Xerosis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
- May 8, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kulit

Xerosis adalah istilah medis untuk kulit wajah kering secara berlebihan. Kondisi ini umum terjadi dan dapat memengaruhi siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa, terutama di lingkungan dengan cuaca dingin atau kering.
Xerosis bisa tampak sebagai kekeringan ringan yang tidak terlalu mengganggu, namun pada kasus yang lebih parah dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, gatal hebat, bahkan infeksi.
Meskipun biasanya bukan kondisi serius, xerosis yang tidak ditangani dengan baik dapat memperburuk kualitas hidup penderitanya dan meningkatkan risiko komplikasi kulit.
Apa itu Xerosis
Xerosis cutis atau xeroderma adalah kondisi saat kulit kehilangan terlalu banyak air dan minyak alami, sehingga tidak mampu mempertahankan kelembapannya. Akibatnya, kulit menjadi kasar, bersisik, dan mudah iritasi. Xerosis dapat bersifat sementara atau kronis, tergantung pada penyebab dan penanganannya.
Kondisi ini bisa terbatas hanya di satu bagian tubuh (misalnya tangan atau kaki), tetapi bisa juga menyebar luas. Xerosis paling sering ditemukan pada kaki, lengan, tangan, dan wajah, meski bisa terjadi di bagian tubuh manapun.
Penyebab Xerosis
Xerosis terjadi ketika penghalang pelindung kulit rusak atau produksi sebum (minyak alami kulit) menurun.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan atau memperparah kondisi ini, baik dari lingkungan, gaya hidup, hingga kondisi medis tertentu.
1. Faktor Lingkungan
- Cuaca dingin dan kering: Udara dingin dengan kelembapan rendah dapat menyedot kelembapan dari kulit.
- Paparan AC atau pemanas ruangan: Mengurangi kadar kelembapan udara dalam ruangan.
- Paparan sinar matahari berlebihan: Merusak lapisan kulit dan mengeringkannya.
2. Kebiasaan Mandi
- Mandi air panas terlalu lama
- Terlalu sering menggunakan sabun atau pembersih berbahan keras
- Menggosok kulit terlalu kasar saat mandi atau mengeringkan tubuh
3. Usia
Seiring bertambahnya usia, produksi minyak alami kulit menurun. Inilah sebabnya xerosis lebih umum pada orang lanjut usia.
4. Obat-obatan
Beberapa jenis obat, seperti diuretik, retinoid, dan obat penurun kolesterol (statin), dapat menyebabkan kekeringan kulit sebagai efek samping.
5. Kondisi Medis
Beberapa penyakit dapat menyebabkan kulit menjadi sangat kering, antara lain:
- Eksim (dermatitis atopik)
- Psoriasis
- Diabetes
- Hipotiroidisme
- Penyakit ginjal kronis
- Ichthyosis vulgaris (kelainan genetik kulit kering bersisik)
Gejala Xerosis
Tingkat keparahan xerosis dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Gejala yang umum dialami antara lain:
- Kulit terasa kering, kasar, dan kaku
- Bersisik atau mengelupas
- Gatal (pruritus), yang bisa sangat mengganggu
- Kemerahan atau iritasi
- Retakan kecil pada kulit (terutama di tumit atau jari)
- Perih atau terbakar
- Pada kasus parah luka terbuka atau infeksi akibat garukan
Kulit yang sangat kering dan pecah bisa menjadi pintu masuk bagi bakteri, menyebabkan infeksi sekunder yang memerlukan penanganan medis.
Baca Juga: Lupus Kulit: Bukan Sekadar Ruam Biasa! Kenali Lebih Dalam
Cara Mengatasi Xerosis
Menangani xerosis melibatkan perawatan kulit dari luar dan dalam, serta modifikasi gaya hidup untuk mencegah kekambuhan.
1. Gunakan Pelembap Secara Teratur
Pilih pelembap yang bebas pewangi dan alkohol, serta mengandung bahan aktif seperti:
- Urea atau Lactic Acid (melembutkan kulit dan membantu pengelupasan sel mati)
- Ceramide (memperbaiki penghalang kulit)
- Hyaluronic acid atau gliserin (menarik air ke dalam kulit)
- Shea butter, minyak zaitun, atau petrolatum (mengunci kelembapan)
2. Batasi Paparan Air Panas
- Gunakan air hangat, bukan panas.
- Mandi tidak lebih dari 10 menit.
- Hindari sabun antibakteri yang keras. Gunakan pembersih ringan dan lembut.
3. Gunakan Humidifier
Alat pelembap udara membantu menjaga kelembapan kulit terutama di ruangan ber-AC atau saat musim dingin.
