Pengobatan Hipogonadisme di Klinik Terpercaya
- September 4, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Andrologi

Hipogonadisme adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh tidak memproduksi hormon seks dalam jumlah yang cukup, baik pada pria maupun wanita.
Pada pria, kondisi ini ditandai dengan rendahnya kadar hormon testosteron, sedangkan pada wanita, estrogen yang rendah bisa menjadi tanda utamanya.
Gejala yang muncul bisa sangat mengganggu kualitas hidup, mulai dari kelelahan, gairah seksual yang menurun, gangguan kesuburan, hingga perubahan suasana hati. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami hipogonadisme hingga gejalanya semakin parah.
Apa Itu Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah kondisi medis ketika kelenjar seks—testis pada pria dan ovarium pada wanita—tidak menghasilkan cukup hormon seks. Hormon-hormon ini sangat penting untuk perkembangan seksual, kesuburan, serta fungsi tubuh lainnya seperti pertumbuhan rambut, suara, massa otot, dan kesehatan tulang.
Jenis Hipogonadisme
Kondisi ini dibagi menjadi beberapa jenis hipogonadisme berdasarkan penyebab dan mekanismenya:
1. Hipogonadisme Primer (Primary Hypogonadism)
Kondisi ini disebabkan oleh masalah pada testis (pada pria) atau ovarium (pada wanita).
Organ penghasil hormon seks tidak mampu berfungsi normal meskipun sinyal dari otak sudah ada. Organ penghasil hormon seks tidak mampu berfungsi normal meskipun sinyal dari otak sudah ada.
2. Hipogonadisme Sekunder (Secondary Hypogonadism)
Hal ini terjadi karena gangguan pada hipotalamus atau kelenjar pituitari di otak, yang seharusnya mengirim sinyal ke testis/ovarium untuk memproduksi hormon.
3. Hipogonadisme Fungsional
Hipogonadisme jenis ini sering dianggap bagian dari sekunder tapi sifatnya sementara dan bisa membaik bila faktor pemicunya diatasi.
4. Hipogonadisme Kongenital
Kondisi bawaan sejak lahir akibat kelainan genetik atau perkembangan organ reproduksi yang tidak normal.
5. Hipogonadisme Didapat (Acquired Hypogonadism)
Hipogonadisme didapat adalah kondisi ketika tubuh berhenti memproduksi hormon seks dalam jumlah normal setelah lahir, akibat berbagai faktor eksternal maupun penyakit tertentu. Artinya, organ reproduksi awalnya berkembang normal, tetapi kemudian mengalami gangguan karena suatu sebab.
Penyebab Hipogonadisme
Penyebab hipogonadisme bisa bervariasi tergantung jenisnya. Berikut adalah beberapa faktor umum yang dapat memicu kondisi ini:
- Sindrom Klinefelter (pada pria)
- Sindrom Turner (pada wanita)
- Penyakit autoimun
- Infeksi seperti gondongan
- Radiasi atau kemoterapi
- Cedera atau trauma pada testis/ovarium
- Penuaan dini pada organ reproduksi
- Gangguan di hipotalamus atau pituitari
- Tumor otak
- Obesitas ekstrem
- Stres kronis
- Malnutrisi
- Konsumsi steroid dalam jangka panjang
Gejala Hipogonadisme yang Perlu Diwaspadai
Berikut adalah gejala hipogonadisme yang perlu ada waspadai:
Gejala pada Pria
- Penurunan libido
- Disfungsi ereksi
- Penurunan massa otot
- Suara tidak membesar pada remaja
- Pertumbuhan rambut terhambat
- Gangguan kesuburan
- Mudah lelah
- Gangguan suasana hati (depresi, mudah marah)
Gejala pada Wanita
- Menstruasi tidak teratur atau berhenti
- Penurunan gairah seksual
- Vagina kering
- Nyeri saat berhubungan intim
- Kemandulan
- Hot flashes (rasa panas mendadak)
- Perubahan suasana hati
Dampak Hipogonadisme Jika Tidak Diobati
Jika tidak ditangani dengan tepat, hipogonadisme bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti:
- Osteoporosis (tulang rapuh)
- Anemia
- Masalah kardiovaskular
- Penurunan kualitas hidup
- Gangguan hubungan seksual dan emosional
- Kemandulan
Diagnosis Hipogonadisme
Untuk memastikan seseorang mengalami kondisi tersebut, dokter biasanya melakukan beberapa pemeriksaan, antara lain:
- Wawancara medis dan pemeriksaan fisik
Untuk mengevaluasi gejala dan riwayat kesehatan. - Tes darah hormon
Untuk mengukur kadar testosteron (pria) atau estrogen (wanita), serta hormon lain yang terkait seperti FSH dan LH. - Pemeriksaan pencitraan
Seperti MRI atau CT scan untuk memeriksa hipotalamus atau pituitari. - Tes genetik
Jika dicurigai adanya kelainan kromosom seperti sindrom Klinefelter.
Pengobatan Hipogonadisme
