Kista Endometriosis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
- July 29, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- 11
- Ginekologi

Kista endometriosis adalah salah satu kondisi kesehatan yang sering kali tidak disadari oleh banyak wanita. Meskipun gejalanya bisa terasa ringan, namun dampaknya bisa cukup serius, terutama jika berkaitan dengan kesuburan dan kenyamanan saat menstruasi.
Kista ini terbentuk ketika jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, saluran tuba, atau organ lain di area panggul. Salah satu bentuk yang paling umum adalah endometrioma, yaitu kista berisi darah tua yang melekat pada ovarium.
Mengenali dan memahami kista endometriosis sangat penting agar penanganannya tidak terlambat. Gejala seperti nyeri haid hebat, nyeri saat berhubungan intim, hingga gangguan kesuburan bisa menjadi tanda adanya masalah ini.
Apa itu Kista Endometriosis
Kista endometriosis atau disebut juga dengan endometrioma adalah jenis kista yang terbentuk dari jaringan endometrium lapisan dalam rahim yang tumbuh di luar rahim, biasanya di ovarium.
Jaringan ini akan menebal, luruh, dan berdarah setiap siklus menstruasi, seperti halnya jaringan rahim, namun karena tidak berada di tempat seharusnya, darah dan jaringan tersebut tidak bisa keluar dari tubuh. Akibatnya, terbentuklah kista berisi darah yang dikenal sebagai kista cokelat (chocolate cyst).
Kista endometriosis dapat memengaruhi fungsi ovarium, menyebabkan nyeri hebat, dan bahkan berisiko mengganggu kesuburan wanita.
Penyebab Kista Endomestriosisi
Penyebab pasti dari kista endometriosis belum sepenuhnya diketahui, namun ada beberapa teori yang mendasarinya:
- Menstruasi retrograde: Darah menstruasi yang mengandung sel endometrium mengalir ke belakang melalui tuba falopi dan menempel pada organ panggul.
- Transformasi sel peritoneal: Dipicu oleh hormon atau sistem imun, sel peritoneal (lapisan perut) berubah menjadi sel endometrium.
- Sistem kekebalan tubuh lemah: Tidak mampu menghancurkan jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim.
- Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan endometriosis meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini.
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kista endometriosis, antara lain:
- Usia produktif (25–40 tahun)
- Riwayat keluarga dengan endometriosis
- Menstruasi pertama pada usia dini
- Siklus menstruasi pendek (kurang dari 27 hari)
- Haid berlangsung lebih dari 7 hari
- Tidak pernah melahirkan
Gejala Kista Endometriosis
Gejala dari kista endometriosis bervariasi, mulai dari yang ringan hingga parah. Beberapa wanita bahkan tidak merasakan gejala apa pun, dan baru diketahui saat pemeriksaan kesuburan atau USG. Namun, secara umum gejala yang sering muncul meliputi:
- Nyeri menstruari hebat (dismenore)
- Nyeri saat berhubungan intim
- Nyeri panggul kronis
- Perut kembung dan mual
- Gangguan kesuburan atau sulit hamil
- Nyeri saat buang air besar atau kecil (disuria), terutama saat menstruasi
Jika kamu mengalami beberapa gejala di atas secara berulang, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan untuk evaluasi lebih lanjut.
Diagnosis Kista Endometriosis
Untuk memastikan apakah anda mengalami kista endometriosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:
- Pemeriksaan fisik: Untuk memeriksa ada tidaknya benjolan atau rasa nyeri di area panggul.
- USG transvaginal atau abdominal: Dapat mendeteksi adanya kista atau jaringan abnormal di ovarium.
- MRI: Digunakan jika dibutuhkan gambaran yang lebih detail.
- Laparoskopi: Prosedur pembedahan kecil untuk melihat secara langsung jaringan endometriosis. Ini adalah cara paling akurat untuk mendiagnosis endometriosis.
Komplikasi Akibat Kista Endometriosis
Kista endometriosis yang tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan sejumlah komplikasi, di antaranya:
- Infertilitas (ketidak suburan): Kista dapat mengganggu ovulasi dan kualitas sel telur.
- Perlengketan organ (adhesi): Jaringan endometriosis bisa menyebabkan organ saling menempel.
- Kista pecah: Dapat menimbulkan nyeri hebat dan risiko infeksi.
- Kista tumbuh kembali setelah operasi jika jaringan endometriosis tidak dibersihkan seluruhnya.
Pengobatan Kista Endometriosis
