Tak Disangka, Kista Epidermoid Bisa Disembuhkan dengan Cara Ini!
- September 2, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kulit

Kista epidermoid adalah benjolan kecil yang sering muncul di bawah permukaan kulit. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kista ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama jika tumbuh di area yang sering terkena gesekan atau tekanan.
Banyak orang mengira kista ini sebagai jerawat besar atau lipoma, padahal secara medis, kondisi ini memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari jenis benjolan kulit lainnya.
Biasanya, kondisi ini muncul secara perlahan dan tidak menimbulkan rasa sakit, namun bisa meradang atau terinfeksi jika tidak ditangani dengan tepat.
Apa itu Kista Epidermoid
Kista epidermoid adalah kantung berisi cairan kental yang terbentuk di bawah permukaan kulit. Kondisi ini biasanya berwarna kuning atau kecokelatan dan memiliki ukuran bervariasi, mulai dari kecil hingga sebesar bola pingpong. Kondisi ini sering ditemukan di wajah, leher, punggung, atau area kelamin.
Meskipun sering disebut sebagai “kista sebasea”, sebenarnya kondisi ini tidak melibatkan kelenjar minyak (sebaceous glands).
Kista ini terbentuk ketika sel-sel kulit mati terperangkap di dalam kulit dan membentuk kantung berisi keratin, protein yang biasanya ditemukan di lapisan luar kulit.
Gejala Kista Epidermoid
Sebagian besar kondisi ini tidak menimbulkan gejala selain munculnya benjolan di bawah kulit. Namun, beberapa tanda yang perlu diperhatikan antara lain:
- Benjolan kecil hingga besar: Ukuran kista bisa bervariasi, mulai dari seukuran kelereng hingga sebesar bola pingpong.
- Warna benjolan: Kista biasanya berwarna kuning atau kecokelatan.
- Puncak benjolan: Terkadang terdapat komedo hitam pada puncak benjolan.
- Kemerahan dan pembengkakan: Jika kista mengalami peradangan atau infeksi, area sekitar kista bisa menjadi kemerahan dan bengkak.
- Keluarnya cairan berbau: Jika kista pecah, cairan kental berwarna kuning yang berbau tidak sedap dapat keluar dari dalam kista.
Penyebab Kista Epidermoid
Kista tersebut terbentuk ketika sel-sel kulit mati terperangkap di dalam kulit. Beberapa faktor yang dapat memicu terbentuknya kista ini antara lain:
- Cedera pada kulit: Luka atau goresan pada kulit dapat menyebabkan sel-sel kulit mati terperangkap dan membentuk kista.
- Infeksi Human Papilloma Virus (HPV): Infeksi Human Papilloma Virus dapat menyebabkan pertumbuhan sel kulit yang tidak normal, yang berpotensi membentuk kista.
- Jerawat: Masalah kulit seperti jerawat dapat menyebabkan penyumbatan pada folikel rambut, yang dapat berujung pada pembentukan kista.
- Paparan sinar matahari berlebihan: Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko terbentuknya kista.
- Kelainan genetik: Beberapa kondisi genetik, seperti sindrom Gardner, dapat meningkatkan risiko terbentuknya benjolan.
Diagnosis Kista Epidermoid
Diagnosis kista epidermoid umumnya dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter. Dokter akan memeriksa benjolan pada kulit dan menanyakan riwayat medis pasien.
Jika diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan tambahan seperti biopsi atau ultrasonografi (USG) untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan kondisi lain.
Pengobatan Kista Epidermoid
Sebagian besar kista epidermoid tidak memerlukan pengobatan dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, jika kista menyebabkan gejala seperti nyeri, peradangan, atau infeksi, beberapa pilihan pengobatan yang dapat dipertimbangkan antara lain:
1. Suntik Obat
Suntik obat dilakukan dengan cara menyuntikan cairan kortikosteroid. Cairan kortikosteroid yang disuntikkan bersifat anti inflamasi dan membantu mengurangi peradangan serta pembengkakan.
2. Drainase
Metode drainase dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada kista. Setelah sayatan dibuat, secara perlahan dokter akan mengeluarkan cairan yang ada di dalamnya.
Metode pengobatan ini tergolong cepat untuk dilakukan. Namun, drainase tidak menyembuhkan kista sepenuhnya sehingga kista dapat kambuh lagi di kemudian hari.
3. Operasi
Pengobatan paling ampuh untuk mengatasi kista adalah dengan melakukan pengangkatan kista. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat kista sepenuhnya.
Akibatnya, kista jarang tumbuh kembali setelah operasi. Namun, prosedur ini akan tertunda atau tidak dapat dilakukan jika kista yang Anda alami sedang bengkak atau meradang.
4. Perawatan Rumahan
Meski tidak bisa menghilangkan kista sepenuhnya, beberapa langkah bisa membantu meredakan gejala seperti melakukan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan membantu isi kista keluar, menjaga kebersihan kulit untuk mencegah infeksi dan tidak memencet atau mencoba mengeluarkan kista sendiri karena dapat menimbulkan infeksi.
Baca Juga: Cara Alami dan Medis untuk Penyembuhan Kista
Komplikasi Jika Tidak Diatasi
Meskipun jarang, kista epidermoid dapat menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain:
