Selamat Datang di

Klinik Utama Pandawa

Klinik Utama Pandawa merupakan klinik moderen dengan tenaga medis yang berpengalaman dan profesional, dengan pilihan layanan medis Spesialis Kulit & Kelamin, Spesialis Estetika & Anti Aging, Spesialis Gigi & Mulut, Spesialis Ginecologi, Spesialis Andrologi dan Spesialis Bedah

Pengobatan Dermatitis

Berbagai Macam Penyakit Dermatitis

Dari banyaknya jenis penyakit yang dapat menghantui kulit, dermatitis adalah salah satu keluhan yang mesti diwaspadai. Dermatitis merupakan kondisi di mana terjadi peradangan pada kulit, yang menyebabkan ruam yang gatal. Kondisi ini bisa membuat kulit membengkak dan memerah. Kulit yang terkena dermatitis biasanya melepuh, mengeluarkan cairan, mengembangkan kerak, bahkan mengelupas. Dermatitis adalah kondisi umum yang tidak menular, tetapi dapat membuat tubuh dan tubuh terasa tidak nyaman.

Gejala dan Jenis Penyakit Dermatitis

Kondisi ini adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya rasa gatal secara terus-menerus dan ruam kulit yang memerah. Kondisi ini dimulai pada masa bayi di mana terjadi ruam merah dan sensasi gatal pada kulit menekuk, seperti di siku, belakang lutut, dan di area depan leher. Ketika tergores, ruam mengeluarkan cairan dan mengeras. Biasanya pemicu dari dermatitis atopik adalah penggunaan sabun ataupun deterjen yang tidak sesuai, stres, kelembapan rendah, cuaca dingin serta pemicu-pemicu yang sifatnya lebih personal lainnya.

Dermatitis kontak adalah ruam merah dan gatal yang disebabkan oleh kontak langsung dengan suatu zat atau reaksi alergi terhadapnya. Ruam tidak menular atau mengancam jiwa, tetapi bisa sangat tidak nyaman. Banyak zat dapat menyebabkan reaksi seperti itu, termasuk sabun, kosmetik, wewangian, perhiasan, dan tanaman tertentu.

Efek dermatitis jenis ini menyebabkan kulit mengalami bercak bersisik, kulit memerah, bahkan ketombe yang membandel. Biasanya, dermatitis seboroik memengaruhi area kulit yang berminyak, seperti wajah, dada bagian atas, dan punggung. Selain itu, orang yang mengalami dermatitis seboroik rentan mengalami pengulangan setiap kali sembuh.

Jenis dermatitis ini juga disebut dermatitis gravitasi, eksim vena, dan dermatitis stasis vena. Dermatitis stasis sering terjadi di kaki bagian bawah karena vena kaki memiliki katup satu arah yang memainkan peran penting dalam sirkulasi darah.

Katup ini mendorong darah ke atas kaki. Seiring bertambahnya usia, katup ini dapat melemah dan berhenti bekerja dengan baik. Beberapa darah bisa bocor keluar dan menggenang di kaki. Dokter kulit mungkin menyebut ini sebagai insufisiensi vena.

Kondisi ini berkembang pada orang yang memiliki sirkulasi darah yang buruk. Oleh karena aliran darah yang buruk biasanya terjadi di kaki bagian bawah adalah tempat dermatitis stasis sering berkembang. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua kaki. Dermatitis stasis dapat berkembang di bagian tubuh yang lain, tetapi ini jarang terjadi.

Penyebab Dermatitis

– Genetik
Seseorang dapat terkena dermatitis jika memiliki gen yang membuat kulitnya menjadi lebih sensitif. Seseorang juga dapat terserang dermatitis jika memiliki keluarga dengan kondisi yang sama.

– Respons sistem kekebalan tubuh
Pada beberapa orang, alergen (zat pemicu alergi) tertentu dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan dermatitis atopik.

– Lingkungan
Faktor lingkungan juga dapat menyebabkan dermatitis, misalnya paparan asap rokok atau asap kendaraan. Bulu hewan peliharaan, serbuk sari, dan debu juga dapat mengakibatkan dermatitis.