Pengobatan kista endometriosis tergantung pada tingkat keparahan gejala, ukuran kista, dan keinginan pasien untuk memiliki anak. Berikut beberapa pilihan pengobatan yang umum dilakukan:
1. Pengobatan dengan Obat-obatan
- Pereda nyeri: Seperti ibuprofen atau asam mefenamat untuk mengurangi nyeri saat haid.
- Pil KB hormonal: Membantu menghentikan menstruasi dan mengurangi pertumbuhan jaringan endometrium.
- Agonis GnRH: Obat yang menekan produksi estrogen untuk menghentikan siklus menstruasi sementara.
Pengobatan ini biasanya bersifat sementara dan hanya mengurangi gejala, bukan menghilangkan kista sepenuhnya.
2. Terapi Bedah
Jika kista cukup besar atau menyebabkan masalah serius seperti infertilitas, dokter mungkin akan menyarankan operasi:
- Laparoskopi: Prosedur minimal invasif untuk mengangkat kista dan jaringan endometriosis.
- Laparotomi: Prosedur bedah terbuka untuk kasus kista yang lebih kompleks.
- Pengangkatan rahim dan ovarium (histerektomi): Dilakukan sebagai pilihan terakhir, terutama jika pasien tidak lagi ingin memiliki anak.
3. Terapi Pendukung
- Konseling atau terapi psikologis: Diperlukan untuk membantu pasien yang mengalami stres karena nyeri kronis atau gangguan kesuburan.
- Terapi akupunktur dan herbal: Sebagai pelengkap, namun harus dengan konsultasi dokter.
Pola Hidup Sehat untuk Mengelola Endometriosis
Selain pengobatan medis, kamu juga bisa melakukan beberapa perubahan gaya hidup untuk membantu mengurangi gejala:
- Cukup tidur: Tidur yang cukup sangat membantu keseimbangan hormon tubuh.
- Olahraga rutin: Membantu mengurangi stres dan meredakan nyeri.
- Konsumsi makanan sehat: Perbanyak makanan berserat, sayur, dan buah-buahan. Kurangi makanan tinggi lemak dan gula.
- Kelola stres: Cobalah yoga, meditasi, atau kegiatan yang menyenangkan.
Apakah Kista Endometriosis Bisa Dicegah?
Karena penyebab pastinya belum diketahui, tidak ada cara pasti untuk mencegah kista endometriosis. Namun, menjaga keseimbangan hormon dengan pola hidup sehat bisa membantu menurunkan risiko atau memperlambat perkembangannya.
Kapan Harus ke Dokter?
Kamu sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami:
- Nyeri haid yang sangat hebat dan tidak membaik dengan obat
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Siklus haid tidak teratur
- Susah hamil
- Benjolan di perut bagian bawah
Semakin cepat kamu mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, semakin baik pula peluang pemulihan dan terjaganya kesuburan.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami:
- Nyeri mnstruasi yang sangat hebat dan tidak membaik dengan obat
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Siklus haid tidak teratur
- Susah hamil
- Benjolan di perut bagian bawah
Semakin cepat kamu mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, semakin baik pula peluang pemulihan dan terjaganya kesuburan.
Pengobatan Kista Endometriosis di Klinik Utama Pandawa
Untuk kamu yang mencari pengobatan kista endometriosis di klinik yang terpercaya, Klinik Utama Pandawa bisa menjadi pilihan yang tepat.
Klinik ini memiliki layanan kesehatan wanita yang lengkap, ditangani oleh tenaga medis profesional dan berpengalaman di bidang kebidanan dan kandungan. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan nyaman, serta didukung dengan fasilitas medis yang modern.
Kamu bisa melakukan konsultasi awal, pemeriksaan USG, hingga perawatan lanjutan yang disesuaikan dengan kondisi tubuhmu. Tidak perlu menunggu sampai gejala makin parah konsultasi lebih awal justru mempercepat proses penanganan dan meningkatkan peluang kesembuhan.

Referensi
- Mayo Clinic (2025). Endometriosis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/endometriosis/symptoms-causes/syc-20354656
- Cleveland Clinic (2025). Endometriosis. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10857-endometriosis

Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- May 16, 2025
Operasi Selaput Dara? Ini Penjelasan Lengkapnya
Operasi selaput dara, atau yang dikenal dengan istilah hymenoplasty, adalah prosedur bedah yang bertujuan untuk memperbaiki atau merekonstruksi selaput dara.
Read More
- May 31, 2025
Vaginosis Bakterialis: Penyebab, Gejala, dan Cara.
Vaginosis bakterialis atau vaginitis adalah salah satu infeksi vagina yang paling umum terjadi pada wanita usia subur. Kondisi ini disebabkan.
Read More