Balanitis – Gejala, Penyebab, Diagnosis, & Pengobatan

Balanitis merupakan sebuah penyakit yang biasanya menyerang pria yang tidak melakukan sunat. Hal ini bisa menyebabkan berbagai hal yang tidak nyaman sehingga akan mengganggu aktivitas Anda sehari-hari.

Untungnya, balanitis merupakan salah satu penyakit yang bisa Anda obatii.

Untuk mengetahui cara pengobatan serta penanganannya, akan lebih baik apabila kita membahas pengertian penyakit balanitis terlebih dulu. Berikut pembahasan lengkapnya.

Apa itu Balanitis?

Balanitis adalah pembengkakan, nyeri, dan iritasi yang terjadi di kepala penis. Biasanya penyakit ini terjadi pada pria yang tidak melakukan sunat atau terjadi sejak lahir.

Infeksi ragi biasanya menjadi penyebab umum terjadinya penyakit tersebut. Namun, infeksi bakteri, virus, dan beberapa kondisi kulit juga menjadi penyebab umum penyakit ini.

Biasanya penyakit tersebut bisa Anda sembuhkan lewat sejumlah cara baik itu dengan krim antijamur, antibiotik, pembersihan area secara teratur atau sunat.

Artikel Lainnya: Jenis-jenis Balanitis yang Wajib Anda Waspadai

Penyebab Balanitis

Penyakit tersebut biasanya ada karena pertumbuhan mikroorganisme yang berlebihan, terutama ragi yang biasanya ditemukan pada kelenjar.

Jika Anda tidak melakukan sunat, lingkungan yang hangat dan lembap di bawah kulup merupakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan jamur.

Penyebab lain dari penyakit ini antara lain sebagai berikut:

  • alergi
  • psoriasis
  • eksim
  • kudis
  • ruam popok
  • beberapa obat

Penyakit tersebut tidak menular secara seksual, dan Anda tidak bisa mendapatkannya dari pasangan seksual Anda.

Radang pada Kulup atau Kepala “Mr.P”? Kenali Bahaya Balanitis! (Source: Youtube/Klinik Utama Pandawa)

Gejala Balanitis

Gejala balanitis bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara bertahap. Beberapa gejalanya antara lain sebagai berikut:

  • Nyeri dan iritasi pada kepala penis Anda.
  • Perubahan warna atau tambalan yang berubah warna pada penis Anda.
  • Gatal di bawah kulup Anda.
  • Pembengkakan.
  • Area kulit mengkilap atau putih di penis Anda.
  • Keputihan (smegma) di bawah kulup Anda.
  • Bau busuk.
  • Nyeri saat buang air kecil (kencing).
  • Luka atau lesi di kepala penis Anda. (Gejala ini jarang terjadi dan muncul dengan PKMB, yang menyerang orang berusia di atas 60 tahun.)

Gejala tersebut dianggap merupakan gejala umum yangs erring ditemui pada orang yang memiliki penyakit balanitis.

Faktor Risiko Balanitis

Faktor risiko yang paling umum untuk penyakit tersebut adalah tidak menjaga kebersihan penis yang tidak sunat.

Mencuci setiap hari dan mengeringkan penis dengan hati-hati, sehingga tidak ada kelembapan yang tersisa di bawah kulup, membantu mengurangi risiko tersebut.

Faktor risiko lain dari penyakit tersebut ada beberapa macam. Penasaran faktor risiko balanitis lainnya adalah sebagai berikut:

  • Diabetes
  • Phimosis
  • Seks tanpa kondom

Selain itu, mungkin ada hubungan antara balanitis dan kanker penis.

Dalam sebuah penelitian, balanitis dan radang kulup atau posthitis, dilaporkan masuk 45% subjek dengan kanker penis dibandingkan dengan 8% subjek kontrol yang tidak menderita kanker.

Meta-analisis lain menunjukkan penyakit ini membawa 3,8 kali lipat peningkatan risiko kanker penis.

Namun, sunat dini tampaknya menurunkan risiko kanker penis. Data juga menunjukkan bahwa laki-laki yang sunat memiliki prevalensi balanitis 68% lebih rendah daripada laki-laki yang tidak melakukan sunat.

Faktor risiko lain yang mungkin terkait dengan balanitis termasuk kateterisasi urin, obesitas, tinggal di panti jompo, dan paparan iritasi.

Baca Juga: Ujung Kepala Mr. P Bengkak? Waspada Terkena Infeksi Balanitis!

Diagnosis Balanitis

Diagnosis Balanitis
Diagnosis Balanitis

Dokter biasanya akan mendiagnosis penyakit tersebut dengan pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah infeksi menyebabkan gejala tersebut. Dokter mungkin akan menyeka lubang uretra dan mengirimkan sampel ke laboratorium untuk pengujian.