4. Hindari Produk Iritan
- Hindari deterjen pakaian dan produk mandi yang mengandung parfum atau pewarna.
- Kenakan pakaian dari bahan lembut seperti katun.
5. Hidrasi Cukup dan Nutrisi Seimbang
- Minum air putih cukup setiap hari (setidaknya 8 gelas).
- Konsumsi makanan kaya asam lemak omega-3 (ikan, kacang-kacangan) dan vitamin (A, E, dan C) untuk membantu memperbaiki struktur kulit dari dalam.
6. Perhatikan Kondisi Medis yang Mendasari
Jika xerosis disebabkan oleh kondisi medis seperti diabetes atau hipotiroidisme, penting untuk mengelola penyakit tersebut agar gejala kulit dapat membaik.
Pencegahan Xerosis
Langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah kambuhnya xerosis:
- Gunakan pelembap setiap hari, bahkan saat kulit tidak terasa kering
- Hindari mandi berlebihan
- Pakai tabir surya saat beraktivitas di luar
- Jangan menggaruk area yang gatal – gunakan kompres dingin atau krim antihistamin jika perlu
- Lindungi tangan dengan sarung tangan saat mencuci atau menggunakan bahan kimia
Kapan Harus Ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter kulit jika:
- Kulit sangat kering hingga pecah-pecah atau berdarah
- Muncul tanda-tanda infeksi seperti nanah, bau tidak sedap, atau kulit sangat merah dan panas
- Perawatan rumahan tidak membuahkan hasil dalam beberapa minggu
- Xerosis disertai gejala sistemik lain (kelelahan, berat badan turun, dll)
Dokter mungkin akan memberikan resep salep topikal, kortikosteroid ringan, atau melakukan pemeriksaan tambahan jika dicurigai ada kondisi medis yang mendasarinya.
Baca Juga: Kulit Tangan Mengelupas? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Faktor Risiko Xerosis
Faktor risiko xerosis meliputi berbagai kondisi yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kulit kering berlebihan. Usia lanjut menjadi salah satu faktor utama, karena seiring bertambahnya usia, produksi minyak alami kulit menurun.
Lingkungan dengan cuaca dingin atau kelembapan rendah, seperti saat musim dingin atau di ruangan ber-AC, juga dapat memperparah kehilangan kelembapan kulit.
Kebiasaan mandi terlalu sering atau menggunakan air panas dan sabun keras dapat merusak lapisan pelindung kulit.
Selain itu, beberapa kondisi medis seperti diabetes, hipotiroidisme, penyakit ginjal, serta penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis berkontribusi besar terhadap risiko xerosis.
Penggunaan obat tertentu, termasuk diuretik dan retinoid, serta kurangnya asupan cairan dan nutrisi seperti vitamin A dan E juga turut memperparah kondisi ini. Orang yang memiliki riwayat alergi, kulit sensitif, atau faktor genetik tertentu juga cenderung lebih rentan mengalami xerosis.
Rawat Xerosis dengan Tepat, Kulit Kembali Lembut dan Sehat di Klinik Utama Pandawa
Apakah Anda sering merasa kulit kering, kasar, bersisik, atau bahkan gatal yang tak kunjung membaik meski sudah menggunakan pelembap?
Bisa jadi itu bukan sekadar kulit kering biasa, melainkan xerosis kondisi medis yang memerlukan penanganan khusus.
Di Klinik Utama Pandawa, kami menyediakan layanan perawatan kulit profesional dengan pendekatan medis yang tepat untuk mengatasi xerosis secara menyeluruh, mulai dari diagnosis penyebab hingga terapi yang sesuai dengan kondisi kulit Anda.
Jangan biarkan kulit kering mengganggu kenyamanan dan kepercayaan diri Anda. Segera konsultasikan ke Klinik Utama Pandawa dan dapatkan solusi terbaik dari tenaga medis berpengalaman.
Dengan perawatan yang tepat dan dukungan teknologi modern, kami bantu Anda mengembalikan kelembapan alami kulit dan menjaga kesehatan kulit jangka panjang. Karena kulit sehat dimulai dari penanganan yang tepat!


Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- April 27, 2025
Dermatitis Numularis: Penyebab, Gejala, dan Metode.
Dermatitis numularis atau eksim diskoid, adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak bulat atau oval yang kemerahan, gatal, dan.
Read More
- April 27, 2025
Bisul di Selangkangan: Apa Sih Penyebabnya?.
Bisul di selangkangan adalah masalah kulit yang umum terjadi dan bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi penderitanya. Bisul yang merupakan.
Read More