Kanker Testis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
- June 12, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Andrologi

Kanker testis adalah jenis kanker yang menyerang organ reproduksi pria, tepatnya pada testis atau buah zakar. Meskipun tergolong sebagai kanker yang cukup langka, penyakit ini paling sering terjadi pada pria usia 15 hingga 35 tahun.
Gejalanya bisa tampak ringan pada awalnya, seperti munculnya benjolan kecil di testis atau rasa tidak nyaman di area tersebut, sehingga banyak pria yang tidak menyadari keberadaannya hingga kondisi memburuk.
Padahal, jika terdeteksi sejak dini, Hal ini memiliki tingkat kesembuhan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, penting bagi setiap pria untuk memahami kondisi ini, bagaimana gejalanya, siapa saja yang berisiko, dan langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
Apa Itu Kanker Testis
Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang terjadi di dalam testis. Testis adalah organ reproduksi pria yang berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron. Kondisi ini dapat dimulai dari sel germinal (sel yang menghasilkan sperma) atau sel non-germinal.
Sebagian besar kasus ini dimulai dari sel germinal dan dibagi menjadi dua jenis utama:
- Seminoma: Jenis ini yang tumbuh lebih lambat dan biasanya terjadi pada pria berusia 25 hingga 45 tahun.
- Non-seminoma: Jenis ini yang tumbuh lebih cepat dan sering terjadi pada pria berusia 15 hingga 35 tahun.
Selain itu, terdapat juga jenis yang langka yang berasal dari sel non-germinal, seperti tumor sel Leydig dan tumor sel Sertoli.
Gejala Kanker Testis yang Perlu Diwaspadai
Gejala ini dapat bervariasi, namun beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
- Benjolan atau pembengkakan pada salah satu atau kedua testis: Benjolan ini mungkin terasa keras atau lunak dan dapat disertai rasa nyeri atau tidak nyaman.
- Perasaan berat atau nyeri di skrotum: Rasa berat atau nyeri dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap.
- Nyeri atau ketidaknyamanan di perut bagian bawah, selangkangan, atau punggung bawah: Nyeri ini dapat terjadi akibat penyebaran kanker ke kelenjar getah bening atau organ lain.
- Pembesaran atau kelembutan payudara (ginekomastia): Kondisi ini dapat terjadi akibat perubahan hormonal yang disebabkan oleh penyakit ini.
- Perubahan ukuran atau bentuk testis: Testis yang terkena kanker mungkin terlihat lebih besar atau lebih kecil dari biasanya.
Baca Juga: Orchitis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Testis
Penyebab pasti kanker testis belum diketahui, namun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya antara lain:
- Riwayat keluarga: Pria yang memiliki saudara laki-laki atau ayah yang pernah menderita memiliki risiko lebih tinggi
- Riwayat pribadi: Pria yang pernah mengalami kondisi ini pada satu testis memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker pada testis lainnya.
- Testis tidak turun (kriptorkismus): Kondisi di mana salah satu atau kedua testis tidak turun ke dalam skrotum saat lahir.
- Usia: Penyakit ini paling sering terjadi pada pria usia 15 hingga 35 tahun.
- Ras: Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria kulit putih dibandingkan pria dari kelompok etnis lain.
Cara Mendeteksi Dini Kanker Testis
Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dari penyakit ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan testis sendiri (testicular self-examination/TSE) secara rutin.
Diagnosis Kanker Testis
Untuk memastikan diagnosis nya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, antara lain:
- Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa testis dan skrotum untuk mencari benjolan atau perubahan lainnya.
- USG skrotum: Pemeriksaan menggunakan gelombang suara untuk melihat gambaran testis dan mendeteksi adanya benjolan.
- Tes darah: Untuk mengukur kadar penanda tumor seperti AFP (alpha-fetoprotein), HCG (human chorionic gonadotropin), dan LDH (lactate dehydrogenase).
- CT scan atau MRI: Untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain.
- Biopsi: Pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium guna memastikan jenis dan stadium kanker.
Pengobatan Kanker Testis
Pengobatan ini tergantung pada jenis, stadium kanker, dan kondisi kesehatan pasien. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan antara lain:
1. Orkiektomi (Pengangkatan Testis)
Tindakan utama dalam pengobatan ini adalah operasi pengangkatan testis yang terkena kanker. Operasi ini bertujuan untuk menghilangkan seluruh jaringan kanker dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
Jika hanya satu testis yang diangkat, pasien masih dapat memiliki fungsi reproduksi dan hormon normal.
2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar energi tinggi untuk membunuh sel kanker. Hal ini biasanya dilakukan setelah orkidektomi pada kanker testis jenis seminoma, terutama jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening.
3. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker di seluruh tubuh. Tindakan ini dapat diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor, setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa, atau jika kanker telah menyebar ke organ lain.
4. Terapi Pengganti Hormon
Pengangkatan testis dapat memengaruhi produksi hormon testosteron. Untuk mengatasinya, pasien dapat diberikan terapi pengganti hormon berupa hormon testosteron sintetis.
Setiap metode pengobatan memiliki efek samping yang perlu didiskusikan dengan dokter, seperti kelelahan, mual, rambut rontok, atau penurunan jumlah sperma. Dokter akan membantu pasien memilih pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi dan keinginan pasien.
Pencegahan Kanker Testis
Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker testis, namun beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risiko antara lain:
- Melakukan pemeriksaan testis sendiri secara rutin: Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi perubahan atau benjolan sejak dini.
- Menghindari cedera pada testis: Menggunakan pelindung saat berolahraga atau aktivitas yang berisiko cedera.
- Menjaga berat badan sehat: Obesitas dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker testis.
- Hindari Paparan Bahan Kimia Berbahaya: Beberapa studi menunjukkan hubungan antara paparan zat kimia industri dan risiko kanker testis.
Kenali Dini, Cegah Kanker Testis Bersama Klinik Utama Pandawa.
Jangan tunggu sampai gejalanya muncul, lebih baik mencegah sejak dini! Kanker testis memang tergolong jarang, tapi paling sering menyerang pria usia produktif. Dengan melakukan pemeriksaan testis secara rutin dan berkonsultasi ke tenaga medis,
Anda bisa mendeteksi gejala sejak awal dan mengambil langkah cepat sebelum terlambat. Klinik Utama Pandawa menyediakan layanan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan pria secara menyeluruh dengan dokter profesional dan peralatan medis yang lengkap.

Related Blogs

- June 2, 2025
Fimosis pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan.
Fimosis pada bayi adalah kondisi ketika kulup atau kulit penutup kepala penis belum bisa ditarik ke belakang. Ini adalah hal.
Read More
- June 3, 2025
Bisul di Kelamin Pria: Penyebab, Gejala,.
Bisul di kelamin pria bisa menjadi kondisi yang mengganggu, menyakitkan, dan cukup membuat panik, terutama jika muncul tiba-tiba tanpa gejala.
Read More