Keloid: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya Secara Efektif
- May 29, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kulit

Keloid atau jaringan parut hipertrofik adalah salah satu jenis luka parut yang muncul akibat pertumbuhan jaringan kulit yang berlebihan saat proses penyembuhan luka.
Berbeda dengan bekas luka biasa, keloid cenderung menonjol, membesar, dan bisa terasa gatal atau bahkan nyeri.
Kondisi ini sering membuat banyak orang merasa tidak nyaman, terutama jika jaringan parut hipertrofik muncul di area yang mudah terlihat seperti wajah, leher, atau tangan.
Meskipun keloid bukanlah kondisi medis yang berbahaya, keberadaannya seringkali menimbulkan masalah estetika dan memengaruhi rasa percaya diri.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab, ciri-ciri, serta cara perawatan jaringan parut hipertrofik yang tepat agar dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Apa Itu Keloid?
Keloid adalah jenis luka parut yang terbentuk dari pertumbuhan berlebih jaringan ikat (kolagen) saat proses penyembuhan luka kulit.
Berbeda dengan bekas luka hipertrofik yang tetap terbatas di area luka, jaringan parut hipertrofik tumbuh meluas melewati batas luka asli. Jaringan parut hipertrofik bisa berukuran kecil atau bahkan membesar hingga menutupi area kulit yang luas.
Kondisi ini dapat muncul akibat luka akibat cedera, operasi, luka bakar, gigitan serangga, hingga jerawat. Jaringan parut hipertrofik biasanya berbentuk benjolan padat, permukaannya licin, dan bisa berwarna merah muda, merah, atau kecoklatan. Rasa gatal, terbakar, dan nyeri adalah gejala umum yang sering dirasakan oleh penderita keloid.
Penyebab Keloid
Penyebab pasti keloid belum sepenuhnya diketahui, namun ada beberapa faktor yang berperan dalam pembentukannya:
1. Genetik
Orang dengan riwayat keluarga keloid memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan jaringan parut hipertrofik. Faktor genetik memengaruhi bagaimana tubuh memproduksi kolagen saat penyembuhan luka.
2. Jenis Kulit
Jaringan parut hipertrofik lebih sering terjadi pada orang dengan kulit gelap, seperti keturunan Afrika, Asia, dan Latin.
3. Luka Kulit
Berbagai jenis luka bisa memicu jaringan parut hipertrofik, termasuk luka bekas operasi, luka bakar, luka tusuk, jerawat parah, atau luka akibat tusukan jarum tato.
4. Usia
Jaringan parut hipertrofik paling sering muncul pada usia muda antara 10 sampai 30 tahun, dan cenderung jarang terjadi pada anak kecil atau orang tua.
5. Lokasi Luka
Beberapa area tubuh lebih rentan keloid, seperti dada bagian atas, bahu, punggung, leher, dan telinga.
Baca Juga: 5 Scar Removal Cream untuk Menghilangkan Bekas Luka
Gejala Keloid
Jaringan parut hipertrofik memiliki ciri khas yang membedakannya dari bekas luka biasa, antara lain:
- Benjolan timbul dan keras di area bekas luka, dengan ukuran yang bisa terus membesar.
- Warna merah muda, merah, atau kecoklatan yang lebih gelap dari kulit di sekitarnya.
- Permukaan keloid licin atau mengkilap dan terasa padat saat disentuh.
- Rasa gatal, terbakar, atau nyeri yang muncul secara berkala atau terus menerus.
- Pertumbuhan melewati batas luka asli, sehingga area bekas luka terlihat melebar.
Cara Mencegah Jaringan Parut Hipertrofik
Pencegahan adalah cara terbaik agar kamu tidak mengalami jaringan parut hipertrofik, terutama jika kamu memiliki faktor risiko. Berikut beberapa tips pencegahan keloid:
- Hindari luka yang tidak perlu, seperti tato atau tindik.
- Segera lakukan perawatan luka yang benar dan bersih. Jaga kebersihan luka agar proses penyembuhan berjalan optimal.
- Gunakan perban tekanan atau silikon gel sheets pada luka yang baru untuk membantu mengurangi risiko terbentuknya jaringan parut hipertrofik.
