis.
Kontak seksual vaginal, anal, atau oral dengan pasangan yang terinfeksi adalah salah satu cara utama penularan sifilis.
2. Kontak dengan Luka Terinfeksi
Selain melalui hubungan seksual, sifilis juga dapat menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka atau chancre yang ada pada seseorang yang terinfeksi sifilis.
Ini berarti bahwa jika seseorang memiliki ulkus durum di area genital atau mulutnya, orang lain dapat terinfeksi jika mereka memiliki kontak kulit ke kulit dengan luka tersebut.
3. Penularan dari Ibu ke Bayi
Sifilis juga dapat menular dari ibu yang terinfeksi kepada bayi selama persalinan. Ini disebut sifilis kongenital dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi yang baru lahir.
Gejala Ulkus Durum Sifilis
Berikut adalah gejala-gejala yang biasanya terkait dengan Ulkus Durum pada sifilis:
1. Chancre
Gejala utama ulkus durum sifilis adalah munculnya chancre atau luka terbuka pada organ genital, anus, atau mulut.
Chancre ini seringkali tidak menyakitkan dan bisa muncul sekitar 3 hingga 4 minggu setelah terinfeksi Treponema pallidum, bakteri penyebab sifilis.
2. Ukuran dan Bentuk
Chancre biasanya berbentuk datar atau cembung dengan pinggiran yang berlekuk. Mereka biasanya memiliki diameter sekitar 1 hingga 2 sentimeter, tetapi ukurannya dapat bervariasi.
3. Warna
Chancre biasanya berwarna merah cerah atau merah muda, dan mereka seringkali memiliki dasar yang keras. Warna ini dapat berbeda-beda tergantung pada warna kulit individu.
4. Tidak Menyebabkan Nyeri
Salah satu karakteristik utama chancre adalah bahwa mereka biasanya tidak menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang signifikan.
5. Kelenjar Getah Bening Bengkak
Pada tahap ini, kelenjar getah bening di sekitar daerah yang terinfeksi dapat membengkak dan terasa keras. Ini adalah respons tubuh terhadap infeksi sifilis.
Cara Pencegahan
Pencegahan ulkus durum sifilis melibatkan tindakan-tindakan yang dapat mengurangi risiko tertularnya bakteri Treponema pallidum, penyebab sifilis.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah ulkus durum sifilis:
1. Praktik Seks Aman
Penggunaan kondom latex atau poliuretan yang benar dan konsisten saat berhubungan seks dapat mengurangi risiko penularan sifilis. Kondom melindungi tubuh dari kontak langsung dengan luka atau lecet yang mungkin terinfeksi.
2. Pengujian dan Skrining Teratur
Orang yang aktif secara seksual, terutama yang berisiko tinggi, sebaiknya menjalani pengujian sifilis secara teratur.
Ini termasuk pemeriksaan fisik oleh tenaga medis yang berpengalaman dan tes darah untuk mendeteksi adanya infeksi.
3. Batas Pasangan Seksual
Mengurangi jumlah pasangan seksual dapat membantu mengurangi risiko terinfeksi sifilis. Bergantian pasangan seksual dengan satu pasangan yang telah diuji negatif dapat mengurangi risiko penularan.
4. Hindari Berbagi Jarum Suntik
Jika Anda menggunakan obat-obatan yang harus disuntik, hindari berbagi jarum suntik dengan orang lain. Berbagi jarum suntik dapat menyebabkan penularan sifilis dan infeksi menular lainnya.
5. Pemantauan Kesehatan Seksual
Perhatikan tubuh Anda dan periksakan diri jika Anda melihat tanda-tanda atau gejala yang mencurigakan, seperti lecet atau luka pada alat kelamin, bokong, atau mulut. Semakin cepat sifilis diidentifikasi dan diobati, semakin baik peluang penyembuhannya.
6. Pengobatan Pasangan Seksual
Jika Anda didiagnosis dengan sifilis, penting untuk memberi tahu semua pasangan seksual Anda agar mereka dapat diuji dan, jika perlu, diobati. Ini adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran infeksi.
7. Imunisasi Terhadap Penyakit Lain
Sifilis dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga menjaga imunisasi terhadap penyakit lain seperti HIV dapat membantu melindungi tubuh dari risiko infeksi yang lebih besar.
8. Edukasi
Mengetahui fakta tentang sifilis dan risiko penularannya adalah langkah penting dalam pencegahan. Edukasi dapat membantu individu mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi diri mereka sendiri dan pasangan mereka.
Pengobatan Ulkus Durum Sifilis
Pengobatan ulkus durum sifilis dilakukan dengan menggunakan antibiotik, seperti penisilin. Jumlah dan jangka waktu pengobatan akan disesuaikan dengan stadium sifilis yang diderita. Jika sifilis terdiagnosis pada stadium awal, pengobatan dengan penisilin umumnya sudah cukup efektif.
Untuk biaya suntik antibiotik sifilis sendiri biasanya juga ditentukan oleh beberapa faktor.
Pada sifilis stadium lanjut, diperlukan pengobatan yang lebih intensif dan berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama. Pengobatan diberikan secara injeksi dengan dosis yang lebih tinggi dan perlu ditambahkan dengan antibiotik lainnya, seperti doxycycline atau azitromisin, tergantung pada kondisi setiap pasien.
Tangani Ulkus Durum Sejak Dini, Pulih Lebih Cepat di Klinik Utama Pandawa.
Jangan abaikan gejala awal sifilis seperti ulkus durum, karena semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk sembuh total tanpa komplikasi. Klinik Utama Pandawa hadir sebagai solusi terpercaya untuk Anda yang membutuhkan penanganan profesional, aman, dan rahasia. Dengan tim medis berpengalaman dan fasilitas lengkap, kami siap membantu Anda menjalani pengobatan dengan nyaman dan tuntas.
Segera konsultasikan kondisi Anda sebelum infeksi berkembang lebih jauh. Di Klinik Utama Pandawa, kami memahami pentingnya penanganan yang cepat dan penuh empati, tanpa menghakimi. Jadwalkan kunjungan Anda sekarang dan pulihkan kesehatan Anda bersama kami demi hidup yang lebih sehat dan bebas dari rasa khawatir.


Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- May 5, 2025
Kenali Herpes Genital pada Pria: Gejala.
Herpes genital pria adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV), yang dapat mempengaruhi area genital dan.
Read More
- June 12, 2025
Disuria Adalah Tanda Masalah Saluran Kemih?.
Disuria adalah kondisi medis yang ditandai dengan rasa nyeri, perih, atau tidak nyaman saat buang air kecil. Gejala ini bisa.
Read More