Bartolinitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
- June 28, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kelamin

Bartolinitis adalah kondisi medis yang terjadi ketika kelenjar Bartholin, sepasang kelenjar kecil di kedua sisi pintu masuk vagina, mengalami peradangan atau infeksi.
Kelenjar ini berfungsi memproduksi cairan pelumas yang membantu menjaga kenyamanan saat beraktivitas dan hubungan intim.
Saat saluran pengeluaran cairan tersumbat, bakteri dapat berkembang biak dan menyebabkan pembengkakan, nyeri, bahkan demam jika tidak segera ditangani.
Gejala bartolinitis umumnya meliputi benjolan lunak yang terasa nyeri di satu sisi area vulva, kemerahan, dan ketidaknyamanan saat duduk atau berjalan.
Meskipun terasa mengkhawatirkan, bartolinitis bisa diatasi dengan perawatan medis yang tepat, mulai dari kompres hangat hingga tindakan drainase oleh dokter spesialis.
Apa Itu Bartolinitis
Bartolinitis adalah infeksi atau peradangan pada kelenjar Bartholin, yaitu dua kelenjar kecil yang terletak di sisi kanan dan kiri pintu masuk vagina.
Kelenjar ini berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang membantu melumasi vagina, terutama saat berhubungan intim.
Jika saluran keluarnya tersumbat, cairan akan menumpuk dan membentuk kista Bartholin. Bila kista ini terinfeksi oleh bakteri, maka terjadilah bartolinitis yang ditandai dengan rasa nyeri, bengkak, dan terkadang disertai demam.
Apa Bedanya Bartolinitis dan Kista Bartholin?
Banyak yang mengira bartolinitis dan kista Bartholin adalah hal yang sama. Padahal, ada perbedaannya:
- Kista Bartholin: Benjolan berisi cairan yang terbentuk akibat sumbatan saluran Bartholin. Biasanya tidak terasa sakit.
- Bartolinitis: Kista yang terinfeksi. Benjolan jadi nyeri, merah, dan kadang bernanah.
Jadi, bartolinitis adalah kondisi lanjutan dari kista Bartholin yang mengalami infeksi. Inilah mengapa penting mengenali dan menangani kista Bartholin sedini mungkin sebelum berkembang menjadi infeksi.
Penyebab Bartolinitis
Penyebab utama bartolinitis adalah infeksi bakteri. Beberapa jenis bakteri yang umum menyebabkan kondisi ini antara lain:
- Escherichia coli (E. coli) – bakteri yang berasal dari area anus
- Staphylococcus aureus
- Klamidia dan gonore disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS)
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena bartolinitis antara lain:
- Kurangnya kebersihan area genital
- Aktivitas seksual yang tidak aman
- Riwayat infeksi saluran kemih atau vagina
- Sering menggunakan pakaian dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat
- Sistem imun yang lemah
Gejala Bartolinitis
Bartolinitis bisa berkembang cepat dan menimbulkan gejala yang cukup jelas, seperti:
- Benjolan nyeri di salah satu sisi vagina (biasanya unilateral)
- Pembengkakan yang terasa hangat dan kemerahan
- Rasa sakit saat duduk, berjalan, atau berhubungan intim
- Demam ringan hingga tinggi, jika infeksi cukup parah
- Keluarnya nanah dari benjolan jika abses pecah
Bagaimana Cara Mendiagnosis Bartolinitis?
Jika kamu merasakan gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, terutama spesialis kandungan. Dokter akan melakukan:
- Pemeriksaan fisik pada area genital untuk mengecek ukuran, lokasi, dan kondisi benjolan.
- Pengambilan sampel cairan (swab) dari benjolan atau vagina untuk mengetahui jenis bakteri penyebab.
- Jika ada dugaan penyakit menular seksual, dokter mungkin menyarankan pemeriksaan lanjutan.
Penting untuk tidak mendiagnosis diri sendiri, karena kondisi ini perlu penanganan medis yang sesuai.
Pengobatan Bartolinitis
Pengobatan bartolinitis tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Berikut beberapa pilihan yang umum diberikan oleh dokter:
1. Kompres Hangat
Untuk kasus ringan, kompres hangat bisa membantu mengurangi pembengkakan dan mempercepat keluarnya cairan dari kista. Kompres dilakukan 3–4 kali sehari selama 10–15 menit.
2. Antibiotik
Jika infeksi sudah terbukti, dokter akan meresepkan antibiotik sesuai jenis bakteri penyebabnya. Pengobatan ini penting untuk mencegah infeksi menyebar atau kambuh.
