Jangan Panik! Begini Cara Mengatasi Erosi Serviks Sesuai Penyebabnya
- September 27, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Ginekologi

Erosi serviks sering kali terdengar menakutkan bagi banyak wanita, padahal kondisi ini cukup umum dan bisa ditangani dengan baik jika dikenali sejak dini.
Bayangkan, bagian leher rahim yang seharusnya terlindungi justru mengalami perubahan sehingga menimbulkan keluhan seperti keputihan berlebih, perdarahan setelah berhubungan, hingga rasa tidak nyaman di area kewanitaan.
Tidak sedikit wanita yang kaget ketika dokter menyampaikan diagnosis ini, karena sebelumnya gejala terasa ringan dan sering diabaikan.
Kabar baiknya, erosi serviks bukanlah akhir dari segalanya. Dengan mengenali penyebabnya mulai dari infeksi, perubahan hormon hingga iritasi akibat aktivitas sehari-hari.
Apa Itu Erosi Serviks
Erosi serviks dikenal dengan istilah ektropion serviks adalah kondisi ketika sel kelenjar dari dalam saluran serviks tumbuh keluar dan menutupi bagian luar leher rahim. Normalnya, permukaan luar serviks dilapisi oleh sel-sel pipih (epitel skuamosa), sementara bagian dalam saluran serviks dilapisi sel kelenjar yang lebih lembut. Ketika sel kelenjar ini keluar, terjadilah perubahan yang disebut erosi serviks.
Penyebab Erosi Serviks
Ektropion serviks adalah kondisi di mana sel-sel kelenjar (sel kolumnar) yang melapisi bagian dalam leher rahim (serviks) tumbuh keluar dan terlihat di permukaan luar serviks, yang seharusnya dilapisi oleh sel epitel skuamosa.
Karena sel kolumnar lebih tipis dan berwarna merah dibandingkan sel epitel skuamosa yang berwarna merah muda pucat, area yang mengalami erosi akan tampak merah dan meradang.
Ektropion serviks umumnya tidak berbahaya, tetapi kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang mengganggu, seperti keputihan berlebih atau perdarahan ringan. Berikut adalah beberapa penyebab utama ektropion serviks:
1. Perubahan Hormonal
Wanita yang sedang hamil, menggunakan pil KB hormonal, atau berada di usia reproduktif cenderung lebih rentan mengalami erosi serviks. Hal ini karena hormon estrogen yang tinggi dapat memengaruhi pertumbuhan sel kelenjar di area serviks.
2. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Beberapa penyakit menular seksual pada organ reproduksi, seperti klamidia, gonore, HPV, hingga infeksi bakteri bisa memicu erosi serviks. Infeksi ini biasanya disertai dengan keputihan abnormal, bau tidak sedap, atau rasa nyeri saat berhubungan (dispareunia).
3. Trauma pada Serviks
Trauma fisik akibat prosedur medis, seperti pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), biopsi serviks, atau melahirkan, dapat menyebabkan iritasi pada serviks dan memicu erosi.
4. Peradangan Kronis (Servisitis)
Servisitis yang berulang atau kronis akibat infeksi bakteri, jamur, atau virus dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan serviks, sehingga memicu erosi.
5. Pengaruh Bahan Kimia atau Produk Vagina
Penggunaan produk tertentu seperti spermisida, douche, atau pelumas berbahan kimia keras dapat menyebabkan iritasi serviks dan memicu erosi.
6. Faktor Genetik
Beberapa wanita mungkin memiliki kerentanan genetik terhadap ektropion serviks, terutama jika ada riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
Baca Juga: Ginekologi Adalah Kunci Penanganan Sistem Reproduksi Wanita
Gejala Umum
Erosi serviks atau ektropion serviks sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, beberapa wanita mungkin mengalami gejala yang bisa mengganggu atau mencurigakan. Berikut adalah gejala umum yang sering terjadi pada penderita ektropion serviks:
- Keputihan berlebih dan lebih encer dari biasanya.
- Perdarahan setelah berhubungan intim atau di luar siklus menstruasi.
- Rasa nyeri saat berhubungan seksual.
- Perasaan tidak nyaman di area panggul.
- Perdarahan ringan setelah pemeriksaan medis seperti pap smear.
Jika gejala ini muncul, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar penyebabnya bisa dipastikan.
Baca Juga: Pemeriksaan IVA: Deteksi Dini Kanker Serviks yang Efektif
Cara Mengatasi Erosi Serviks Sesuai Penyebabnya
Jika penyebabnya adalah hormon, biasanya erosi serviks tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, dokter bisa memberikan rekomendasi untuk mengurangi pemicu, misalnya mengganti metode kontrasepsi hormonal atau memberikan obat yang menyeimbangkan hormon.