– Paparan iritan
Beberapa jenis dermatitis dapat terjadi ketika kulit terpapar bahan kimia atau iritan. Sebagai contoh, dermatitis kontak iritan bisa terjadi jika tangan terpapar deterjen.
Selain faktor-faktor di atas, dermatitis sering terjadi pada orang yang kurang tidur, atau mengalami depresi, gangguan cemas, asma, maupun penyakit alergi lainnya.

Dermatitis dan psoriasis memiliki gejala yang sangat mirip, yaitu kulit bersisik. Akan tetapi, psoriasis merupakan penyakit autoimun, sedangkan dermatitis lebih sering akibat iritasi atau reaksi alergi. Selain itu, psoriasis sering berkomplikasi menjadi radang sendi, sedangkan dermatitis tidak.

Komplikasi Dermatitis

Ruam akibat dermatitis yang terus-menerus digaruk dapat menyebabkan komplikasi berupa luka terbuka. Luka terbuka ini dapat terinfeksi dan infeksi bisa menyebar ke lapisan kulit lebih dalam (selulitis) atau membentuk kantung nanah (abses).

Meskipun jarang, infeksi tersebut juga bisa menyebar ke organ tubuh lain, seperti kelenjar getah bening (limfadenitis). Dermatitis juga dapat menyebabkan hiperpigmentasi atau hipopigmentasi di area kulit yang terkena. Meski demikian, area kulit yang mengalami perubahan warna akibat dermatitis bisa kembali seperti warna kulit asli setelah beberapa tahun.

Diagnosis Dermatitis

Untuk mendiagnosis dermatitis, dokter akan melakukan tanya jawab seputar gejala, riwayat kesehatan, dan sudah berapa lama pasien mengalami gejala tersebut. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan kulit menggunakan bantuan kaca pembesar.

Umumnya, dokter dapat langsung menetapkan diagnosis dermatitis melalui pemeriksaan terhadap kulit pasien. Akan tetapi, bila dokter menduga dermatitis disebabkan oleh alergi atau hal lain, pasien akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang untuk dermatitis dapat meliputi tes alergi,

Dermatitis dan psoriasis memiliki gejala yang sangat mirip, yaitu kulit bersisik. Akan tetapi, psoriasis merupakan penyakit autoimun, sedangkan dermatitis lebih sering akibat iritasi atau reaksi alergi. Selain itu, psoriasis sering berkomplikasi menjadi radang sendi, sedangkan dermatitis tidak.

Hubungi Dokter

Konsultasikan segera apabila mengalami gejala atau keluhan yang telah disebutkan agar kondisi tidak menjadi buruk dan terhindar dari Komplikasi.

Diagnosis Dermatitis

Agar hasil diagnosis akurat, dokter dapat melakukan serangkaian pemeriksaan dengan menggunakan zat yang diduga memicu dermatitis kontak.

Pemeriksaan Dermatitis

Pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Tes alergi, dengan cara menempelkan zat yang diduga memicu dermatitis kontak alergi pada kulit selama 2 hari, lalu melihat reaksi pada kulit
  • ROAT test atau tes iritasi, dengan cara mengoleskan zat tertentu ke area kulit yang sama setiap dua kali sehari selama 7 hari dan melihat reaksinya

Fasilitas Klinik

Memiliki fasilitas yang lengkap untuk menunjang kinerja & pelayanan tenaga medis dalam penanganan pasien.

Testimoni

Dengan tenaga medis yang profesional dan didukung peralatan medis yang modern kepuasan Anda merupakan prioritas kami memberikan yang terbaik atas pelaynan kami.

Treatment : Spesialis Estetika & Anti Aging

@haniputri88

Skin Booster DNA Salmon

Pelayanan
0%

Reservasi / Konsultasi Online

Layanan Online Klinik Utama Pandawa Tanpa Keluar Rumah!

Legalitas

Untuk meningkatkan pelayanan masyarakat Klinik Utama Pandawa telah terdaftar & terakreditasi sebagai lembaga resmi untuk pelayanan kesahatan.

Hubungi Kami

Untuk mendapatkan layanan cepat & penanganan tepat atas keluhan Anda, lakukan konsultasi online tanpa perlu keluar rumah & konsultan dokter kami siap melayani Anda!