Konsultasi Dokter Online Konsultasi Dokter Online
Gedung Baja Tower B, Lt. GF2, Jl. Pangeran Jayakarta No.55, Jakarta Pusat. 10730.
klinikpandawa@gmail.com
0811-742-777
Blog Details Image
January 7, 2025

Penyakit Gonore: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatan

Penyakit gonore, juga dikenal sebagai kencing nanah, adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh infeksi bakteri. 

Penyakit ini dapat menyerang area genital, rektum, hingga tenggorokan. Gonore sering terjadi pada pria maupun wanita yang aktif secara seksual dan dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak diobati dengan tepat. 

Menurut WHO, pada tahun 2020 saja, diperkirakan terdapat 82,4 juta infeksi baru penyakit kencing nanah di antara orang dewasa di seluruh dunia.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab utama dari kencing nanah adalah infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae (sering disebut gonococcus). Dilansir dari NHS, bakteri penyebab kencing nanah ini ditemukan dalam cairan yang keluar dari penis dan cairan vagina. Kencing nanah umumnya ditularkan melalui:

  • Hubungan Seksual: Penularan terjadi melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral tanpa pengaman dengan orang yang terinfeksi.
  • Penularan dari Ibu ke Bayi: Selama proses persalinan, ibu yang terinfeksi dapat menularkan bakteri ini kepada bayi, yang dapat menyebabkan infeksi mata serius pada bayi baru lahir.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gonore, di antaranya:

  • Berhubungan Seksual dengan Banyak Pasangan: Bergonta-ganti pasangan tanpa perlindungan meningkatkan kemungkinan paparan bakteri penyebab gonore.
  • Tidak Menggunakan Kondom: Kondom adalah salah satu alat pelindung yang efektif untuk mencegah penularan gonore.
  • Riwayat Penyakit Menular Seksual (PMS): Seseorang dengan riwayat PMS lain, seperti sifilis atau klamidia, lebih rentan terkena infeksi gonore.
  • Hubungan Seksual dengan Pasangan Terinfeksi: Jika pasangan terinfeksi dan tidak diobati, risiko penularan sangat tinggi.
  • Usia Muda: Gonore lebih sering ditemukan pada remaja hingga dewasa muda, terutama usia 15-24 tahun, karena perilaku seksual yang lebih aktif pada kelompok usia ini.
  • Pengabaian Tes Kesehatan Seksual: Tidak melakukan pemeriksaan kesehatan seksual secara rutin dapat membuat seseorang tidak menyadari adanya infeksi menular seksual.
  • Kondisi Imun yang Lemah: Sistem imun yang lemah, misalnya pada penderita HIV/AIDS, meningkatkan risiko terkena berbagai jenis infeksi, termasuk gonore.

Gejala Gonore

Penyakit gonore (kencing nanah) dapat menunjukkan gejala yang bervariasi antara pria dan wanita. Pada beberapa kasus, infeksi ini juga bisa tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimptomatik), terutama pada wanita. Berikut adalah gejala yang umum terjadi:

Gejala Gonore pada Pria

  • Nyeri atau Sensasi Terbakar saat Buang Air Kecil: Salah satu tanda paling umum yang dirasakan pria adalah rasa nyeri atau panas ketika buang air kecil.
  • Keluar Cairan Tidak Normal dari Ujung Penis: Biasanya berupa cairan kental berwarna putih, kuning, atau kehijauan.
  • Pembengkakan atau Nyeri pada Testis: Gonore yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi berupa peradangan pada testis (epididimitis).
  • Kemerahan pada Ujung Penis: Infeksi bisa menyebabkan iritasi atau peradangan pada ujung penis.

Gejala Gonore pada Wanita

  • Keputihan Tidak Normal: Keputihan berwarna kuning atau kehijauan, berbau tidak sedap, dan lebih banyak dari biasanya bisa menjadi tanda gonore.
  • Nyeri atau Sensasi Terbakar saat Buang Air Kecil: Gejala ini sering disalahartikan sebagai infeksi saluran kemih (ISK).
  • Perdarahan di Luar Jadwal Menstruasi: Perdarahan ringan di luar siklus menstruasi juga dapat menjadi gejala gonore.
  • Nyeri di Area Panggul atau Perut Bawah: Infeksi yang menyebar ke saluran reproduksi dapat menyebabkan nyeri di bagian panggul atau perut bawah.
  • Pembengkakan atau Nyeri pada Vulva: Beberapa wanita mengalami pembengkakan atau rasa sakit di area vulva akibat infeksi. Penyakit ini juga terkadang menyebabkan erosi serviks.

