Kanker Serviks: Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahannya
- April 28, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Ginekologi

Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang menyerang bagian leher rahim atau serviks pada wanita.
Penyakit ini biasanya berkembang sangat lambat, dimulai dari perubahan sel-sel abnormal pada serviks yang jika tidak dideteksi dan ditangani secara dini, dapat berkembang menjadi kanker yang lebih serius.
Salah satu penyebab utama dalam penyakit ini adalah infeksi virus human papillomavirus (HPV), yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
Dengan melakukan deteksi dini sangat penting karena penyakit ini dapat dicegah atau ditangani dengan lebih efektif jika ditemukan pada tahap awal.
Salah satu cara paling efektif untuk mendeteksi perubahan sel pada serviks adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin, seperti Pap Smear atau tes HPV.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai faktor risiko, gejala, dan pentingnya skrining, kita dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan dan penanganan hal ini untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit ini.
Apa Itu Kanker Serviks
Kanker serviks adalah jenis kanker yang berkembang pada sel-sel serviks, bagian organ reproduksi wanita yang terletak di antara vagina dan rahim.
Kanker ini biasanya dimulai dengan adanya perubahan sel-sel abnormal yang disebut displasia serviks atau lesi serviks.
Jika tidak dideteksi dan diobati, perubahan ini dapat berkembang menjadi kanker invasif yang dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Kondisi ini umumnya berkembang lambat dan pada awalnya tidak menimbulkan gejala yang jelas, yang membuatnya sangat penting untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini.
Penyebab Kanker Serviks
Berikut adalah beberapa penyebab dan faktor risiko hal tersebut:
1. Infeksi Human Papillomavirus (HPV)
Seperti yang disebutkan, HPV adalah penyebab utamanya. Virus ini dapat menular melalui hubungan seksual, dan infeksi jangka panjang dengan jenis HPV berisiko tinggi dapat menyebabkan perubahan pada sel serviks yang akhirnya berkembang menjadi kanker.
Meskipun banyak infeksi HPV yang tidak menyebabkan masalah serius, infeksi yang berlangsung lama dapat merusak DNA sel-sel serviks.
2. Hubungan Seksual yang Tidak Aman
Wanita yang memiliki banyak pasangan seksual atau yang sering terpapar pada pasangan seksual yang memiliki riwayat infeksi HPV memiliki risiko lebih tinggi terkena.
Hubungan seksual yang tidak menggunakan pelindung, seperti kondom, meningkatkan peluang penularan HPV.
3. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang menderita HIV/AIDS atau yang mengonsumsi obat imunosupresan, berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit tersebut.
Sistem kekebalan tubuh yang lemah tidak dapat mengendalikan infeksi HPV dengan efektif, sehingga meningkatkan peluang berkembangnya kanker.
4. Merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit ini karena bahan kimia dalam rokok dapat merusak sel-sel serviks.
Wanita perokok lebih rentan terhadap infeksi HPV dan lebih sulit untuk mengatasi infeksi ini dibandingkan dengan non-perokok.
5. Riwayat Keluarga
Wanita dengan riwayat keluarga yang mengidap kondisi ini mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya.
Meskipun ini bukan penyebab langsung, faktor genetik bisa memainkan peran dalam meningkatkan kerentanannya.
6. Penggunaan Kontrasepsi Oral dalam Jangka Panjang
Wanita yang menggunakan pil kontrasepsi dalam waktu yang lama (lebih dari lima tahun) mungkin memiliki sedikit peningkatan risiko tersebut.
Hal ini bisa berkaitan dengan perubahan hormon yang terjadi saat penggunaan pil, yang dapat meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi HPV.
7. Kehidupan Seksual Awal
Mulai berhubungan seksual pada usia dini dapat meningkatkan risiko terkena HPV, karena semakin banyak hubungan seksual yang dilakukan, semakin besar kemungkinan terpapar dengan HPV.
8. Keterlambatan Pemeriksaan dan Skrining
Wanita yang tidak rutin melakukan pemeriksaan Pap Smear atau tes HPV memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
Skrining rutin dapat membantu mendeteksi perubahan sel abnormal pada serviks yang dapat berkembang menjadi kanker jika tidak diobati. Dengan deteksi dini, kondisi ini dapat dicegah atau ditangani lebih efektif.
9. Kehamilan pada Usia Muda
Wanita yang hamil pada usia muda, terutama sebelum usia 18 tahun, berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.
Kehamilan pada usia muda bisa berhubungan dengan peningkatan paparan hormon yang dapat mengubah sel-sel serviks dan meningkatkan risiko infeksi HPV.
10. Penyakit Menular Seksual (PMS) Lainnya
Infeksi menular seksual lain, seperti klamidia, gonore, atau sifilis, dapat meningkatkan risiko. Penyakit ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kemungkinan infeksi HPV yang berlangsung lama.
