Jengger Ayam pada Wanita: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
- April 28, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kelamin

Jengger ayam pada wanita adalah kondisi medis yang jarang terjadi namun bisa cukup mengganggu. Kondisi ini biasanya merujuk pada munculnya benjolan atau jaringan daging yang tumbuh di sekitar leher atau wajah, yang memiliki penampilan mirip dengan jengger ayam pada unggas.
Jengger ayam pada wanita sering kali disebabkan oleh infeksi virus seperti human papillomavirus (HPV) atau bisa juga dipicu oleh faktor genetik dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Meskipun tidak berbahaya, kehadiran jengger ayam pada wanita bisa menurunkan kepercayaan diri, terutama jika muncul di area yang terlihat.
Penting untuk mengetahui bahwa meskipun jengger ayam tidak selalu memerlukan pengobatan medis darurat, penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca Juga: Jangan Diabaikan! Ini Cara Mengobati Benjolan di Anus
Apa itu Jengger Ayam pada Wanita
Jengger ayam pada wanita adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang muncul di sekitar atau di dalam area genital, anus, atau bahkan mulut yang disebabkan oleh infeksi HPV.
Penyakit ini dikenal sebagai kutil kelamin karena penampilan fisiknya yang mirip dengan jengger ayam pada ayam jantan benjolan kecil yang berwarna kulit atau lebih gelap, dan kadang-kadang dapat tumbuh menjadi lebih besar dengan bentuk yang menyerupai kembang kol.
Virus HPV yang menyebabkan jengger ayam ini memiliki banyak jenis. Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker, terutama kanker serviks pada wanita, sedangkan jenis lainnya dapat menyebabkan kutil kelamin.
Jengger ayam pada wanita seringkali tidak menyebabkan gejala yang parah, meskipun dalam beberapa kasus dapat menimbulkan rasa gatal, nyeri, atau ketidaknyamanan.
Baca Juga: Jangan Diabaikan! Ini Cara Mengobati Benjolan di Anus
Penyebab Jengger Ayam pada Wanita
Jengger ayam disebabkan oleh infeksi virus Human Papillomavirus (HPV), yang ditularkan melalui kontak seksual.
Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, dan lebih dari 40 di antaranya dapat menginfeksi area genital, anus, dan mulut.
HPV jenis 6 dan 11 adalah dua jenis yang paling umum menyebabkan kutil kelamin (jengger ayam) pada wanita.
Faktor Risiko yang Meningkatkan Terkena Jengger Ayam pada Wanita
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi HPV antara lain:
- Aktivitas Seksual yang Tidak Aman
- Jumlah Pasangan Seksual yang Banyak
- Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
- Usia Muda
- Kebiasaan Merokok
Gejala Jengger Ayam pada Wanita
Gejala pada kondisi ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Sebagian besar wanita yang terinfeksi HPV tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, beberapa gejala yang paling umum adalah:
1. Benjolan atau Kutil pada Area Genital
Gejala utama dari jengger ayam adalah munculnya benjolan atau kutil pada area genital, anus, atau mulut. Kutil ini bisa berbentuk kecil atau besar, dan sering kali menyerupai kembang kol. Biasanya, kutil genital ini berwarna merah muda, coklat, atau sedikit lebih gelap daripada kulit normal.
2. Gatal atau Perasaan Terbakar
Benjolan atau kutil pada area genital dapat menyebabkan rasa gatal, terbakar, atau ketidaknyamanan. Dalam beberapa kasus, kutil bisa terasa sakit, terutama jika tergesek pakaian atau saat berhubungan seksual.
3. Pendarahan saat Berhubungan Seksual
Pada beberapa wanita, kutil genital yang terinfeksi dapat menyebabkan pendarahan, terutama saat berhubungan seksual. Meskipun tidak selalu terjadi, pendarahan bisa menjadi tanda bahwa kutil tersebut telah teriritasi atau terluka.
4. Pembengkakan pada Area Genital atau Anus
Kadang-kadang, jengger ayam dapat menyebabkan pembengkakan di sekitar area genital atau anus, tergantung pada lokasi kutil.
5. Infeksi Mulut atau Tenggorokan
Kondisi ini dapat diobati. Meski tidak ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi HPV sepenuhnya, pengobatan tersedia untuk mengatasi kutil genital dan mengurangi gejalanya.