Selain itu, dokter bisa melakukan tes urin atau tes darah untuk memeriksakan diabetes serta infeksi lainnya. Selain itu, terkadang untuk memastikan kondisi lainnya, biopsi juga bisa menjadi pilihan diagnosis.

Dokter juga bakal melakukan diagnosis lewat pengamatan fisik seperti kemerahan atau radang kelenjar.

Kapan Harus ke Dokter?

Ketika Anda mengalami beberapa gejala di atas dan mulai merasakan sakit di area penis, maka Anda wajib memeriksakan diri.

Pasalnya, jika tidak segera Anda obati, maka penyakit ini akan menjadi masalah serius yang bisa membuat segala aktivitas Anda terganggu.

Mengetahui pengobatan dan kondisi penyakit tersebut sejak awal akan sangat membantu. Anda bisa melakukan konsultasi ke Klinik Kelamin Jakarta di Klinik Utama Pandawa untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Klinik Pandawa memiliki layanan mengobati penyakit tersebut. Selain itu, Klinik Pandawa merupakan Klinik Kulit dan Kelamin yang terbaik di Indonesia. Silahkan konsultasi dokter online secara gratis di Klinik Pandawa (Rahasia Terjamin).

Komplikasi Balanitis

Balanitis yang tidak Anda obati bisa menyebabkan hal yang buruk seperti peradangan kronis. Peradangan bisa berlangsung lama sehingga mampu menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti:

1. Balanitis Xerotica Obliterans (BXO)

BXO terjadi saat kulit di kelenjar mengeras dan memutih. Jaringan keras bisa membuat urin atau air mani sulit mengalir lewat uretra. Bahkan di beberapa kondisi, urin dan air mani tidak bisa mengalir ke uretra.

2. Fimosis

Fimosis merupakan peradangan jangka panjang yang bisa membuat jaringan parut di penis Anda sehingga kulup menjadi kencang. Hal ini membuat Anda tidak bisa menarik kulup kembali melewati kepala penis Anda.

Pengobatan Balanitis

Balanitis 2
Seorang Pria Mengalami Sakit Balanitis

Ada beberapa teknik pengobatan yang bisa Anda lakukan terkait penyakit ini. Beberapa cara untuk mengobati balanitis antara lain sebagai berikut:

  • Menggunakan krim anti-jamur
  • Meminum antibiotik
  • Membersihkan penis secara benar
  • Melakukan manajemen dan pemeriksaan diabetes
  • Disuat

Cara ini ampuh untuk mengobati penyakit tersebut. Opsi terakhir ketika balanitis sudah sangat mengganggu adalah melakukan sunat.

Ini merupakan salah satu prosedur simple yang bisa dilakukan namun sangat membantu.

Pencegahan Balanitis

Anda bisa melakukan pencegahan penyakit tersebut dengan cara menjaga kebersihan penis Anda dengan benar. Luangkan waktu untuk menarik kembali kulup Anda dan bersihkan area di bawahnya dengan air hangat, lalu keringkan sepenuhnya.

Ketika Anda berhubungan seks, Anda harus menggunakan kondom untuk menghindari dari penyakit menular seksual yang bisa menyebabkan balanitis.

Kebersihan menjadi metode utama untuk mencegah terjadinya penyakit ini dan ketika Anda tidak ingin terkena penyakit ini, Anda bisa menerapkan gaya hidup bersih.

Baca Juga: Belum di Sunat? Inilah 9 Gejala Balanitis, Pria Wajib Waspada

Pertanyaan Terkait Balanitis

Apa Saja Pantangan Makanan Balanitis?


Untuk makanan, hindari makanan yang bisa memicu diabetes. Jenis makanan ini harus dibatasi karena diabetes dianggap menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya penyakit ini.

Apakah Balanitis Bisa Sembuh Total


Bisa sembuh total, namun ada kemungkinan terjadi lagi ketika Anda tidak disunat dan Anda tidak menjaga kebersihan penis Anda dengan baik.

Apakah Balanitis Menular?


Penyakit rersebut bukanlah infeksi menular seksual. Namun ada orang yang terkena balanitis yang disebabkan karena infeksi menular seksual. Jadi, sebenarnya yang menular itu adalah infeksi menular seksualnya, bukan balanitisnya.

Apakah Balanitis Bisa Sembuh Sendiri?


Bisa, namun kemungkinannya kecil. Anda tetap disarankan untuk pergi ke dokter karena jika tidak diobati dengan benar bisa menyebabkan hal yang serius. Anda harus mendapatkan pengobatan yang tepat terkait penyakit ini.

Referensi:

Share: