Petekie: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannya
- May 7, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kulit

Petekie atau petechiae merupakan suatu kondisi kelainan kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil berwarna merah atau ungu, yang tidak memudar saat ditekan. Bintik-bintik ini terbentuk akibat perdarahan di bawah permukaan kulit, dan meskipun terlihat sepele, petekie bisa menjadi gejala dari gangguan serius dalam tubuh.
Banyak orang menganggapnya hanya sebagai ruam biasa, padahal keberadaan petekie sering kali menandakan adanya masalah sistemik, seperti infeksi, gangguan pembekuan darah, atau kelainan autoimun.
Dalam dunia medis, petekie bukan sekadar permasalahan dermatologis, melainkan juga jendela untuk melihat kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali tanda-tanda awal munculnya petekie dan memahami penyebab yang mendasarinya.
Dengan pemahaman yang tepat, deteksi dini dan penanganan medis yang cepat dapat mencegah berkembangnya komplikasi yang lebih berat.
Apa itu Perechiae
Petekie (petechiae) adalah bintik-bintik kecil berwarna merah, ungu, atau coklat yang muncul di kulit akibat pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah permukaan kulit.
Bintik ini berukuran sangat kecil, biasanya kurang dari 2 milimeter, dan tidak memudar saat ditekan, yang membedakannya dari ruam biasa.
Meskipun tampak ringan, kondisi ini bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi medis, mulai dari infeksi ringan, reaksi obat, hingga gangguan serius seperti kelainan darah, kekurangan vitamin, atau kanker.
Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan kemunculan ini, terutama jika disertai gejala lain seperti demam, lemas, atau perdarahan yang tidak biasa.
Baca Juga: Leukore: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Penyebab Terjadi Petechiae
Petechiae terjadi ketika pembuluh darah kecil (kapiler) pecah dan mengeluarkan darah ke dalam kulit. Ada berbagai kondisi dan faktor yang dapat menyebabkan hal ini, di antaranya:
1. Cedera dan Tekanan
Ketika kulit mengalami trauma fisik, seperti benturan, pukulan, atau goresan yang cukup kuat, pembuluh darah kecil (kapiler) di bawah permukaan kulit dapat rusak atau pecah.
Kerusakan ini menyebabkan sejumlah kecil darah keluar dari kapiler dan terjebak di dalam jaringan kulit.
Darah yang terperangkap inilah yang kemudian tampak sebagai bintik-bintik kecil berwarna merah, ungu, atau cokelat yang kita kenal sebagai petechiae.
2. Infeksi
Kemunculan bintik-bintik merah pada kulit yang tampak seperti ruam bisa disebabkan oleh infeksi yang berasal dari bakteri maupun virus. Salah satu infeksi bakteri yang dapat menimbulkan petekie adalah demam scarlet (scarlet fever).
Di sisi lain, beberapa jenis virus yang kerap menjadi penyebab petekie antara lain virus dengue, yang memicu demam berdarah, serta coxsackievirus yang dikenal sebagai penyebab flu singapura.
Apabila petekie dipicu oleh infeksi, penderita umumnya juga menunjukkan gejala infeksi lainnya, seperti demam, mual, muntah, batuk, hidung tersumbat atau berair, dan nyeri tenggorokan.
3. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi juga dapat menjadi salah satu penyebab munculnya petekie. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan defisiensi vitamin atau mineral yang berperan penting dalam menjaga kesehatan pembuluh darah dan proses pembekuan darah. Berikut beberapa kekurangan nutrisi yang dapat memicu petekie:
- Kekurangan vitamin C (skorbut)
Vitamin C berperan penting dalam pembentukan kolagen yang menjaga kekuatan pembuluh darah. Kekurangan vitamin ini menyebabkan dinding kapiler menjadi rapuh, sehingga mudah terjadi perdarahan di bawah kulit yang muncul sebagai petekie.
- Kekurangan vitamin K
Vitamin K dibutuhkan untuk proses pembekuan darah. Jika tubuh kekurangan vitamin ini, maka akan lebih mudah mengalami perdarahan termasuk dalam bentuk petekie, karena darah sulit membeku dengan normal.
- Defisiensi vitamin B12 atau asam folat
Kedua nutrisi ini penting untuk produksi sel darah merah yang sehat. Kekurangannya bisa menyebabkan gangguan pada sumsum tulang dan sistem peredaran darah, yang pada kasus tertentu juga dapat disertai munculnya petekie.
