Lupus Kulit: Bukan Sekadar Ruam Biasa! Kenali Lebih Dalam
- April 27, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kulit

Lupus kulit adalah salah satu bentuk lupus yang mempengaruhi kulit, menyebabkan munculnya ruam merah, bercak-bercak bersisik, dan perubahan warna kulit, terutama di area wajah, telinga, dan kulit kepala.
Kondisi ini seringkali disalahartikan sebagai ruam biasa, padahal lupus kulit adalah penyakit autoimun yang bisa menyebabkan peradangan kronis dan kerusakan permanen pada kulit jika tidak segera ditangani.
Salah satu bentuk lupus kulit yang paling dikenal adalah discoid lupus erythematosus (DLE), yang biasanya ditandai dengan munculnya bercak berbentuk cakram yang bisa meninggalkan bekas luka setelah sembuh.
Lupus kulit lebih sering menyerang wanita, terutama pada usia produktif, dan bisa dipicu oleh faktor seperti paparan sinar matahari, stres, atau bahkan kebiasaan merokok.
Apa itu Lupus Kulit
Lupus kulit adalah bentuk lupus yang mempengaruhi kulit, biasanya ditandai dengan ruam kemerahan atau bercak berkelupas yang sering muncul di area wajah, telinga, atau kulit kepala.
Ini adalah jenis lupus yang lebih sering ditemukan pada orang dengan discoid lupus erythematosus (DLE), namun dapat juga ditemukan pada orang yang memiliki lupus sistemik (SLE), yang lebih mempengaruhi organ tubuh lainnya.
Pada lupus kulit, tubuh menyerang sel-sel kulitnya sendiri melalui sistem imun yang keliru mengenali jaringan tubuh sebagai ancaman.
Akibatnya, terjadi peradangan yang menyebabkan munculnya ruam atau bercak di kulit. Biasanya, lupus kulit menyebabkan perubahan permanen pada kulit, seperti bekas luka atau kerusakan jaringan kulit.
Baca Juga: Kulit Kasar dan Berbintik? Bisa Jadi Itu Keratosis Pilaris
Penyebab Lupus Kulit
Penyebab pasti dari lupus kulit belum sepenuhnya dipahami, namun ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam memicu kondisi ini:
1. Faktor Genetik
Jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit lupus, ada kemungkinan Anda juga lebih berisiko terkena lupus kulit. Beberapa gen dapat memengaruhi bagaimana tubuh merespons sistem kekebalan tubuh, yang dapat meningkatkan kerentanannya terhadap penyakit ini.
2. Paparan Sinar Matahari
Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari diketahui dapat memicu flare-up pada penderita lupus kulit. Sinar UV dapat menyebabkan peradangan kulit dan memperburuk ruam atau bercak yang sudah ada.
3. Perubahan Hormon
Kondisi ini lebih sering ditemukan pada wanita, terutama pada usia reproduktif, yang menunjukkan bahwa perubahan hormon, seperti estrogen, mungkin berperan dalam pengembangan kondisi ini.
4. Kebiasaan Merokok
Merokok juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit ini. Bahan kimia dalam rokok dapat memengaruhi sistem imun dan meningkatkan kemungkinan peradangan kulit.
5. Infeksi atau Stres
Infeksi tertentu atau kondisi stres yang parah dapat memicu munculnya gejala ini, baik pada kulit maupun pada organ tubuh lainnya.
Baca Juga: Kusta: Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya
Ciri-Ciri Lupus Kulit
Lupus kulit biasanya menampilkan beberapa ciri-ciri khas yang membedakannya dari masalah kulit biasa. Beberapa tanda dan gejalanya antara lain:
1. Ruam Merah atau Coklat di Wajah
Ruam yang muncul pada penderita penyakit ini sering kali berbentuk seperti cakram merah atau bercak berwarna coklat di area wajah, khususnya di sekitar hidung dan pipi.
Hal ini sering kali memiliki bentuk yang menyerupai sayap kupu-kupu, dikenal dengan istilah butterfly rash.
2. Bercak atau Ruam di Kulit Kepala, Telinga, atau Leher
Selain di wajah, penyakit ini juga bisa menyebabkan bercak atau ruam pada kulit kepala, telinga, atau leher. Kadang-kadang, kulit kepala bisa mengalami kerontokan rambut akibat peradangan yang terjadi.