- Hindari menggaruk atau mengelupas luka saat sedang sembuh.
- Konsultasikan dengan dokter kulit jika Anda memiliki riwayat jaringan parut hipertrofik sebelum melakukan operasi atau prosedur kulit lainnya.
Pengobatan dan Perawatan Keloid
Mengatasi jaringan parut hipertrofik memang tidak selalu mudah dan sering membutuhkan kesabaran. Berikut beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:
1. Injeksi Kortikosteroid
Injeksi steroid adalah salah satu metode paling populer untuk mengecilkan ukuran dan mengurangi gatal atau nyeri. Biasanya dilakukan oleh dokter secara berkala selama beberapa minggu.
2. Operasi Pengangkatan
Pada kondisi yang sangat besar, operasi pengangkatan bisa menjadi pilihan. Namun, ada risiko muncul kembali bahkan lebih parah setelah operasi jika tidak diikuti dengan perawatan lain.
3. Terapi Laser
Terapi laser membantu mengecilkan dan meratakan permukaannya. Laser juga bisa mengurangi kemerahan pada jaringan parut hipertrofik.
4. Silikon Gel atau Plester
Penggunaan silikon gel sheets atau plester silikon dapat membantu melembapkan kulit dan menghaluskan jaringan parut hipertrofik, terutama jika digunakan rutin selama beberapa bulan.
5. Cryotherapy
Terapi beku dengan nitrogen cair dapat mengurangi ukuran keloid, terutama pada keloid yang kecil.
6. Terapi Radiasi
Radiasi dosis rendah dapat dilakukan setelah operasi untuk mencegah keloid tumbuh kembali, tapi harus dengan pengawasan dokter.
Perawatan Alami untuk Keloid
Selain perawatan medis, beberapa bahan alami dipercaya dapat membantu mengurangi keloid, meski efektivitasnya masih perlu penelitian lebih lanjut:
- Lidah Buaya: Memiliki sifat antiinflamasi dan melembapkan kulit.
- Minyak Kelapa: Mengandung asam lemak yang dapat membantu regenerasi kulit.
- Madu: Sifat antibakteri dan penyembuhannya membantu mengurangi bekas luka.
Sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mencoba perawatan alami, terutama jika keloid sudah cukup besar.
Kapan Harus Konsultasi Dokter?
Segera konsultasi dokter kulit jika kamu mengalami:
- Keloid yang membesar dengan cepat dan menimbulkan nyeri hebat.
- Luka yang tidak kunjung sembuh dan justru membentuk benjolan baru.
- Rasa gatal, nyeri, atau terbakar yang mengganggu aktivitas.
- Keloid di area yang mengganggu gerakan tubuh atau fungsi tertentu.
Dokter akan membantu menentukan pengobatan yang paling cocok sesuai kondisi kulit dan keloidmu.
Hilangkan Keloid, Kembalikan Percaya Dirimu di Klinik Utama Pandawa.
Jangan biarkan keloid mengganggu penampilan dan rasa percaya dirimu! Klinik Utama Pandawa hadir dengan berbagai solusi perawatan keloid yang aman, efektif, dan didukung oleh tenaga medis profesional.
Kami memahami bahwa setiap kulit unik, sehingga perawatan yang kami berikan disesuaikan dengan kondisi kulitmu agar hasilnya maksimal dan nyaman.
Segera konsultasikan masalah keloidmu bersama dokter ahli di Klinik Utama Pandawa. Dengan teknologi modern dan pendekatan yang ramah, kami siap membantu mengurangi bekas keloid dan mengembalikan kulit halus yang kamu impikan.
Jangan tunggu lebih lama, mulailah langkah perawatanmu sekarang untuk kulit yang lebih sehat dan percaya diri!


Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- May 7, 2025
Petekie: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannya
Petekie atau petechiae merupakan suatu kondisi kelainan kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil berwarna merah atau ungu, yang tidak.
Read More
- September 5, 2025
Pengobatan Xanthelasma: Cara Aman Hilangkan Plak.
Xanthelasma adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya plak berwarna kekuningan di sekitar kelopak mata. Meski tidak menimbulkan rasa sakit,.
Read More