3. Drainase (Insisi dan Drainase Abses)
Jika benjolan sudah berisi nanah dan terasa sangat nyeri, dokter akan melakukan drainase abses dengan membuat sayatan kecil untuk mengeluarkan isinya. Prosedur ini bisa dilakukan dengan bius lokal dan biasanya tidak memerlukan rawat inap.
4. Marsupialisasi
Jika bartolinitis sering kambuh, dokter mungkin akan melakukan prosedur ini, yaitu membuat saluran baru agar cairan dari kelenjar Bartholin bisa keluar dan tidak lagi tersumbat. Ini adalah tindakan jangka panjang yang cukup efektif.
5. Pengangkatan Kelenjar Bartholin
Dalam kasus sangat jarang atau kronis yang tidak membaik dengan pengobatan lain, dokter bisa menyarankan pengangkatan total kelenjar Bartholin.
Apakah Bartolinitis Bisa Sembuh Total?
Ya, bartolinitis bisa sembuh total dengan penanganan yang tepat. Namun, beberapa wanita mengalami kekambuhan, terutama jika penyebab utamanya (seperti infeksi bakteri atau kebersihan area genital) tidak ditangani dengan baik.
Itulah sebabnya penting untuk mengikuti seluruh saran dokter, termasuk menyelesaikan konsumsi antibiotik hingga tuntas dan menjaga kebersihan area kewanitaan.
Komplikasi Bartolinitis Jika Tidak Diobati
Jika tidak ditangani, bartolinitis bisa menyebabkan:
- Abses yang makin besar dan nyeri
- Infeksi menyebar ke jaringan sekitarnya
- Infeksi sistemik (jarang, tapi mungkin)
- Kekambuhan kronis
- Gangguan saat berhubungan intim
Oleh karena itu, jangan menunda untuk memeriksakan kondisi ini meskipun terasa malu atau takut. Kesehatan tetap harus diutamakan.
Cara Mencegah Bartolinitis
Mencegah kondisi ini jauh lebih mudah daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan:
- Jaga kebersihan area genital setiap hari
- Gunakan celana dalam berbahan katun dan hindari yang terlalu ketat
- Gantilah pembalut atau pantyliner secara rutin
- Hindari penggunaan sabun kewanitaan yang terlalu keras atau mengandung parfum
- Gunakan kondom saat berhubungan intim
- Rutin cek kesehatan jika aktif secara seksual
Bartolinitis dan Aktivitas Sehari-hari
Salah satu keluhan terbesar saat mengalami kondisi ini adalah rasa tidak nyaman saat beraktivitas. Duduk terlalu lama bisa menyakitkan, berjalan pun terasa mengganggu. Oleh karena itu:
- Gunakan bantal duduk yang lembut
- Istirahat cukup agar tubuh bisa melawan infeksi
- Hindari hubungan intim sampai gejala benar-benar membaik
- Kenakan pakaian longgar
Dengan perawatan dan istirahat yang cukup, kondisi ini biasanya membaik dalam beberapa hari hingga seminggu, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
Perawatan Profesional untuk Kesehatan Intim yang Lebih Optimal.
Jangan biarkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan akibat bartolinitis mengganggu aktivitas dan kualitas hidupmu. Bartolinitis bisa terasa sangat menyakitkan, apalagi jika tidak ditangani dengan benar sejak awal.
Di Klinik Utama Pandawa, kamu bisa mendapatkan penanganan profesional, ramah, dan aman untuk mengatasi infeksi kelenjar Bartholin dengan tepat. Tim medis kami berpengalaman dalam menangani berbagai keluhan kewanitaan secara menyeluruh.
Yuk, jaga kesehatan area intimmu bersama Klinik Utama Pandawa! Konsultasikan gejala sejak dini agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan efisien.
Tak perlu ragu atau malu, karena kami hadir dengan layanan yang nyaman, privasi terjaga, serta dukungan dokter yang peduli dan memahami kebutuhan perempuan. Kesehatanmu, prioritas kami!


Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- May 5, 2025
Cara Mengobati Herpes Genital dengan Tepat.
Pengobatan herpes genital merupakan langkah penting dalam mengelola infeksi menular seksual yang cukup umum namun sering disalahpahami. Meskipun hingga saat.
Read More
- April 26, 2025
Sifilis pada Wanita: Deteksi Dini untuk.
Sifilis pada wanita merupakan infeksi yang serius, karena dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang jika tidak segera dideteksi dan diobati. Itu.
Read More