Nyeri Saat Berhubungan? Ini Cara Mengatasi Dispareunia!
- August 15, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kelamin

Dispareunia merupakan kondsi medis yang ditandai dengan rasa nyeri saat berhubungan intim, yang bisa dialami oleh pria maupun wanita. Meski hal ini seringkali dianggap tabu untuk dibicarakan, dispareunia sebenarnya cukup umum terjadi dan dapat memengaruhi kualitas hidup serta hubungan pasangan secara signifikan. Rasa sakit ini bisa muncul di area genital sebelum, selama, atau setelah hubungan seksual, dan bisa bervariasi dari ringan hingga sangat menyakitkan.
Penting untuk mengenali penyebab dan gejala dispareunia agar penanganannya dapat dilakukan dengan tepat dan efektif. Banyak faktor yang bisa memicu kondisi ini, mulai dari masalah fisik seperti infeksi atau kekeringan vagina, hingga faktor psikologis seperti stres dan kecemasan.
Apa itu Dispareunia
Dispareunia adalah rasa sakit yang terjadi di area genital saat melakukan hubungan seksual. Rasa sakit ini bisa dirasakan pada permukaan kulit, di dalam vagina, atau bahkan di panggul bagian bawah. Pada pria, dispareunia bisa dirasakan di ujung penis atau testis. Kondisi ini bisa bersifat sementara atau kronis, tergantung pada penyebab dan penanganannya.
Dispareunia sering dianggap sebagai masalah wanita, karena lebih banyak wanita yang melaporkan mengalami nyeri saat berhubungan. Namun, pria juga bisa mengalami kondisi ini, walaupun lebih jarang. Penting untuk tidak mengabaikan gejala ini, karena dispareunia bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan emosional seseorang, serta menimbulkan stres dalam hubungan pasangan.
Penyebab Dispareunia
Penyebab dispareunia bisa sangat beragam, mulai dari faktor fisik hingga psikologis. Berikut beberapa penyebab umum yang sering terjadi:
1. Penyebab Fisik
- Operasi atau Prosedur Medis
Proses pemulihan dari operasi panggul, persalinan, atau prosedur medis tertentu bisa menyebabkan rasa nyeri. - Kekeringan Vagina
Kekeringan pada vagina merupakan penyebab paling umum dispareunia pada wanita. Kondisi ini bisa terjadi akibat menopause, pengaruh obat-obatan, atau kurangnya rangsangan sebelum berhubungan. - Infeksi atau Peradangan
Infeksi jamur, bakteri, atau virus di area genital bisa menyebabkan nyeri saat berhubungan. Contohnya termasuk vaginitis, herpes genital, atau infeksi saluran kemih. - Cedera atau Trauma
Luka, iritasi, atau trauma pada area genital akibat aktivitas seksual yang kasar atau penggunaan alat tertentu dapat memicu dispareunia. - Endometriosis
Kondisi di mana jaringan mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim dan menyebabkan rasa sakit, termasuk saat berhubungan intim. - Fibroid atau Kista Ovarium
Pertumbuhan jaringan abnormal di rahim atau ovarium dapat menyebabkan nyeri panggul dan dispareunia.
2. Penyebab Psikologis
- Stres dan Kecemasan
Pikiran yang stres atau cemas tentang hubungan seksual dapat menyebabkan ketegangan otot dan nyeri. - Trauma Seksual
Pengalaman kekerasan atau trauma seksual di masa lalu bisa menimbulkan rasa takut dan nyeri saat berhubungan. - Masalah Hubungan
Konflik emosional dengan pasangan juga dapat memengaruhi kenyamanan selama berhubungan.
Gejala Dispareunia
Gejala utama dispareunia adalah rasa sakit yang dirasakan saat berhubungan seksual, tapi ada juga tanda lain yang mungkin muncul, seperti:
- Rasa terbakar atau perih di area genital
- Gatal atau iritasi di sekitar vagina atau penis
- Nyeri saat menggunakan tampon atau melakukan pemeriksaan medis
- Nyeri panggul atau perut bagian bawah yang berkelanjutan
- Pendarahan ringan setelah berhubungan seksual
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas secara berulang, penting untuk memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat.
Faktor Risiko Dispareunia
Beberapa faktor bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami dispareunia, antara lain:
- Usia di atas 40 tahun atau memasuki masa menopause
- Pernah mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi vagina
- Pernah menjalani operasi panggul atau persalinan
- Kondisi kesehatan kronis seperti diabetes atau penyakit autoimun
- Penggunaan obat tertentu, seperti antihistamin atau antidepresan
- Faktor psikologis seperti stres, depresi, atau trauma masa lalu
Cara Mengatasi Dispareunia
Mengatasi dispareunia memerlukan pendekatan yang tepat berdasarkan penyebabnya. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri saat berhubungan intim:
1. Konsultasi dengan Dokter
Langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kandungan untuk mengetahui penyebab pasti dispareunia. Pemeriksaan fisik dan tes penunjang mungkin diperlukan untuk diagnosis yang akurat.
2. Pengobatan Medis
- Penggunaan Pelumas
Jika kekeringan vagina menjadi penyebab, menggunakan pelumas berbahan dasar air saat berhubungan dapat membantu mengurangi gesekan dan nyeri. - Terapi Hormonal
Untuk wanita menopause, terapi estrogen topikal bisa membantu mengatasi kekeringan dan meningkatkan elastisitas jaringan vagina. - Pengobatan Infeksi
Jika dispareunia disebabkan oleh infeksi, dokter akan meresepkan antibiotik, antijamur, atau antivirus sesuai jenis infeksi. - Perawatan untuk Kondisi Medis
Endometriosis, fibroid, dan kondisi lain mungkin memerlukan perawatan khusus atau tindakan bedah.
3. Terapi Fisik
Terapi fisik panggul dapat membantu mengendurkan otot-otot di sekitar area genital yang tegang akibat dispareunia. Seorang fisioterapis khusus bisa membantu mengajarkan teknik relaksasi dan peregangan.
4. Terapi Psikologis
Jika dispareunia dipengaruhi oleh faktor psikologis, terapi psikoseksual atau konseling pasangan bisa menjadi solusi efektif. Terapi ini membantu mengatasi trauma, kecemasan, dan meningkatkan komunikasi dalam hubungan.
5. Perubahan Gaya Hidup
- Lakukan foreplay yang cukup agar tubuh lebih siap sebelum berhubungan.
- Hindari aktivitas seksual yang kasar atau terlalu cepat.
- Jaga kebersihan area genital dengan cara yang benar.
- Kurangi stres dengan teknik relaksasi, olahraga, atau hobi yang menyenangkan.
Pencegahan Dispareunia
Untuk mencegah dispareunia, beberapa langkah berikut dapat dilakukan:
- Jaga kebersihan dan kesehatan area genital secara rutin
- Gunakan pelumas saat berhubungan jika terasa kering
- Komunikasikan kebutuhan dan batasan dengan pasangan
- Rutin memeriksakan kesehatan reproduksi ke dokter
- Hindari penggunaan produk yang dapat mengiritasi area genital
- Kelola stres dengan baik dan cari bantuan profesional jika perlu
Kapan Harus ke Dokter?
Segera temui dokter jika kamu mengalami:
- Nyeri hebat yang terus-menerus saat berhubungan seksual
- Pendarahan yang tidak biasa setelah berhubungan
- Demam atau tanda-tanda infeksi lainnya
- Nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan hubungan intim
- Ketidaknyamanan yang tidak membaik meskipun sudah melakukan perawatan mandiri
Hidup Intim Bebas Nyeri, Klinik Utama Pandawa Siap Membantu
Jangan biarkan nyeri saat berhubungan intim mengganggu kebahagiaan dan keharmonisan hubungan anda. Di Klinik Utama Pandawa, kami siap membantu mengatasi dispareunia dengan penanganan yang aman, profesional, dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Tim medis berpengalaman kami akan melakukan pemeriksaan lengkap dan memberikan solusi terbaik agar Anda bisa kembali menikmati momen intim tanpa rasa sakit.
Segera ambil langkah untuk memperbaiki kualitas hidup dan hubungan Anda bersama Klinik Utama Pandawa. Dengan fasilitas medis modern dan layanan yang nyaman, kami memastikan proses pengobatan berjalan efektif dan penuh perhatian. Jangan ragu untuk berkonsultasi dan buat janji sekarang juga kebahagiaan dan kenyamanan Anda adalah prioritas kami!

Referensi
- Cleveland Clinic (2025). Dyspareunia (Painful Intercourse). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12325-dyspareunia-painful-intercourse
- Mayo Clinic (2025). Painful Intercourse (Dyspareunia). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/painful-intercourse/symptoms-causes/syc-20375967

Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- April 27, 2025
Fistula Ani: Penyebab, Gejala, dan Cara.
Fistula ani adalah kondisi medis yang ditandai dengan terbentuknya saluran abnormal antara saluran anus dan kulit di sekitar anus. Kondisi.
Read More
- July 26, 2025
Waspadai! Ini Ciri-Ciri HIV pada Kemaluan.
Ciri-ciri HIV pada kemaluan seringkali tidak disadari sejak awal karena gejalanya bisa menyerupai penyakit menular seksual (PMS) lainnya. Padahal, mengenali.
Read More