Gejala Kanker Serviks
Pada tahap awal, kondisi ini sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas, itulah sebabnya pemeriksaan rutin sangat penting.
Namun, jika kanker telah berkembang lebih lanjut, beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:
1. Pendarahan Tidak Normal
Pendarahan yang tidak biasa merupakan gejala yang paling umum dari kondisi tersebut. Ini bisa mencakup:
- Pendarahan setelah berhubungan seksual
- Pendarahan di luar siklus menstruasi
- Pendarahan setelah menopause
2. Nyeri Panggul atau Nyeri saat Berhubungan Seks
Wanita dengan kanker serviks mungkin merasakan nyeri panggul yang tidak biasa, terutama selama atau setelah berhubungan seksual. Nyeri panggul bisa terjadi karena adanya massa atau tumor yang mengganggu jaringan di sekitar serviks.
3. Keputihan Tidak Normal
Keputihan yang tidak biasa, seperti keputihan yang lebih banyak, berwarna abnormal (seperti kuning atau merah muda), atau berbau tidak sedap, bisa menjadi tanda bahwa ada masalah pada serviks.
4. Pembengkakan pada Kaki
Pada beberapa kasus, kanker serviks dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah atau sistem limfatik, yang dapat mengakibatkan pembengkakan pada kaki atau tungkai.
5. Nyeri Punggung atau Sakit pada Area Panggul
Nyeri yang menjalar ke punggung bawah atau panggul, yang terjadi secara terus-menerus dan tidak hilang dengan perawatan sederhana, bisa menjadi gejala yang mengindikasikan kanker serviks stadium lanjut.
Cara Mencegah Kanker Serviks
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah jika dideteksi sejak dini. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kanker serviks antara lain:
1. Vaksinasi HPV
Vaksin HPV adalah langkah pencegahan yang paling efektif untuk mencegah kanker serviks. Vaksin ini dapat melindungi wanita dari infeksi HPV tipe 16, 18, dan beberapa jenis lainnya yang berisiko menyebabkan kanker serviks.
2. Pemeriksaan Pap Smear Secara Rutin
Pap smear (atau tes Pap) adalah tes yang dilakukan untuk mendeteksi perubahan sel di serviks yang bisa berkembang menjadi kanker.
Tes ini sangat penting untuk dilakukan secara rutin, terutama bagi wanita berusia di atas 21 tahun atau yang sudah aktif secara seksual.
Pap smear dapat mendeteksi lesi atau kelainan pada serviks yang bisa diobati sebelum berkembang menjadi kanker.
3. Penggunaan Kondom
Penggunaan kondom saat berhubungan seksual dapat membantu mengurangi risiko infeksi HPV. Meskipun kondom tidak sepenuhnya melindungi terhadap infeksi HPV, mereka dapat mengurangi risiko penularan virus ini.
4. Menghindari Merokok
Merokok meningkatkan risiko kanker serviks karena dapat merusak sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi HPV. Menghentikan kebiasaan merokok dapat membantu menurunkan risiko kanker serviks.
5. Menjaga Gaya Hidup Sehat
Memiliki gaya hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan ideal, dan menghindari alkohol, dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan infeksi dengan lebih baik.
6. Pembatasan Jumlah Pasangan Seksual
Mengurangi jumlah pasangan seksual dapat mengurangi paparan terhadap HPV dan infeksi menular seksual lainnya yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Pap Smear di Klinik Utama Pandawa, Cegah Kanker Serviks Sejak Dini!
Jaga kesehatan serviks Anda dengan melakukan Pap Smear secara rutin di Klinik Utama Pandawa. Pap smear adalah langkah penting untuk mendeteksi perubahan sel pada serviks yang bisa berpotensi menjadi kanker serviks jika tidak ditangani sejak dini.
Dengan pemeriksaan yang cepat, mudah, dan aman ini, Anda bisa memiliki kontrol penuh terhadap kesehatan reproduksi Anda.
Jangan tunggu gejala muncul, lakukan pencegahan sekarang juga untuk melindungi masa depan Anda!
Di Klinik Utama Pandawa, kami menyediakan layanan Pap Smear dengan tenaga medis yang berpengalaman dan fasilitas yang nyaman, sehingga Anda bisa merasa tenang dan dihargai.
Melakukan Pap Smear secara rutin adalah investasi terbaik untuk kesehatan jangka panjang Anda. Ayo, jadwalkan kunjungan Anda sekarang dan pastikan Anda tetap sehat dan terlindungi!


Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- May 31, 2025
Keputihan: Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya
Keputihan adalah kondisi yang umum dialami hampir setiap wanita dan sebenarnya merupakan bagian normal dari sistem perlindungan alami tubuh. Cairan.
Read More
- May 1, 2025
Keputihan Seperti Keju: Gejala Infeksi Jamur.
Keputihan seperti keju sering kali menjadi tanda adanya infeksi jamur pada vagina, khususnya Candida albicans. Kondisi ini ditandai dengan keputihan.
Read More