Ruam Sifilis Mirip Alergi? Kenali Bedanya Sekarang!
- October 31, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kelamin

Ruam sifilis sering kali menjadi tanda awal yang tidak disadari dari infeksi menular seksual yang serius. Munculnya ruam ini biasanya terjadi pada tahap sekunder sifilis, yaitu setelah infeksi primer yang sering kali tidak menimbulkan rasa sakit atau keluhan berarti.
Penyakit ini bisa muncul di berbagai bagian tubuh, seperti telapak tangan, kaki, atau bahkan tersembunyi di area yang jarang diperhatikan.
Bentuknya pun bervariasi, mulai dari bintik merah samar hingga bercak yang menyerupai penyakit kulit lain, sehingga sering kali luput dari perhatian.
Penting bagi siapa pun, terutama wanita, untuk memahami karakteristik penyakit menular seksual ini dan tidak mengabaikan gejala yang muncul.
Apa itu Ruam Sifilis
Ruam sifilis adalah manifestasi kulit yang biasanya muncul pada tahap sekunder dari infeksi sifilis, yakni beberapa minggu setelah luka awal (chancre) sembuh.
Bakteri penyebab sifilis menyebar melalui aliran darah dan menginfeksi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit.
Berbeda dari ruam akibat alergi atau infeksi virus lainnya, kondisi ini memiliki karakteristik khusus, namun bisa juga sangat samar. Ini membuatnya sering salah diagnosis, padahal pada tahap ini, sifilis sangat menular.
Baca Juga: Ingin Mencoba Threesome? Ini Risiko yang Harus Anda Ketahui
Ciri-Ciri Ruam Sifilis yang Perlu Kamu Waspadai
Ruam sifilis bisa muncul dengan berbagai bentuk dan sering kali tidak terasa sakit atau gatal, sehingga banyak orang mengabaikannya. Berikut beberapa tanda khas ruam sifilis yang perlu kamu kenali:
- Bintik kemerahan atau kecokelatan di kulit: Biasanya muncul di batang tubuh, dada, punggung, atau bagian tangan dan kaki.
- Ruam di telapak tangan dan kaki: Ini adalah tanda yang cukup khas untuk sifilis sekunder jarang terjadi pada alergi biasa.
- Ruam tidak terasa gatal atau nyeri: Karena tidak menimbulkan rasa tidak nyaman, banyak orang tidak sadar sedang terinfeksi.
- Disertai gejala lain: Seperti demam ringan, nyeri tenggorokan, kelelahan, penurunan berat badan, atau bahkan rambut rontok di area tertentu.
- Muncul dan hilang dengan sendirinya: Ruam bisa hilang tanpa pengobatan, tapi bukan berarti sifilis sembuh justru bakteri tetap aktif di dalam tubuh.
Perbedaan Ruam Sifilis dan Ruam Alergi
Meski sekilas tampak mirip, sebenarnya ruam akibat sifilis dan alergi memiliki perbedaan yang cukup jelas jika diperhatikan dengan cermat. Berikut perbandingannya:
| Aspek | Ruam Sifilis | Ruam Alergi |
|---|---|---|
| Penyebab | Infeksi bakteri Treponema pallidum | Reaksi tubuh terhadap zat pemicu (alergen) |
| Bentuk Ruam | Bintik kemerahan/kecokelatan, kadang bersisik atau datar | Kemerahan disertai bengkak atau bentol kecil |
| Lokasi Umum | Telapak tangan, telapak kaki, dada, punggung, dan area kelamin | Biasanya di area kontak dengan alergen, seperti tangan, wajah, atau leher |
| Rasa Gatal | Umumnya tidak gatal | Biasanya sangat gatal |
| Gejala Lain | Luka pada kelamin, nyeri tenggorokan, demam, rambut rontok | Hanya gejala kulit, tanpa gejala sistemik |
| Menular? | Ya, melalui hubungan seksual | Tidak menular |
| Durasi Ruam | Bisa bertahan berminggu-minggu tanpa gatal | Hilang setelah penyebabnya dihindari atau diberi obat antihistamin |
Kapan Ruam tersebut Muncul?