5. Efek Samping Obat
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan petechiae sebagai efek samping, termasuk:
- Antibiotik (misalnya, penisilin, seftriakson).
- Antidepresan.
- Obat antikejang (misalnya, fenitoin).
- Pengencer darah (antikoagulan).
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
- Obat ritme jantung (misalnya, kuinina).
- Obat penenang.
- Kemoterapi dan radiasi.
6. Kondisi Medis Lainnya
- Leukemia: Kanker sumsum tulang yang memengaruhi produksi sel darah. Petechiae bisa menjadi salah satu gejalanya.
- Vaskulitis: Peradangan pembuluh darah.
- Penyakit autoimun: Seperti lupus eritematosus sistemik (LES) atau Henoch-Schönlein purpura (HSP).
- Penyakit hati kronis (sirosis): Dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit.
Gejala Petekie
Petechiae adalah bintik-bintik kecil berwarna merah, ungu, atau cokelat yang muncul di kulit. Gejala utama petechiae meliputi:
- Tidak Gatal atau Nyeri
- Bintik Merah Kecil di Kulit
- Muncul di Area Tertentu atau Menyebar
- Muncul Mendadak
Baca Juga: Kenali Penyakit Kulit yang Rentan Menyerang Area Kelamin
Pengobatan Petekie
Pengobatan petekie tergantung pada penyebab yang mendasarinya, karena petekie bukan penyakit, melainkan gejala dari kondisi tertentu. Berikut adalah bentuk penanganan umum berdasarkan penyebabnya:
- Pemberian antibiotik digunakan untuk mengatasi infeksi jika petekie disebabkan oleh bakteri atau virus.
- Kortikosteroid diresepkan guna meredakan peradangan pada kulit yang mungkin menyertai kondisi ini.
- Untuk kasus tertentu, terutama yang berkaitan dengan gangguan autoimun, obat imunosupresan seperti azathioprine, methotrexate, atau cyclophosphamide dapat digunakan untuk menekan aktivitas sistem imun.
Jika petekie muncul sebagai gejala dari penyakit kanker - pengobatan seperti kemoterapi, terapi biologis, atau terapi radiasi mungkin diperlukan sebagai bagian dari penanganan utama.
Cara Mencegah Petechiae
Berikut adalah cara mencegah petekie yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit dan tubuh secara menyeluruh:
- Jaga Sistem Imun dan Kebersihan
- Konsumsi Makanan Bergizi
- Gunakan Obat dengan Bijak
- Lindungi Kulit dan Hindari Cedera
- Rutin Periksa Kesehatan
Apakah Petekie Berbahaya?
Petekie bisa berbahaya, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Secara umum, petekie adalah tanda adanya perdarahan kecil di bawah kulit, dan meskipun bintik-bintiknya sendiri tidak menimbulkan rasa sakit, mereka sering menjadi gejala dari kondisi medis yang lebih serius.
Beberapa penyebab petekie yang ringan dan tidak berbahaya antara lain cedera ringan, batuk atau muntah berlebihan, atau efek samping obat tertentu.
Namun, jika petekie muncul secara tiba-tiba, menyebar dengan cepat, atau disertai gejala lain seperti demam tinggi, kelelahan ekstrem, mimisan, atau pembengkakan, hal ini bisa menandakan penyakit berat.
Kulit Sehat, Hidup Nyaman, Percayakan Petekie pada Klinik Utama Pandawa
Jangan anggap remeh munculnya bintik merah kecil pada kulit Anda. Petekie bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang lebih serius dan memerlukan penanganan cepat dan tepat.
Klinik Utama Pandawa hadir dengan layanan medis profesional dan fasilitas lengkap untuk membantu Anda mengetahui penyebab pasti dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Segera periksakan diri Anda ke Klinik Utama Pandawa jika menemukan gejala petekie.
Tim dokter kami siap memberikan penanganan menyeluruh dengan pendekatan yang ramah dan terpercaya. Kesehatan kulit Anda adalah prioritas kami datang dan temukan solusi terbaik hanya di Klinik Utama Pandawa.

Refrensi
- Healthline 2025 What Causes Petechiae?
- Cleveland Clinic 2025 Petechiae.
Related Blogs

- June 11, 2025
Kulit Kasar dan Berbintik? Bisa Jadi.
Keratosis pilaris adalah kondisi kulit umum yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil dan kasar, sering kali di lengan atas, paha,.
Read More
- July 3, 2025
Herpes: Kenali Gejalanya dan Cara Mengatasinya.
Herpes adalah infeksi kulit yang kerap membuat penderitanya merasa malu atau cemas, padahal kondisi ini cukup umum dan bisa dialami.
Read More