Tips untuk Anda:
- Konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan kontrasepsi non-hormonal.
- Jaga pola hidup sehat agar hormon tetap stabil.
2. Mengatasi Karena Infeksi
Infeksi harus ditangani terlebih dahulu agar erosi serviks bisa sembuh. Dokter biasanya akan memberikan:
- Antibiotik untuk infeksi bakteri.
- Antijamur jika penyebabnya jamur.
- Antivirus untuk infeksi akibat HPV atau herpes.
Tips tambahan:
- Hindari penggunaan sabun kewanitaan berpewangi.
- Gunakan kondom untuk mencegah penularan infeksi menular seksual.
3. Mengatasi Karena Iritasi Mekanis
Jika erosi serviks dipicu oleh iritasi mekanis, maka langkah pertama adalah menghentikan faktor pemicunya. Misalnya:
- Menghindari penggunaan tampon terlalu sering.
- Mengatur intensitas hubungan seksual.
- Memberi jeda waktu pemulihan setelah prosedur medis.
4. Prosedur Medis Jika Diperlukan
Pada beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan tindakan medis untuk mengatasi erosi serviks, antara lain:
- Kauterisasi (cauterization): membakar jaringan serviks yang mengalami erosi dengan listrik atau bahan kimia agar sembuh.
- Cryotherapy: membekukan area erosi dengan nitrogen cair.
- Laser therapy: menghancurkan sel yang tumbuh di area luar serviks menggunakan sinar laser.
Tindakan ini biasanya hanya dilakukan jika erosi serviks menimbulkan gejala.
Cara Alami Membantu Pemulihan
Selain pengobatan medis, ada beberapa cara alami yang bisa mendukung pemulihan:
- Konsumsi makanan bergizi: perbanyak buah, sayur, dan makanan kaya vitamin C untuk mendukung kekebalan tubuh.
- Menjaga kebersihan organ intim: cuci dengan air bersih, hindari penggunaan sabun keras.
- Hindari stres berlebihan: karena stres dapat memengaruhi keseimbangan hormon.
- Cukup istirahat agar tubuh punya waktu memperbaiki sel-sel yang rusak.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera temui dokter jika Anda mengalami:
- Perdarahan di luar jadwal menstruasi.
- Keputihan berlebih dengan bau menyengat.
- Nyeri saat berhubungan intim.
- Rasa sakit di panggul yang menetap.
Semakin cepat diperiksa, semakin mudah penanganannya.
Pencegahan Erosi Serviks
Meskipun tidak semua kasus bisa dicegah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko:
- Melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin.
- Menghindari bergonta-ganti pasangan seksual.
- Menjaga pola makan sehat dan olahraga teratur.
- Menggunakan kondom saat berhubungan intim.
- Menghindari rokok dan alkohol.
Erosi serviks bukan kondisi berbahaya dan tidak berkembang menjadi kanker. Namun, karena gejalanya mirip dengan penyakit serius lain, penting untuk tetap melakukan pemeriksaan rutin. Dengan begitu, risiko komplikasi bisa dicegah lebih awal.
Kesehatan Serviks Terjaga, Hidup Lebih Tenang Bersama Klinik Utama Pandawa.
Jangan biarkan erosi serviks membuat Anda khawatir berlebihan. Kondisi ini bisa diatasi dengan tepat jika ditangani oleh tenaga medis berpengalaman.
Di Klinik Utama Pandawa, Anda akan mendapatkan pemeriksaan menyeluruh, penjelasan yang mudah dipahami, serta perawatan sesuai penyebab erosi serviks yang Anda alami. Dengan pendekatan yang ramah dan profesional, kenyamanan serta kesehatan Anda menjadi prioritas utama kami.
Segera ambil langkah bijak untuk menjaga kesehatan organ intim Anda. Percayakan penanganan erosi serviks pada Klinik Utama Pandawa, tempat terbaik dengan layanan medis terpercaya dan fasilitas modern. Jangan tunda lagi, konsultasikan masalah Anda sekarang juga dan temukan solusi tepat untuk hidup lebih sehat dan tenang

Referensi
- Mayo Clinic Diakses pada 2025 Pap Smear. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/pap-smear/about/pac-20394841
- Verywell Health Diakses pada 2025 An Overview of Cervical Ectropion. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560709/

Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- April 29, 2025
Tiba-Tiba Keluar Darah Dari Miss V:.
Tiba-tiba keluar darah dari Miss V bisa menjadi pengalaman yang mengejutkan dan membuat khawatir, terutama jika terjadi di luar jadwal.
Read More
- August 10, 2025
7 Langkah Penting untuk Mencegah Kanker.
Kanker serviks adalah salah satu penyakit yang sering menghantui kaum wanita, namun sebenarnya bisa dicegah jika kita memahami penyebab dan.
Read More