Biasanya muncul 6–12 minggu setelah terinfeksi, atau beberapa minggu setelah luka primer sembuh. Ruam ini merupakan bagian dari sifilis tahap sekunder, dan bisa berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan. Dalam beberapa kasus, ruam muncul dan hilang secara berulang.
Selain ruam, gejala lain yang menyertai sifilis sekunder meliputi:
- Demam ringan
- Nyeri tenggorokan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
Baca Juga: Cerita Perjalanan Pasien Menghadapi dan Sembuh dari Sifilis
Dampak Berbahaya Jika Ruam Sifilis Tidak Diobati
Mengabaikan ruam sifilis bisa berakibat fatal. Jika tidak segera ditangani, bakteri Treponema pallidum akan terus menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan komplikasi serius seperti:
- Kerusakan sistem saraf (neurosifilis)
- Gangguan jantung dan pembuluh darah
- Gangguan penglihatan bahkan kebutaan
- Kerusakan otak dan gangguan mental
- Infeksi pada janin bagi ibu hamil (sifilis kongenital)
Apakah Ruam Sifilis Menular?
Ya. Pada tahap sekunder, sifilis sangat menular, dan ruam kulit merupakan salah satu cara bakteri berpindah dari satu orang ke orang lain. Kontak kulit langsung dengan bagian tubuh yang terdapat ruam atau lesi bisa menyebabkan penularan, terutama selama hubungan seksual (vaginal, anal, atau oral).
Bagaimana Cara Mendiagnosis Ruam Sifilis?
Jika dokter mencurigai ruam yang Anda alami adalah akibat sifilis, mereka biasanya akan melakukan:
- Pemeriksaan Fisik
- Tes Darah
- Tes PCR atau Kultur
- Pemeriksaan Sifilis Laten atau Tersier
Pencegahan Penularan Sifilis dan Ruam
Karena sifilis sangat menular pada tahap ruam:
- Gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual.
- Lakukan pemeriksaan rutin PMS, terutama jika Anda memiliki lebih dari satu pasangan.
- Edukasi pasangan seksual dan ajak untuk melakukan tes bersama.
- Hindari kontak langsung dengan ruam atau luka terbuka pada tubuh pasangan.
Cara Mengobati Ruam Sifilis
Kabar baiknya, sifilis bisa disembuhkan jika dideteksi sejak dini. Pengobatan utamanya adalah dengan antibiotik jenis penisilin yang mampu membunuh bakteri penyebab infeksi.
Biasanya, pengobatan meliputi:
- Suntikan penisilin G benzathine sebagai terapi tunggal untuk sifilis tahap awal.
- Untuk tahap lanjut, dokter mungkin akan memberikan beberapa dosis suntikan dalam jangka waktu tertentu.
Sembuh Tanpa Rasa Cemas, Tangani Sifilis di Klinik Utama Pandawa
Jangan biarkan rasa malu atau takut menghalangi Anda untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Di Klinik Utama Pandawa, kami menyediakan layanan medis profesional, ramah, dan menjaga kerahasiaan pasien secara penuh.
Penanganan sifilis dilakukan dengan metode yang aman dan efektif, sehingga Anda bisa segera pulih dan kembali menjalani hidup dengan tenang.
Segera periksakan diri Anda jika mengalami gejala seperti luka tak sembuh di area genital, ruam tak biasa, atau baru saja melakukan kontak seksual berisiko.
Tim medis kami siap membantu Anda dengan penuh perhatian dan tanpa menghakimi. Lindungi diri dan pasangan Anda dari risiko komplikasi. Klinik Utama Pandawa hadir sebagai solusi terpercaya untuk kesehatan Anda.

Referensi
- Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Syphilis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/syphilis/symptoms-causes/syc-20351756
- WebMD. Diakses pada 2025. Syphilis. https://www.webmd.com/sexual-conditions/syph
Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- May 5, 2025
Infeksi Herpes Simpleks: Apa yang Harus.
Infeksi herpes simpleks merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV), yang dapat menyerang berbagai bagian tubuh, terutama area.
Read More
- October 6, 2025
Cara Efektif Mengatasi Anyang-Anyangan agar Buang.
Anyang-anyangan adalah kondisi yang sering kali dianggap sepele, padahal bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti infeksi.
Read More