Cara Mengobati Jengger Ayam pada Wanita
Jengger ayam pada wanita dapat diobati. Meski tidak ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi HPV sepenuhnya, pengobatan tersedia untuk mengatasi kutil genital dan mengurangi gejalanya. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan:
1. Pengobatan Topikal
Beberapa obat topikal dapat digunakan untuk menghilangkan kutil genital. Obat ini termasuk:
- Asam triklorasetat: Digunakan untuk membakar kutil genital.
- Imiquimod: Krim yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.
- Podofilox: Obat topikal yang digunakan untuk menghentikan pertumbuhan kutil genital.
Pengobatan topikal ini biasanya dapat dilakukan di rumah, tetapi selalu di bawah pengawasan dokter.
2. Pengangkatan Kutil
Jika kutil tidak dapat diobati dengan obat topikal, prosedur medis untuk menghilangkannya mungkin diperlukan. Prosedur ini meliputi:
- Krioterapi (Pembekuan): Kutil dibekukan menggunakan nitrogen cair untuk menghilangkannya.
- Eksisi atau Pemotongan: Kutil dapat dipotong atau diangkat oleh dokter.
- Laser: Kutil yang lebih besar atau yang lebih sulit dihilangkan dapat diangkat dengan laser.
3. Pembedahan untuk Kasus yang Parah
Pada kasus yang lebih parah atau jika kutil menyebar luas, pembedahan dapat menjadi pilihan terakhir untuk menghilangkan kutil genital.
4. Vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV seperti Gardasil atau Cervarix dapat membantu mencegah infeksi HPV yang menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks.
Vaksin ini lebih efektif jika diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual. Meskipun vaksin tidak dapat mengobati infeksi HPV yang sudah ada, vaksin ini dapat mencegah infeksi jenis HPV tertentu yang dapat menyebabkan kutil genital dan kanker serviks.
Pencegahan Jengger Ayam pada Wanita
Pencegahan adalah cara terbaik untuk menghindari infeksi HPV dan jengger ayam. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
1. Menggunakan Kondom
Menggunakan kondom dapat mengurangi risiko terinfeksi HPV, meskipun tidak sepenuhnya mencegahnya karena HPV dapat menular melalui kontak kulit ke kulit di area genital yang tidak tertutup oleh kondom.
2. Vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi dari jenis HPV yang menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks. Vaksin ini sangat efektif untuk wanita yang belum terinfeksi HPV, dan sebaiknya diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual.
3. Monogami atau Mengurangi Jumlah Pasangan Seksual
Menjalani hubungan monogami atau mengurangi jumlah pasangan seksual dapat membantu mengurangi risiko terinfeksi HPV. Semakin banyak pasangan seksual, semakin tinggi peluang terpapar virus ini.
4. Pemeriksaan Rutin
Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk mendeteksi HPV, terutama bagi wanita yang sudah aktif secara seksual, sangat disarankan.
Pap smear atau tes serviks juga dapat membantu mendeteksi adanya infeksi HPV atau perubahan sel yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Bebas Jengger Ayam, Pulih Percaya Diri di Klinik Utama Pandawa!
Jika Anda mengalami keluhan seperti benjolan di area intim yang menyerupai kutil atau jengger ayam, jangan tunda untuk memeriksakan diri. Jengger ayam bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang jika tidak ditangani dengan tepat.
Di Klinik Utama Pandawa, kami siap membantu Anda dengan layanan medis profesional dan penanganan yang aman, nyaman, serta bersifat rahasia.
Dengan tenaga medis berpengalaman dan fasilitas perawatan yang lengkap, Klinik Utama Pandawa memberikan solusi terbaik untuk mengatasi jengger ayam pada wanita.
Jangan biarkan rasa malu menghalangi Anda untuk mendapatkan perawatan datang dan konsultasikan keluhan Anda sekarang juga. Kesehatan organ intim Anda adalah prioritas kami!


Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- August 7, 2025
Tips Atasi Kram Perut Usai Berhubungan.
Kram perut setelah berhubungan intim bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dan mengganggu bagi banyak orang, terutama jika terjadi secara berulang..
Read More
- July 1, 2025
Cara Ampuh Pengobatan Mata Ikan di.
Pengobatan mata ikan di kaki sering kali dianggap sepele, padahal jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu kenyamanan saat berjalan dan.
Read More