Rekomendasi Obat untuk Mengatasi Hematuria Secara Medis
- June 14, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kelamin

Obat hematuria merupakan salah satu langkah penting dalam menangani kondisi kencing berdarah yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi saluran kemih, batu ginjal, pembesaran prostat, hingga gangguan serius seperti kanker.
Pemilihan obat tentu tidak bisa sembarangan, karena harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Dalam dunia medis, hematuria bukanlah penyakit, melainkan gejala dari kondisi lain yang memerlukan diagnosis dan penanganan tepat.
Masyarakat sering kali merasa cemas saat mendapati urine berwarna merah atau kecokelatan, namun tidak semua tahu langkah yang tepat untuk menanganinya. Di sinilah peran obat hematuria menjadi krusial baik berupa antibiotik, antiinflamasi, maupun terapi khusus untuk kondisi tertentu.
Penyebab Hematuria
Hematuria dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, baik yang ringan maupun serius. Beberapa penyebab umum hematuria antara lain:
1. Olahraga Berat
Aktivitas fisik yang intens, seperti berlari jarak jauh, dapat menyebabkan hematuria. Hal ini mungkin terkait dengan cedera pada saluran kemih atau peningkatan tekanan darah yang mempengaruhi pembuluh darah ginjal.
2. Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat, seperti aspirin, warfarin (pengencer darah), dan obat kemoterapi, dapat meningkatkan risiko perdarahan, termasuk hematuria. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan ini dan mengalami perubahan warna urine, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kelamin.
3. Kelainan Darah
Kondisi seperti hemofilia atau anemia sel sabit dapat menyebabkan perdarahan spontan, termasuk hematuria. Pada anemia sel sabit, bentuk sel darah merah yang tidak normal dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal.
4. Kanker Saluran Kemih
Kanker pada ginjal, kandung kemih, atau prostat dapat menyebabkan hematuria sebagai salah satu gejalanya. Penting untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala ini, terutama jika disertai penurunan berat badan, kelelahan, atau nyeri.
5. Pembesaran Prostat (Benign Prostatic Hyperplasia/BPH)
Pada pria, pembesaran kelenjar prostat dapat menekan uretra dan menyebabkan kesulitan buang air kecil serta hematuria. Kondisi ini umumnya terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun.
6. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih yang terjadi pada saluran kemih, baik pada kandung kemih (sistitis) maupun ginjal (pielonefritis) yang dapat menyebabkan hematuria. Kondisi ini sering menyertai ISK antara lain nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil, dan urine yang berbau kuat.
Gejala Hematuria
Gejala utamanya adalah perubahan warna urine menjadi merah muda, merah, atau kecokelatan. Namun, jika jumlah darah yang masuk ke urine tidak banyak, warna urine mungkin tidak berubah. Gejala lain yang dapat menyertai hematuria antara lain:
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
- Sering atau sulit buang air kecil
- Nyeri pada bagian pinggang atau perut bagian bawah
- Demam atau menggigil
- Mual atau muntah
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Diagnosis Hematuria
Untuk mendiagnosis hematuria, dokter akan melakukan beberapa langkah berikut:
- Wawancara Medis
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, termasuk gejala yang dialami, obat-obatan yang dikonsumsi, serta riwayat keluarga terkait penyakit ginjal atau saluran kemih. - Pemeriksaan Fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai kondisi umum Anda dan mencari tanda-tanda adanya gangguan pada saluran kemih atau ginjal. - Tes Urine
Analisis urine dilakukan untuk mendeteksi adanya darah, infeksi, atau kristal pembentuk batu ginjal. - Pencitraan
Metode seperti USG, CT scan, atau MRI digunakan untuk memeriksa kondisi ginjal, kandung kemih, dan saluran kemih lainnya. - Sistoskopi
Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan selang berkamera melalui uretra untuk melihat kondisi saluran kemih bagian bawah secara langsung.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dokter akan menentukan penyebab hematuria dan merencanakan pengobatan yang sesuai.
