Varikokel: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
- June 13, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Andrologi

Varikokel adalah kondisi medis yang sering kali tidak disadari oleh pria, namun dapat berdampak cukup signifikan, terutama terkait kenyamanan dan kesuburan.
Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di dalam skrotum kantung yang membungkus testis mengalami pelebaran atau pembengkakan, mirip seperti varises yang terjadi di kaki.
Meskipun kondisi ini tidak selalu menimbulkan gejala yang mengganggu, sebagian pria bisa mengalami rasa nyeri, berat di area testis, atau bahkan mengalami gangguan kesuburan akibat kondisi ini.
Apa Itu Varikokel
Varikokel adalah kondisi medis di mana terjadi pelebaran pembuluh darah vena dalam skrotum, khususnya pada vena pampiniform plexus yang mengalirkan darah dari testis kembali ke jantung.
Kondisi ini mirip dengan varises yang biasa terjadi di kaki, tapi terjadi di area testis. Akibatnya, darah bisa mengalir tidak lancar dan menumpuk, menyebabkan pembuluh darah melebar dan tampak seperti benjolan.
Kondisi ini paling sering terjadi pada pria usia remaja hingga dewasa muda, dan lebih sering ditemukan di sisi kiri skrotum karena faktor anatomi pembuluh darah.
Kondisi ini bisa tidak bergejala, tapi pada beberapa kasus menimbulkan nyeri, rasa berat, atau gangguan fungsi testis.
Penyebab Varikokel
Penyebab pastinya berkaitan dengan gangguan aliran darah balik dari testis. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pembuluh darah vena melebar dan mengalami gangguan aliran, antara lain:
1. Katup vena yang tidak berfungsi dengan baik
Vena di dalam tubuh dilengkapi dengan katup yang membantu mengalirkan darah ke arah jantung dan mencegah darah mengalir balik.
Jika katup ini rusak atau tidak bekerja maksimal, darah bisa mengalir balik dan menumpuk di pembuluh vena testis.
2. Tekanan pada pembuluh darah
Posisi anatomi pembuluh darah vena testis kiri yang lebih vertikal dan menempel pada pembuluh darah besar di perut bisa menyebabkan tekanan berlebih. Ini membuat aliran darah kembali terhambat dan vena melebar.
3. Faktor genetik
Beberapa pria mungkin memiliki kecenderungan bawaan untuk mengalami kelemahan pada dinding pembuluh darah atau katup vena.
4. Obstruksi atau penyumbatan
Pada kasus yang jarang, obstruksi pembuluh darah di abdomen akibat tumor atau pembengkakan kelenjar getah bening dapat menimbulkan varikokel.
Gejala Varikokel yang Perlu Diwaspadai
Varikokel seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak pria tidak menyadarinya. Namun, ada beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan, yaitu:
- Benjolan atau pembengkakan di skrotum
Biasanya terasa seperti kantung berisi cacing kecil, terutama saat berdiri atau setelah aktivitas berat. - Rasa nyeri atau tidak nyaman
Nyeri bisa ringan hingga sedang, bertambah saat berdiri lama atau aktivitas fisik. - Rasa berat di testis
Seperti ada tekanan atau beban di area skrotum. - Perubahan ukuran testis
Testis yang terkena varikokel bisa mengecil atau mengalami atrofi karena aliran darah dan oksigen yang terganggu. - Gangguan kesuburan
Varikokel bisa memengaruhi kualitas sperma dan menyebabkan infertilitas pada pria.
Diagnosa Varikokel
Untuk memastikan diagnosis varikokel, dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah berikut:
1. Pemeriksaan fisik
Dokter akan memeriksa skrotum dengan posisi berdiri dan berbaring, merasakan pembuluh darah dan mencari benjolan.
2. Ultrasonografi Doppler
Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk melihat aliran darah di pembuluh vena dan mengukur pembesaran vena.
3. Analisis sperma
Jika ada keluhan terkait kesuburan, analisis sperma dapat dilakukan untuk mengetahui dampak varikokel pada kualitas sperma.