Kabar baiknya, hal ini bisa diobati dengan pendekatan yang sesuai. Tujuan pengobatan adalah untuk menggantikan hormon yang kurang dan mengatasi gejala yang muncul.
1. Terapi Pengganti Hormon (HRT)
Tersedia dalam bentuk:
- Injeksi
- Gel atau krim
- Patch (plester kulit)
- Tablet
Manfaat:
- Meningkatkan libido
- Meningkatkan energi dan mood
- Menambah massa otot dan kekuatan tulang
- Membantu fungsi seksual
- Mengembalikan siklus menstruasi
- Mengurangi hot flashes dan kekeringan vagina
- Menurunkan risiko osteoporosis
2. Pengobatan Penyebab yang Mendasari
Jika kondisi ini disebabkan oleh tumor, infeksi, atau gangguan lainnya, maka penanganan kondisi dasar harus dilakukan terlebih dahulu.
3. Terapi Kesuburan
Untuk pria dan wanita yang ingin memiliki anak, terapi kesuburan bisa diberikan, seperti:
- Injeksi gonadotropin
- Terapi FSH/LH
- IVF (In vitro fertilization)
Komplikasi Hipogonadisme
Bila tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah jangka pendek maupun jangka panjang, yakni:
Komplikasi pada Pria
- Gangguan Kesuburan
- Disfungsi Ereksi
- Penurunan Libido
- Perkembangan Seksual Terganggu
- Atrofi Testis & Ginekomastia
- Kehilangan Massa Otot
- Kepadatan Tulang Menurun (Osteoporosis)
- Gangguan Psikologis
Komplikasi pada Wanita
- Gangguan Menstruasi
- Infertitilas
- Kekeringan Vagina (Membuat hubungan seksual nyeri atau dispareunia)
- Perkembangan Seksual Terhambat
- Osteoporosis
- Gangguan Mood
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika kamu mengalami gejala seperti:
- Penurunan libido yang drastis
- Gangguan menstruasi
- Gangguan kesuburan
- Penurunan massa otot
- Perubahan mood yang tidak biasa
- Kelelahan terus-menerus tanpa sebab jelas
Pencegahan Hipogonadisme
Hipogonadisme tidak selalu bisa dicegah, terutama jika penyebabnya berasal dari faktor genetik atau bawaan sejak lahir. Namun, banyak kasus hipogonadisme yang didapat (acquired) sebenarnya dapat diminimalkan risikonya dengan gaya hidup sehat dan perlindungan dari faktor pencetus.
- Menjaga Kesehatan Reproduksi
- Menjaga Kesehatan Umum
- Gaya Hidup Sehat
- Hati-Hati dengan Obat-Obatan & Terapi
- Deteksi Dini & Pemeriksaan Rutin
Apakah Hipogonadisme Bisa Disembuhkan?
Tergantung pada penyebabnya. Jika penyebabnya bisa diatasi, maka hipogonadisme bisa membaik. Namun, dalam banyak kasus, terapi jangka panjang diperlukan untuk menggantikan hormon yang kurang.
Apakah Anak-Anak atau Remaja Bisa Mengalami Hipogonadisme?
Ya. Kondisi ini bisa menghambat pubertas dan perkembangan seksual pada remaja, seperti tidak tumbuhnya payudara atau testis, serta tidak munculnya rambut pubis.
Kehilangan Gairah? Kembalikan Percaya Diri Anda di Klinik Utama Pandawa.
Jangan biarkan gangguan hormon seperti hipogonadisme menghambat kualitas hidup dan kepercayaan dirimu. Gejala seperti menurunnya gairah seksual, kelelahan terus-menerus, atau masalah kesuburan bisa jadi tanda tubuhmu membutuhkan penanganan yang tepat.
Di Klinik Utama Pandawa, kamu bisa mendapatkan konsultasi langsung dengan dokter berpengalaman yang akan membantumu menemukan solusi terbaik secara aman dan profesional.
Dengan fasilitas medis lengkap dan pelayanan yang nyaman, kami siap mendukung proses pemulihanmu agar hormon kembali seimbang dan hidup jadi lebih berkualitas. Yuk, jangan tunda lagi! Segera jadwalkan konsultasimu di Klinik Utama Pandawa dan mulai langkah menuju tubuh yang lebih sehat dan bertenaga!

Referensi
- Cleveland Clinic Diakses pada 2025 . Diseases & Conditions. Low Testosterone (Male Hypogonadism). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15603-low-testosterone-male-hypogonadism
- Mayo Clinic Diakses pada 2025. Diseases & Conditions. Male Hypogonadism. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-hypogonadism/symptoms-causes/syc-20354881

Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- October 7, 2025
Bayi Mengalami Fimosis? Ini Cara Aman.
Fimosis pada bayi adalah kondisi ketika kulup atau kulit penutup kepala penis belum bisa ditarik ke belakang. Ini adalah hal.
Read More
- April 27, 2025
Disfungsi Seksual: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.
Disfungsi seksual adalah gangguan yang dapat menghambat seseorang untuk merasakan kepuasan dalam aktivitas seksual. Masalah ini dapat dialami oleh pria.
Read More