Pengobatan Hematuria
Pengobatan hematuria tergantung pada penyebab yang mendasarinya:
1. Obat Antibiotik (Jika Penyebabnya Infeksi Saluran Kemih / ISK)
Jika hematuria disebabkan oleh infeksi bakteri di saluran kemih, maka dokter akan meresepkan antibiotik. Beberapa jenis yang umum digunakan antara lain:
- Amoxicillin
- Ciprofloxacin
- Nitrofurantoin
- Cefixime
2. Obat Anti-Inflamasi (Jika Ada Peradangan)
Jika hematuria dipicu oleh radang pada ginjal (glomerulonefritis), maka obat antiinflamasi bisa direkomendasikan, seperti:
- Prednison (kortikosteroid)
- Ibuprofen atau Naproksen (untuk radang ringan hanya jika disarankan oleh dokter)
3. Obat untuk Batu Ginjal / Saluran Kemih
Hematuria akibat batu ginjal sering disertai nyeri hebat. Pengobatan biasanya melibatkan:
- Obat pereda nyeri: Diclofenac, Paracetamol, atau Ketorolac
- Alpha-blocker (untuk membantu pengeluaran batu):
- Tamsulosin
- Alfuzosin
4. Obat untuk Pembesaran Prostat (BPH)
Pada pria, hematuria bisa terjadi akibat pembesaran prostat. Penanganannya meliputi:
- Obat penyusut prostat: Finasteride, Dutasteride
- Obat pelancar buang air kecil: Tamsulosin, Terazosin
5. Kemoterapi atau Radioterapi (Jika Disebabkan oleh Kanker)
Jika hematuria disebabkan oleh kanker kandung kemih, ginjal, atau prostat, maka pengobatannya bukan dengan obat biasa, melainkan melalui:
- Kemoterapi sistemik atau lokal (intravaskular)
- Radioterapi
- Obat targeted therapy (tergantung jenis kanker)
Pencegahan Hematuria
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kondisi ini antara lain:
- Minum air putih yang cukup setiap hari
- Tidak menahan buang air kecil
- Menjaga kebersihan saluran kemih
- Menghindari konsumsi obat-obatan tanpa resep dokter
- Berhenti merokok
- Mengelola kondisi medis seperti diabetes dan hipertensi dengan baik
- Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal atau saluran kemih
Deteksi Dini Hematuria, Cegah Risiko Lebih Besar di Klinik Pandawa.
Jangan abaikan adanya darah dalam urine Anda! Hematuria bisa menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal atau saluran kemih yang perlu segera ditangani.
Dengan deteksi dan penanganan yang tepat sejak dini, risiko komplikasi serius bisa dicegah. Klinik Utama Pandawa hadir dengan tenaga medis profesional dan fasilitas lengkap untuk membantu Anda mendapatkan diagnosis akurat serta pengobatan yang sesuai.
Segera jadwalkan pemeriksaan di Klinik Utama Pandawa jika Anda mengalami tanda-tanda hematuria atau perubahan warna urine yang mencurigakan.
Kesehatan Anda dan keluarga adalah prioritas kami, dan kami siap memberikan layanan terbaik demi menjaga kesehatan saluran kemih dan ginjal Anda. Jangan tunggu sampai gejala bertambah parah, yuk, lindungi diri Anda mulai sekarang!


Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- June 16, 2025
Rimming dalam Seksual: Pengertian, Risiko, dan.
Rimming adalah praktik seksual yang melibatkan kontak mulut dengan area anus pasangan. Meskipun dianggap sebagai salah satu cara untuk menambah.
Read More
- June 12, 2025
Disuria Adalah Tanda Masalah Saluran Kemih?.
Disuria adalah kondisi medis yang ditandai dengan rasa nyeri, perih, atau tidak nyaman saat buang air kecil. Gejala ini bisa.
Read More