- Peradangan: Kista dapat mengalami peradangan yang menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan nyeri.
- Infeksi: Jika kista pecah atau tidak ditangani dengan baik, dapat terjadi infeksi yang memerlukan pengobatan lebih lanjut.
- Kembalinya kista: Kista dapat tumbuh kembali jika tidak diangkat sepenuhnya selama
Pencegahan Kista Epidermoid
Untuk mencegah kemunculan kista epidermoid, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Jaga kebersihan kulit: Rutin membersihkan wajah dan tubuh untuk mencegah penumpukan minyak, kotoran, dan sel kulit mati.
- Hindari memencet jerawat atau luka di kulit: Sering memencet jerawat bisa merusak folikel rambut dan meningkatkan risiko terbentuknya kista.
- Lindungi kulit dari iritasi atau cedera: Luka kecil atau gesekan berulang pada kulit dapat memicu terbentuknya kista.
- Atur gaya hidup sehat: Konsumsi makanan bergizi, cukup minum air, tidur cukup, serta olahraga rutin agar kesehatan kulit tetap optimal.
- Periksakan bila ada keluhan: Jika menemukan benjolan mencurigakan di kulit, segera konsultasi ke dokter agar mendapat penanganan sejak dini sebelum membesar atau terinfeksi.
Faktor Risiko Kista Epidermoid
Kista epidermoid bisa muncul pada siapa saja, tetapi ada beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih berisiko mengalaminya, yaitu:
- Usia: Paling sering terjadi pada usia dewasa muda hingga paruh baya, meski bisa muncul di segala usia.
- Jenis Kelamin: Lebih banyak ditemukan pada pria dibandingkan wanita.
- Jerawat dan kondisi kulit berminyak: Orang dengan riwayat jerawat atau kulit yang cenderung berminyak lebih rentan terbentuk kista karena pori mudah tersumbat.
- Riwayat cedera atau operasi kulit: Cedera kecil, bekas luka, atau prosedur pada kulit bisa memicu pertumbuhan kista.
- Paparan sinar matahari berlebih: Iritasi kulit akibat sinar UV dapat memperbesar kemungkinan terbentuknya kista.
- Riwayat keluarga (faktor genetik): Beberapa orang lebih rentan karena faktor keturunan.
- Penyakit tertentu: Sindrom genetik langka seperti Gorlin syndrome atau Gardner’s syndrome bisa meningkatkan risiko munculnya kista epidermoid.
Apakah Kista Epidermoid Bisa Hilang Sendiri?
Kista epidermoid umumnya tidak bisa hilang sendiri tanpa penanganan medis. Benjolan ini terbentuk dari penumpukan keratin di bawah kulit dan biasanya akan tetap ada, bahkan bisa bertambah besar seiring waktu. Pada sebagian kasus, kista mungkin pecah dan isinya keluar, sehingga ukurannya mengecil, tetapi dinding kista tetap ada sehingga berisiko muncul kembali.
Apakah Kista Epidermoid Harus Dioperasi?
Kista epidermoid tidak selalu harus dioperasi, terutama jika ukurannya kecil, tidak menimbulkan nyeri, dan tidak mengganggu penampilan. Namun, operasi biasanya menjadi pilihan terbaik bila kista terasa sakit, meradang, terinfeksi, atau ukurannya semakin membesar.
Tindakan operasi bertujuan untuk mengangkat kista beserta dindingnya agar tidak kambuh lagi. Jadi, keputusan operasi sangat bergantung pada kondisi kista dan pertimbangan dokter setelah pemeriksaan.
Apa Perbedaan Kista dan Bisul?
Kista dan bisul sama-sama berupa benjolan di kulit, tetapi keduanya berbeda. Kista biasanya berisi cairan, keratin, atau lemak, bersifat jinak, dan tumbuh perlahan tanpa rasa sakit, kecuali bila terinfeksi.
Sedangkan bisul adalah infeksi kulit akibat bakteri yang menyerang folikel rambut, berisi nanah, terasa nyeri, kemerahan, dan sering disertai pembengkakan. Jadi, perbedaan utamanya terletak pada penyebab, isi benjolan, serta gejalanya.
Kembalikan Kulit Sehat dan Bersih Tanpa Kista di Klinik Utama Pandawa!
Jika Anda mengalami benjolan di kulit yang mencurigakan atau mungkin sudah terdiagnosis dengan kista epidermoid, Klinik Utama Pandawa siap memberikan solusi terbaik untuk Anda.
Dengan tenaga medis yang berpengalaman dan teknologi terkini, kami menangani kista epidermoid dengan pendekatan yang aman dan efektif.
Jangan biarkan kista epidermoid mengganggu kenyamanan Anda. Segera kunjungi Klinik Utama Pandawa dan konsultasikan kondisi kulit Anda dengan dokter spesialis kami.
Kami akan memberikan penanganan yang tepat, mulai dari pengobatan hingga prosedur medis yang diperlukan, sehingga Anda dapat kembali merasakan kulit yang sehat dan bersih. Hubungi kami untuk jadwalkan konsultasi dan temukan perawatan terbaik untuk kulit Anda di Klinik Utama Pandawa!

Referensi
- Healthline 2025 Epidermoid Cysts. https://www.healthline.com/health/epidermoid-cysts
- WebMD 2025 What’s the Treatment for Skin Cysts? https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/epidermoid-sebaceous-cysts?ref=healthtips.kr

Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- April 27, 2025
Kandidiasis: Infeksi Jamur yang Sering Diremehkan.
Kandidiasis adalah salah satu infeksi jamur kulit yang sering terjadi pada tubuh manusia, yang dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, mulai.
Read More
- July 1, 2025
Cara Mengobati Kudis yang Tepat di.
Cara mengobati kudis tidak bisa dilakukan secara sembarangan, karena penyakit kulit ini sangat mudah menular dan bisa menyebabkan rasa gatal.
Read More