Dampak Varikokel pada Kesehatan dan Kesuburan
Varikokel bukan hanya masalah penampilan atau ketidaknyamanan. Kondisi ini berpotensi menyebabkan komplikasi serius, terutama terkait dengan fungsi testis dan kesuburan, antara lain:
- Penurunan kualitas sperma
Varikokel dapat meningkatkan suhu di testis, yang memengaruhi produksi dan kualitas sperma. - Atrofi testis
Aliran darah yang tidak lancar menyebabkan testis mengecil dan kehilangan fungsi. - Infertilitas
Karena penurunan kualitas sperma, pria dengan varikokel berisiko mengalami kesulitan memiliki anak.
Baca Juga: Teratozoospermia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Varikokel
Pengobatan varikokel tergantung pada tingkat keparahan dan gejala yang dirasakan. Berikut beberapa pilihan pengobatan yang umum dilakukan:
1. Perawatan Non-Bedah
- Pemakaian obat pereda nyeri
Untuk meredakan rasa sakit ringan, dokter bisa meresepkan obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) seperti ibuprofen. - Istirahat dan kompres dingin
Mengurangi aktivitas berat dan mengompres area skrotum dengan es bisa membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri. - Menggunakan suspensorium (penyangga testis)
Alat ini membantu menyangga testis agar terasa lebih nyaman dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah.
2. Perawatan Medis / Bedah
Jika varikokel menyebabkan nyeri yang mengganggu atau masalah kesuburan, dokter biasanya menyarankan tindakan operasi atau prosedur medis lainnya:
- Varikokelektomi (operasi pengikatan vena)
Operasi ini bertujuan mengikat atau memotong vena yang melebar agar aliran darah dialihkan ke vena lain yang sehat. - Embolisasi varikokel
Prosedur non-bedah menggunakan kateter dan bahan khusus untuk menutup vena yang bermasalah.
Kedua prosedur ini umumnya efektif mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas sperma.
Cara Mencegah Varikokel
Meskipun tidak semua kasus varikokel dapat dicegah, ada beberapa kebiasaan yang bisa membantu menjaga kesehatan pembuluh darah testis:
- Hindari berdiri atau duduk terlalu lama
Beri kesempatan pada tubuh untuk bergerak agar sirkulasi darah lancar. - Gunakan pakaian dalam yang nyaman dan tidak terlalu ketat
Supaya tidak menekan area skrotum. - Hindari aktivitas berat secara berlebihan tanpa istirahat
Aktivitas berat bisa meningkatkan tekanan di area perut dan panggul. - Rajin periksa kesehatan reproduksi
Terutama jika ada keluhan nyeri atau pembengkakan di testis.
Apakah Varikokel Bisa Sembuh Sendiri?
Varikokel umumnya tidak akan sembuh dengan sendirinya. Kondisi ini biasanya membutuhkan perhatian medis jika menyebabkan gejala yang mengganggu atau berdampak pada kesuburan.
Pembesaran pembuluh darah yang terjadi cenderung tidak akan hilang tanpa intervensi. Namun, dalam beberapa kasus ringan yang tidak menyebabkan gejala atau masalah kesuburan, varikokel mungkin tidak memerlukan pengobatan dan bisa tetap stabil tanpa berkembang lebih buruk.
Meskipun begitu, jika hal tersebut menyebabkan nyeri atau memengaruhi kualitas sperma, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan.
Pengobatan Reproduksi Pria Terbaik di Klinik Utama Pandawa
Jika Anda mengalami gejala varikokel atau khawatir tentang kesuburan, Klinik Utama Pandawa siap membantu Anda dengan pengobatan yang tepat.
Dengan dukungan tenaga medis yang berpengalaman dan fasilitas modern, kami menawarkan berbagai pilihan pengobatan untuk varikokel, mulai dari observasi hingga prosedur medis seperti varikoselektomi atau embolisasi.
Kami akan memastikan Anda mendapatkan perawatan yang nyaman dan aman, serta solusi terbaik untuk mengatasi masalah varikokel dengan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Segera konsultasikan kondisi Anda di Klinik Utama Pandawa dan jaga kesehatan reproduksi Anda!


Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- May 16, 2025
Orchitis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Orchitis adalah kondisi peradangan pada testis yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Meskipun bukan penyakit yang umum dibicarakan,.
Read More
- June 21, 2025
Makanan Pembesar Penis: Tips Memilih dan.
Makanan pembesar penis sering kali menjadi topik yang menarik perhatian, terutama bagi pria yang ingin meningkatkan rasa percaya diri dan.
Read More