Contoh Gejala Gonore pada Lokasi Lain

Gonore juga dapat menyerang area tubuh lain, seperti:

  • Rektum: Menyebabkan rasa gatal, keluarnya cairan abnormal, atau perdarahan.
  • Tenggorokan: Infeksi pada tenggorokan akibat kontak oral dengan pasangan yang terinfeksi sering kali tidak menunjukkan gejala, tetapi kadang menimbulkan sakit tenggorokan.
  • Mata: Infeksi di mata dapat menyebabkan mata merah, gatal, dan keluar cairan seperti nanah.
  • Sendi: Infeksi gonore yang menyebar ke sendi dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan kemerahan (arthritis gonokokal).

Gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infertilitas atau penyebaran infeksi ke organ tubuh lainnya. Tanda gonore parah pada wanita atau pria antara lain seperti, penyakit radang panggul hingga kemandulan pada pria

Diagnosis Gonore

Diagnosis gonore sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat timbul jika infeksi ini tidak segera diobati. Proses diagnosis gonore biasanya melibatkan beberapa langkah, termasuk pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk memastikan keberadaan infeksi. Berikut adalah metode umum yang digunakan untuk mendiagnosis gonore:

1. Wawancara Medis dan Pemeriksaan Fisik

Dokter akan mengajukan pertanyaan terkait gejala yang Anda alami, riwayat seksual, dan perilaku berisiko. Pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk mencari tanda-tanda infeksi, seperti keluarnya cairan dari saluran kemih atau alat kelamin, atau tanda peradangan pada area tubuh lainnya (misalnya, tenggorokan atau rektum).

2. Tes Laboratorium

Tes laboratorium adalah langkah utama untuk mendiagnosis gonore secara akurat. Beberapa jenis tes yang umum digunakan antara lain:

  • Tes Urine
    Untuk pria, tes urine adalah cara yang paling sering digunakan untuk mendeteksi infeksi gonore di saluran kemih. Anda akan diminta untuk memberikan sampel urin yang akan diuji untuk keberadaan bakteri Neisseria gonorrhoeae.
  • Swab Area yang Terinfeksi
    Pada wanita, tes ini biasanya dilakukan dengan mengambil sampel cairan dari serviks menggunakan kapas (swab). Pada pria, sampel cairan bisa diambil dari uretra (saluran kemih) atau, jika ada, dari luka yang terlihat.
    • Jika infeksi terjadi di tenggorokan, sampel diambil dengan cara mengusap tenggorokan dengan kapas.
    • Jika infeksi terjadi pada rektum, dokter akan menggunakan kapas untuk mengambil sampel dari bagian tersebut.
  • Tes DNA (NAAT – Nucleic Acid Amplification Test)
    Ini adalah tes yang sangat akurat dan sering digunakan untuk mendeteksi gonore. Tes ini menganalisis materi genetik dari bakteri Neisseria gonorrhoeae dalam sampel urine atau cairan yang diambil dari tubuh.
  • Kultur Bakteri
    Pada beberapa kasus, sampel cairan yang diambil akan dibudidayakan di laboratorium untuk mengidentifikasi bakteri penyebab dan menguji ketahanan antibiotiknya. Tes ini dapat membantu dokter menentukan pengobatan yang tepat.
  • Tes Serologi
    Jika infeksi sudah menyebar atau menyebabkan komplikasi, tes darah mungkin diperlukan untuk mengevaluasi apakah bakteri telah memengaruhi bagian tubuh lain seperti sendi atau organ tubuh lainnya.

3. Pemeriksaan untuk Penyakit Menular Seksual Lainnya

Karena gonore sering terjadi bersamaan dengan infeksi menular seksual (IMS) lainnya, seperti klamidia, sifilis, atau HIV, dokter mungkin juga akan melakukan tes untuk infeksi-inkfeksi tersebut, terutama jika Anda memiliki gejala yang menunjukkan infeksi lain atau berisiko tinggi.

4. Pemeriksaan untuk Bayi (Pada Wanita Hamil)

Jika Anda seorang wanita hamil yang terdiagnosis dengan gonore, dokter akan memeriksa apakah infeksi dapat menular ke bayi selama persalinan. Tes tambahan mungkin diperlukan untuk memeriksa kesehatan mata bayi dan kemungkinan infeksi yang terjadi selama proses kelahiran.

