Spesialis Andrologi
Masalah yang Ditangani Dokter Spesialis Andrologi
Infertilitas Pria
Dari semua masalah kesuburan yang dialami pasangan suami istri, sekitar 50 persen kasus disebabkan oleh ketidaksuburan faktor pria. Mencari bantuan dari seorang dokter spesialis andrologi yang mengkhususkan diri dalam memberikan perawatan yang tepat dan tepat waktu untuk semua masalah terkait ketidaksuburan faktor pria akan menjadi pilihan yang lebih baik.
Disfungsi Ereksi
Ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual dikenal sebagai disfungsi ereksi. Pria mungkin merasa sulit untuk menghadapi situasi ini. Namun, dengan pengobatan yang tepat dilakukan pada waktu yang tepat oleh dokter spesialis andrologi, kondisi ini dapat diobati.
Gangguan Prostat
Masalah prostat sering terjadi pada pria di atas usia 50 tahun. Prostat adalah kelenjar yang berhubungan dengan produksi air mani pada pria. Pembesaran kelenjar prostat, prostatitis, dan kanker prostat adalah beberapa penyakit umum yang berhubungan dengan kelenjar ini.
Kekurangan Hormon Pria
Setiap kekurangan hormon atau androgen pria, yang memainkan peran penting dalam memberi pria atribut khas pria, dan ini juga dapat menyebabkan banyak masalah terkait kesehatan lainnya. Berkonsultasi dengan dokter spesialis andrologi dapat membantu seseorang menemukan penyebab pasti dan solusi yang efektif akan masalah kesehatan yang ia alami.
-
Kapan Harus Kedokter
Bila Anda mengalami disfungsi ereksi, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter andrologi. Hindari mencari pengobatan herbal atau alternatif yang belum tentu aman dan justru dapat mengakibatkan kerusakan penis.
Faktor Penyebab Disfungsi Ereksi:
Faktor penyakit
Dalam kebanyakan kasus, disfungsi ereksi disebabkan oleh kondisi medis, seperti: Tekanan darah tinggi, Penyakit jantung, Aterosklerosis, Diabetes, Obesitas, Sindrom, metabolik, Penyakit, Peyronie, Gagal ginjal, Sirosis, Hemokromatosis, Skleroderma, Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Selain itu ketidakseimbangan hormon tertentu juga cukup sering menjadi penyebab disfungsi ereksi. Kondisi tersebut antara lain hipertiroid (kelebihan hormon tiroid), hipotiroid (kekurangan hormon tiroid), hiperprolaktinemia (kelebihan hormon prolaktin).
Otak memainkan peran penting dalam memicu ereksi. Ereksi dimulai dengan adanya gairah seksual saat terdapat rangsangan. Namun, rangsangan seksual bisa tidak berpengaruh jika pria mengalami stres, depresi, kecemasan, atau masalah psikologis lainnya, seperti widower syndrome yang muncul ketika pria kehilangan istrinya.
Meski dapat mengatasi penyakit, sebagian obat ada yang menimbulkan efek samping berupa disfungsi ereksi. Di antaranya adalah:
Antidepresan, Antipsikotik, Antihipertensi, Obat kanker prostat, Obat penurun kolesterol, Selain itu, penggunaan obat-obatan terlarang semacam kokain atau ganja dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Begitu juga dengan alkohol. Orang yang sudah kecnaduan alkohol akan rentan mengalami disfungsi ereksi.
Cedera pada tulang belakang, tulang panggul, atau penis, seperti penis patah, yang menyebabkan kerusakan saraf atau pembuluh darah berisiko menyebabkan disfungsi ereksi. Cedera bisa berupa cedera yang besar maupun cedera yang kecil tapi terjadi berulang-ulang.
Contohnya adalah cedera kecil pada bagian area pangkal penis akibat mengendarai sepeda dalam waktu lama. Meski begitu, sekarang sudah banyak sepeda yang dirancang khusus untuk menghindari risiko ini.
Salah satu Tindakan medis yang paling berisiko menyebabkan disfungsi ereksi adalah operasi pada prostat dan kandung kemih.
Selain itu, tindakan medis pada otak, tulang belakang, dan tulang panggul juga dapat menumbulkan risiko yang sama. Contohnya adalah terapi radiasi untuk kanker usus besar dan operasi pengangkatan usus besar.
Fasilitas
- Apotek
- Laboratorium
- Ruang Tindakan
- Tenaga Medis Profesional
- Ruang Perawatan Nyaman
- Pelayanan Online