3. Kulit Mengelupas dan Gatal
Ruam pada lupus kulit sering disertai dengan kulit yang mengelupas atau terasa kering dan gatal. Pada beberapa kasus, bekas luka dapat terbentuk setelah ruam mengering atau sembuh.
4. Lesi atau Luka yang Meninggalkan Bekas
Lesi pada kulit yang disebabkan oleh kondisi ini bisa meninggalkan bekas luka yang bisa bertahan lama. Selain itu, luka yang tidak sembuh-sembuh juga merupakan salah satu ciri khas dari penyakit ini.
5. Perubahan Warna Kulit
Seiring waktu, kulit yang terkena kondisi ini dapat mengalami perubahan warna, menjadi lebih gelap atau lebih terang dibandingkan dengan kulit sekitar.
Pengobatan Lupus Kulit
Pengobatan ini bertujuan untuk mengendalikan gejala dan mengurangi peradangan. Beberapa pengobatan yang umum digunakan antara lain:
1. Obat Topikal
Krim atau salep kortikosteroid sering digunakan untuk mengurangi peradangan pada kulit dan meredakan ruam. Terkadang, dokter juga dapat meresepkan obat topikal lainnya, seperti calcineurin inhibitors.
2. Obat Imunosupresan
Jika penyakit kulit tidak merespons pengobatan topikal, obat imunosupresan seperti hydroxychloroquine (Plaquenil) atau methotrexate mungkin diperlukan untuk menekan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.
3. Terapi Cahaya (Fototerapi)
Fototerapi menggunakan cahaya UV untuk membantu meredakan ruam yang disebabkan oleh penyakit kulit. Terapi ini dilakukan di bawah pengawasan medis untuk menghindari efek samping yang merugikan.
4. Perubahan Gaya Hidup
Menghindari paparan sinar matahari langsung dengan menggunakan pelindung matahari, pakaian pelindung, dan menghindari merokok bisa membantu mengelola gejala lupus kulit.
Diagnosis Lupus Kulit
Untuk memastikan seseorang menderita dermatitis numularis, dokter di klinik spesialis kulit dan kelamin terdekat biasanya melakukan langkah berikut:
1. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan memeriksa ruam pada kulit untuk memastikan bentuknya yang khas (bulat atau oval) dan mengevaluasi tingkat keparahannya, seperti adanya lepuhan, kerak, atau kulit bersisik.
2. Riwayat Medis
Dokter akan bertanya tentang:
- Kapan gejala mulai muncul.
- Faktor-faktor pemicu seperti penggunaan produk tertentu, alergi, atau riwayat keluarga dengan penyakit kulit.
- Kebiasaan sehari-hari, seperti paparan bahan kimia atau udara dingin.
3. Tes Alergi (Patch Test)
Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah dermatitis numularis dipicu oleh alergi terhadap bahan tertentu, seperti logam, parfum, atau bahan kimia lainnya.
4. Biopsi Kulit
Jika diperlukan, dokter mungkin mengambil sampel kecil dari kulit yang terkena untuk dianalisis di laboratorium. Tes ini membantu memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan penyakit kulit lain, seperti psoriasis atau infeksi jamur.
Pengobatan Berbagai Jenis Penyakit Kulit Terbaik Di Klinik Utama Pandawa
Klinik Utama Pandawa menyediakan pengobatan komprehensif untuk berbagai jenis penyakit kulit, mulai dari eksim, psoriasis, hingga infeksi jamur, dan kutil.
Klinik kami didukung oleh tim medis profesional dan menggunakan teknologi perawatan kulit terkini untuk memastikan hasil yang efektif dan aman.
Setiap pasien mendapatkan pendekatan perawatan yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kulitnya, dengan fokus pada pemulihan optimal dan mencegah kekambuhan.
Dengan suasana klinik yang nyaman dan standar pelayanan tinggi, Klinik Utama Pandawa adalah tempat terpercaya untuk mengatasi beragam permasalahan kulit Anda.

Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- November 17, 2025
Benjolan di Kepala? Waspada, Ini Penyebab.
Benjolan di kepala sering kali menimbulkan kekhawatiran, apalagi jika muncul tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Meskipun sebagian besar benjolan bersifat.
Read More
- September 15, 2025
10 Cara Mengatasi Biang Keringat agar.
Cara mengatasi biang keringat adalah hal penting yang perlu diketahui, terutama saat cuaca panas dan lembap. Kondisi ini sering muncul.
Read More