Sebelum mengetahui harga suntik antibiotik gonore yang merupakan pengobatan utama, sebaiknya Anda melakukan diagnosis terlebih dahulu. 

Jika Anda mencurigai adanya infeksi kencing nanah, segera hubungi dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Pengobatan Gonore

Sangat penting untuk diingat bahwa pengobatan gonore harus dilakukan dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. 

Mengobati sendiri dengan obat-obatan yang dijual bebas atau obat tradisional tidak dianjurkan dan dapat berisiko menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik. Berikut adalah cara yang tepat untuk mengobati kencing nanah: 

1. Antibiotik Sebagai Pilihan Utama

Antibiotik adalah pengobatan utama untuk gonore. Dokter akan meresepkan antibiotik tertentu yang efektif melawan bakteri penyebab infeksi.

  • Ceftriaxone (Suntikan)
    Biasanya diberikan dalam bentuk suntikan tunggal intramuskular. Ceftriaxone adalah antibiotik yang sangat efektif untuk mengatasi gonore, termasuk strain bakteri yang resisten terhadap beberapa obat lainnya.
  • Azitromisin atau Doksisiklin (Oral)
    Antibiotik ini sering diresepkan bersamaan dengan ceftriaxone, terutama jika ada kemungkinan pasien juga memiliki infeksi klamidia, yang sering terjadi bersamaan dengan gonore.

2. Penyesuaian Pengobatan untuk Gonore yang Resisten Antibiotik

Beberapa strain Neisseria gonorrhoeae telah menunjukkan resistensi terhadap antibiotik tertentu. Jika pengobatan awal tidak efektif, dokter mungkin melakukan tes resistensi antibiotik dan meresepkan obat alternatif yang lebih sesuai, seperti:

  • Gentamisin dikombinasikan dengan azitromisin.
  • Antibiotik lain berdasarkan hasil kultur bakteri.

CTA Konsultasi Dokter Online

3. Perawatan untuk Komplikasi Gonore

Jika infeksi telah menyebar ke organ lain, seperti sendi atau darah (gonococcal arthritis atau disseminated gonococcal infection/DGI), pengobatan mungkin memerlukan:

  • Antibiotik intravena (IV) untuk memastikan efektivitas.
  • Rawat inap untuk memantau perkembangan kondisi.

4. Pengobatan untuk Pasangan Seksual

Karena gonore adalah penyakit menular seksual, pasangan seksual pasien juga perlu menjalani pemeriksaan dan pengobatan, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala. Hal ini bertujuan untuk mencegah reinfeksi dan penyebaran infeksi lebih lanjut.

5. Edukasi dan Pencegahan

Selain pengobatan, pasien akan diberikan edukasi tentang pentingnya:

  • Menghindari hubungan seksual sampai pengobatan selesai dan infeksi sembuh sepenuhnya.
  • Menggunakan kondom untuk mencegah infeksi di masa depan.
  • Memeriksakan diri secara rutin jika berisiko tinggi terhadap IMS.

6. Penanganan Gonore pada Ibu Hamil

Pada wanita hamil, pengobatan gonore sangat penting untuk mencegah penularan ke bayi selama persalinan. Penggunaan antibiotik aman untuk ibu hamil dan bayi akan direkomendasikan oleh dokter.

Dengan diagnosis yang tepat dan kepatuhan pada pengobatan, gonore dapat disembuhkan sepenuhnya.

Pengobatan Kencing Nanah Terbaik di Klinik Utama Pandawa

konsultasi dokter online gratis klinik pandawa

Jangan biarkan kencing nanah mengganggu kesehatan Anda! Klinik Utama Pandawa menawarkan pengobatan terbaik untuk mengatasi infeksi ini dengan cepat dan efektif. 

Didukung oleh dokter spesialis berpengalaman serta fasilitas medis modern, kami menyediakan diagnosis yang akurat dan perawatan sesuai kebutuhan Anda. 

Dengan layanan profesional dan privasi yang terjaga, Anda dapat menjalani proses pengobatan dengan tenang dan nyaman. 

Segera konsultasikan masalah Anda di Klinik Utama Pandawa dan kembalilah menikmati hidup yang sehat dan bebas khawatir!

CTA Konsultasi Dokter Online
Referensi
  • NHS (2021), Gonorrhoea Overview.
  • World Health Organization (2024), Gonorrhoea (Neisseria gonorrhoeae infection).
Mulai Chat
Halo!
Dokter spesialis Klinik Utama Pandawa siap menjawab keluhan Anda.