Dermatitis Kontak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
- July 28, 2025
- By Admin Dokter Spesialis
- Penyakit Kulit

Dermatitis kontak adalah salah satu jenis gangguan kulit yang cukup umum dan sering membuat penderitanya merasa tidak nyaman.
Kondisi ini biasanya muncul sebagai reaksi kulit terhadap sesuatu yang menyentuhnya, seperti sabun, detergen, logam, atau bahan kimia lainnya.
Gejalanya bisa berupa kemerahan, gatal, perih, hingga munculnya lepuhan kecil di area yang terpapar. Meski terlihat sepele, dermatitis kontak bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, apalagi jika terjadi di area kulit yang sering bergerak atau terekspos.
Tak sedikit orang yang bingung membedakan dermatitis kontak dengan masalah kulit lainnya seperti eksim atau alergi biasa. Padahal, penanganannya bisa berbeda tergantung pada jenis dan penyebabnya.
Oleh karena itu, penting untuk memahami lebih dalam tentang apa itu dermatitis kontak, penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya dengan tepat.
Apa Itu Dermatitis Kontak?
Dermatitis kontak adalah peradangan pada kulit yang terjadi akibat kontak langsung dengan zat tertentu yang menyebabkan iritasi atau reaksi alergi. Kondisi ini bukan penyakit menular, tetapi bisa sangat tidak nyaman. Secara umum, dermatitis kontak terbagi menjadi dua jenis:
1. Dermatitis kontak iritan
Jenis ini paling umum terjadi. Penyebab utamanya adalah zat yang secara langsung mengiritasi kulit, seperti sabun, detergen, pelarut, atau bahan kimia tertentu.
2. Dermatitis kontak alergi
Terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap alergen yang bersentuhan dengan kulit, seperti nikel, parfum, bahan kosmetik, atau tanaman tertentu seperti poison ivy (di negara 4 musim).
Penyebab Dermatitis Kontak
Penyebab utama dermatitis kontak adalah paparan zat-zat tertentu. Berikut beberapa pemicu umum berdasarkan jenisnya:
Penyebab Dermatitis Kontak Iritan:
- Sabun cuci dan deterjen
- Pembersih berbahan kimia keras
- Pelarut cat atau bensin
- Semen atau kapur
- Air dalam jumlah berlebihan (terutama jika sering cuci tangan)
- Kosmetik tertentu dengan kandungan alkohol tinggi
Penyebab Dermatitis Kontak Alergi:
- Logam (nikel, kobalt, kromium)
- Bahan pengawet dalam skincare
- Pewangi dalam sabun dan lotion
- Lateks atau karet
- Tanaman tertentu
- Antibiotik oles seperti neomisin
Siapa Saja yang Rentan Terkena Dermatitis Kontak?
Beberapa orang lebih rentan mengalami dermatitis kontak, seperti:
- Pekerja rumah tangga atau tukang cuci pakaian
- Tenaga kesehatan yang sering mencuci tangan
- Tukang bangunan atau pekerja industri
- Anak-anak dengan kulit sensitif
- Pengguna skincare atau kosmetik yang tidak cocok
Gejala Dermatitis Kontak
Gejala dermatitis kontak dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat sensitivitas seseorang. Namun, umumnya meliputi:
- Kulit kemerahan
- Gatal atau rasa terbakar
- Kulit kering atau bersisik
- Munculnya lepuhan kecil
- Bengkak di area yang terpapar
- Luka terbuka (pada kasus berat)
Gejala ini biasanya muncul di area tubuh yang bersentuhan langsung dengan zat penyebabnya, seperti tangan, wajah, leher, atau lengan.
Bagaimana Mendiagnosis Dermatitis Kontak?
Jika kamu mengalami gejala yang mencurigakan, sebaiknya periksakan ke dokter kulit. Dokter akan memeriksa riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik. Dalam beberapa kasus, mungkin dibutuhkan tes alergi seperti patch test untuk mengetahui bahan atau zat apa yang menjadi pemicu reaksi alergi di kulitmu.
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Meski bukan kondisi yang berbahaya, penyakit kulit yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan:
- Luka yang lebih luas
- Infeksi kulit akibat garukan
- Kulit menjadi tebal atau kasar
- Gangguan tidur karena rasa gatal berlebihan
- Penurunan kualitas hidup karena rasa tidak nyaman
Maka dari itu, penting untuk segera mengenali dan mengatasi penyakit ini sebelum semakin parah.
Cara Mengobati Dermatitis Kontak
Pengobatan ini akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan. Berikut beberapa cara penanganannya:
1. Menghindari Pemicu
Langkah pertama dan paling penting adalah mengidentifikasi dan menghindari zat yang memicu reaksi. Jika kamu tidak tahu pemicunya, konsultasikan ke dokter untuk dilakukan tes alergi.
2. Penggunaan Obat Topikal
- Krim kortikosteroid: untuk mengurangi peradangan dan gatal
- Salep pelembap (emollient): membantu melembapkan kulit yang kering atau pecah-pecah
- Obat antihistamin topikal: meredakan gatal ringan
3. Obat Minum
- Antihistamin oral: mengurangi gatal parah
- Kortikosteroid oral: pada kasus berat, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid dalam bentuk tablet
4. Kompres Dingin
Untuk meredakan rasa panas atau perih, kompres dingin pada area kulit yang terkena bisa sangat membantu.
5. Terapi Fototerapi
Pada kasus ini yang sulit sembuh dengan obat biasa, dokter kulit mungkin menyarankan terapi cahaya UV (fototerapi) di bawah pengawasan medis.
Cara Mencegah Dermatitis Kontak
Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah berikut bisa membantu mengurangi risiko terkena kondisi ini:
- Gunakan sarung tangan saat bersentuhan dengan bahan kimia
- Pilih produk skincare dan sabun yang bebas pewangi
- Hindari penggunaan kosmetik berbahan keras jika memiliki kulit sensitif
- Jaga kelembapan kulit dengan pelembap yang cocok
- Gunakan pakaian pelindung jika bekerja di area berisiko tinggi
- Jangan menggaruk kulit yang gatal agar tidak memperparah iritasi
Perbedaan Dermatitis Kontak dengan Eksim Biasa
Banyak orang mengira kondisi ini sama dengan eksim. Padahal, eksim (dermatitis atopik) biasanya bersifat kronis dan berhubungan dengan faktor genetik atau alergi makanan. Sementara kondisi ini terjadi karena paparan langsung pada zat tertentu.
Perbedaan penting lainnya:
Kriteria | Dermatitis Kontak | Eksim (Atopik) |
---|---|---|
Pemicu | Zat yang menyentuh kulit langsung | Faktor genetik, alergi, lingkungan |
Area tubuh | Sesuai lokasi kontak | Sering di lipatan kulit |
Usia penderita | Semua usia | Umumnya anak-anak |
Durasi | Bisa hilang jika penyebab dihindari | Bisa kambuh dalam jangka panjang |
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika:
- Kulit tampak makin meradang dan memburuk
- Gatal semakin parah dan tidak kunjung sembuh
- Muncul luka terbuka atau nanah
- Kamu tidak tahu penyebab pastinya
- Gejala mengganggu tidur dan aktivitas harian
Menunda pengobatan hanya akan memperburuk kondisi kulit dan meningkatkan risiko infeksi.
Kulit Sehat Tanpa Gatal, Solusi Dermatitis Ada di Klinik Utama Pandawa!
Dermatitis kontak bisa terasa sangat mengganggu kulit terasa gatal, kemerahan, bahkan bisa sampai perih dan bersisik.
Jangan biarkan kondisi ini terus mengganggu aktivitas dan kenyamanan Anda. Semakin cepat ditangani oleh tenaga medis yang tepat, semakin besar peluang kulit Anda kembali sehat tanpa bekas dan komplikasi.
Di Klinik Utama Pandawa, kami menyediakan layanan konsultasi dan perawatan khusus untuk mengatasi dermatitis kontak dengan pendekatan yang profesional dan ramah.
Dipandu oleh dokter berpengalaman, Anda akan mendapatkan penanganan yang sesuai dengan jenis dan penyebab iritasi kulit Anda. Yuk, jaga kesehatan kulit Anda sekarang juga booking konsultasi di Klinik Utama Pandawa dan rasakan bedanya!

Referensi
- Healthline (2025). Contact Dermatitis Complications. https://www.healthline.com/health/contact-dermatitis
- Medscape (2025). Allergic Contact Dermatitis. https://emedicine.medscape.com/article/1049216-overview

Admin Dokter Spesialis
Memberikan informasi dan tips kesehatan yang telah ditinjau oleh dokter Klinik Utama Pandawa.
Related Blogs

- May 2, 2025
Bentol Berair Pada Kulit Bayi? Kenali.
Bentol berair pada kulit bayi seringkali membuat orang tua merasa cemas, terutama jika muncul tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Kondisi.
Read More
- June 14, 2025
Selulitis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Selulitis adalah infeksi bakteri yang menyerang lapisan kulit bagian dalam (dermis) dan jaringan lunak di bawahnya. Kondisi ini bisa terjadi.
Read More